Langsung ke konten utama

I love you…….so much….

Ibu… apa kabarmu hari ini? Ayah gimana keadaanmu saat ini? Tak terasa aku telah tumbuh menjadi dewasa, entah sudah berapa pengorbanan yang telah engkau berikan kepadaku, sudah berapa do’a yang engkau panjatkan untuk kebaikanku. Semua tak dapat aku balaskan, dan terkadang aku lupa untuk mendo’akanmu. Waktu semakin bergulir, cermin pun seakan sedih memndang wajahmu yang kini pucat, kuyuh dan peluh. Guratan tua telah menggelayutimu.

Namun, maafkan aku yang belum bisa berbuat banyak untukmu, maafkan aku yang belum bisa mempersembahkan sesuatu yang berharga untukmu selain do’a dan sebuah ketekunan. Maafkan aku yang belum pulang ke rengkuhanmu kembali untuk merawatmu dan menjagamu di masa engkau ingin membutuhkan perhatian dari anak-anakmu. Sungguh, apa yang engkau berikan kepadaku amat sangat berarti padaku. Ayah…ibu…. Terkadang di tengah kesibukan dan kesuntukanku, aku teramat rindu padamu. Aku ingin berada di sampingmu, menemani, bercerita, dan merawatmu. Aku teringat semua kasih sayangmu, dengan pengorbanan engkau berikan pada anak-anakmu, walau engkaupun sebenarnya membutuhkan, menderita. Seharusnya di saat inilah aku membalas kebaikanmu. Pernah aku iri, melihat keluarga yang amat rukun bercanda bersama di teras rumah, tertawa lepas. Aku menangis…akupun ingin merasakan lagi kasih sayang itu…. Mengingatmu, mendengar lagu tentangmu, membaca kisah tentangmu, membuat aku makin rindu kepadamu. Kapankah aku akan pulang…..?????

Pulanglah selagi ia masih ada

Berilah kasih sayangmu selagi engkau bisa memberikan kasih sayang padanya

Mother…how are you today

Here is a note from your daughter

This time I’ll be not be late

Mother..how are you today

I found the night of my dream

Next time you want get to know him

Many things haven when I was away

Mother… how are you today

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap