Langsung ke konten utama

SALING MEMBANTU

Barang siapa yang meringankan beban saudaranya, maka kelak Allah akan meringankan dosa-dosanya.

Hidup tidak selamanya berada di atas, sudah sunnahtullah jika warna hidup berganti-ganti, kadang senang, susah, sedih, tertawa, jadi kaya, miskin, jadi pejabat tapi kemudian jadi rakyat jelata, saat ini sukses namun mungkin esok tidak. Tak ada diantara manusia yang mengetahui akan bagaimana alur hidupnya, semua adalah rahasia Allah, manusia tinggal berusaha dan berdo’a.

“sesungguhnya tidak berubah keadaan suatu kaum, sampai mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Sebagai makhluk social, memiliki perasaan, sudah selayaknya manusia untuk menjalani hidup dengan bersama-sama. Hidup butuh bantuan orang lain, bukan hidup untuk satu orang atau beranggapan ini adalah dunia anda. Jangan sekali-kali membangaun tembok yang teramat tinggi untuk membatasi ruang gerak anda, membatasi pergaulan, kerjasama, dan juga membatasi keingintahuan akan keadaan orang lain di sekitar. Suatu saat, bantuan orang lain akan diperlukan, sekecil apapun. Terlebih jika mempunyai masalah. Akan lebih plong apabila ada yang mendengar dan bersama mencari jalan keluarnya. Saat ini anda yang memberi kepada orang lain, boleh jadi esok, satu jam kemudian atau bahkan satu menit kemudian anda yang butuh pertolongan.

"masalah adalah seni hidup, jadikan ia indah dan jangan mau dipermainkan olehnya, melangkah dengan perasaan hadapi dengan senyuman" semua kita pasti punya masalah dan kadang hari ini kita yang punya masalah dan diberi solusi oleh teman kita taip boleh jadi esok kita yang punya masalah. hidup untuk saling berbagi dan membantu....selagi masih bisa orang-orang di sekitar kita kan siap membantu.....

Bukankah saling membantu itu Indah????

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap