Langsung ke konten utama

Beberapa petikan kalimat berharga dari novel “Ketika Cinta Bertasbih I”

1. Jadilah sosok yang memberikan cinta apa adanya, sosok yang tulus, halus hati dan budinya. Bukankah orang tidak memiliki cinta tak dapat memberikan cinta? Begitupun orang yang tidak memilki cahaya tidak dapat memberikan cahaya.

2. Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah ada yang mengaturnya yaitu Allah SWT.

3. Bukankah Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan kesia-siaan?

4. Tempaan hidup dan ilmu hidup harus diusahakan, karena tidak akan bertambah ilmu itu jika tidak diusahakan

5. Orang yang memiliki semangat, akan mencintai semua yang dihadapinya

6. Apa yang perlu dicemaskan oleh manusia yang diberi fikiran yang sehat, anggota badan yang genap dan mengimani adanya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

7. Mari kita sama-sama insyaf

Cinta sejati itu tidak mendzalimi

Cinta sejati berorientasi ridha Ilahi

Allah Allah allahu rabbi

Aku cinta dirimu hai bidadari

Tapi aku lebih cinta Tuhanku, Ilahi Rabbi

8. Jangan jadi pecundang, jangan jadi penghianat! Jadilah lelaki/wanita sejati. Janganlah engkau kalah oleh perasaan. Sebahagian perasaan datangnya dari nafsu yang mengajak dosa. Tapi ikutlah petunjuk Nabi.

9. Apa gunanya mendapatkan cinta dari orang yang kita damba, namun kehilangan cinta Allah Azza wa jalla. Apa bangganya??

10. Resep Cinta dari Ibnu Athaillah: tidak ada yang mengusir syahwat dan kecintaan pada kesenangan duniawi, 1)selain rasa takut pada Allah yang menggetarkan hati, atau 2)rasa rindu pada Allah yang membuat hati merana. Maksudnya, 1)ketika ada yang di hatimu adalah Allah, yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan terusir. 2)jika engkau merasa merana karena rindu pada Allah, engkau tidak mungkin merana rindu pada yang lain, apabila engkau telah sibuk memikirkan Allah, engkau tidak akan sibuk memikirkan yang lain.

11. Karena hati miskin cinta dan rindu pada Allah, jadinya engkau dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain.

12. Kaidah Al itsar bil qurbi makruuhun wa fi ghairiha mahbuban, yaitu itsar mengutamakan orang lain dalam mendekatkan diri pada Allah atau mengutamakan orang lain dalam beribadah itu makruh. Adapun mengutamakan orang lain pada selain ibadah itu dianjurkan. Dalam ibadah dianjurkan dan disunnahkan adalah berlomab-lomba mendapat yang paling afdal, mendapatkan pahala yang lebih banyak.

13. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

14. Kalau engkau ingin menciptakan sesuatu, kamu harus melakukan sesuatu

15. Jangan biarkan orang lain lebih tahu banyak tentang dirimu. Bekerjalah dengan senang hati dan ketenangan jiwa, yang membuat kamu menyadari bahwa muatan fikiran yang benar dan usaha yangbenar akan mendatangkan hasil yang benar.

16. Man katsura kalimuhu katsura khatauhu (siapa yang banyak bicaranya, maka banyak dosanya). Siapa yang beriman kepada kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam.

17. Formula keberhasilan adalah simpel :praktek dan konsentrasi kemudian tingkatkan praktek dan tingkatkan konsentrasi (the formula for success is simple: practice and concentration then more practice and more concentration)

18. Selalulah mengucapkan do’a nabi yunus ketika berada dalam kegelapan perut ikan : laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzdzalimin.

19. Aku bertanya kepada kemiskinan

Dimanakah kamu berada?

Ia menjawab, aku berada di sorban para ulama

Mereka adalah saudaraku

Yang tidak mungkin aku tinggalkan begitu saja

Bagaimana mungkin ia bisa melalaikan itu semua?

Dini hari, in Makassar, 4 juni 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap