Langsung ke konten utama

OH...SAHABATKU...

Mataku bengkak, suaraku serak, n kepalaku pening. semalam ada kabar buruk.. sahabatku meninggal dunia, baru aq tahu jam stengah 12 malam padahal dia meninggal jam 9 n aq gak tau kalo dia dirawat di makassar, bukan di kampungnya. kalao kita bisa berandai-andai aq tau dia ada di makassar aq dah menjenguk dia, aq gak bisa melihat dia lagi, dia telah pergi dan semalam jenazahnya dah dibawa ke kampungnya, dan aq taunya larut malam gak ada kendaraan. aq kaget n sedih banget...dia adalah sahabat, org yang pertama aq kenal di jurusan, aq selalu bersama di awal2x kuliahku, hanya karena kami gak satu prodi hingga akhirnya gak terllau sering bersama di akhir2x... aq ingat aq sering nginap dirumahnya ketika maba, harus banayk praktikum, harus cari ini dan itu dan dari pagi sampe sore harus buras (buru asisten) kalo dah capek, maka kostnya jadi tmpat tumpangan kami, makan di sana, nginap, sampe buka, sahur, bersama cari bahan praktikum, bahkan kami pernah semalamn cerita hanay untuk nunggu kecoa bermunculan di kamar mani, untuk kami gunakan esok praktikum.... huuuu..huuuuu.......

aq juga ingat, dia jadi teman seperjuanganku saat ospek, sampai kami pernah manjat pagar kampus karena mau ke kostnya saat ospek dah mau dittup, hanya untuk minum, bayangkan, kami manjat pagar, pake rok n pada saat itu dilihatin oarng apalagi dekat dengan HMJ jurusan di Fakultas kami, lucu, dan kekanak-kanakan, sering ngumpul hanya sekedar buat menu makanan baru, apalagi kalo kirimannya datang, kebanyakan salak, kentang, wortel, kue mentega....... huuu..huu.....

pernah saking nekatnya dan mau banget makan ubi goreng kami berjalan entah berapa kilo hanya utuk mencarinya, mulanya ke pasar mamoa berjalan kaki dari muhajirin, ya kira2x berapa jauhn ya.. tapi gak ada kami ke uin alauddin, eh... gak ada juga..akhirnya kami nekat ke pasar pa'baeng-baeng, kami asumsikan ya dekat, weleh..weleh...jauh. tapi karna dah terlanjur jalan kita enjoy aja, tau gak pakaian dan style kami, adalah style orang di rumah, belum sandal kami...tapi pede aja lagi.....hanya utnk ubi doreng yang pada akhirnya tidak bisa kami habiskan

dia adalah teman yang baik, sellau bersama, menasehati, sederhana, apa adanya, mau mengerti kita, kami satu tarbiyah, saling muraja'ah hafalan, salaing menginagtkan,... kami saling berbagi.....

dia telah pergi, meninggalkan kami semua yang menyayanginya, dia telah dipanggil oleh Allah, Allah sayang padanya,dengan memanggillnya cepat, apalagi di bulan penuh berkah ini. semoga ia diterima di sisi-Nya,moga yang terbaik untuk dia adalah jannah, dia telah pergi meninggalkan banyak kenangan dan kebaikan, bagaimana kami tidak merasa kehilangan.

Ya Allah, terimalah ia, dan ikhlaskan dan sabarkan kami menerima ini....

....................................................................

tangisanku semalamn pecah, aq seakan tidak percaya, dia begitu cepat pergi. dengan penuh rasa kehilangan, aq kan slalu mendo'akanmu......, aq harus beriyahu semua teman-teman......

INNALILLAHI WA INNAILAHI RAJIUUN....

TELAH BERPULANG KE RAHMATULLAH, SAUDARI KITA, SAHABATKU HASANAWATI AMINAH AS (WAWA), DOAKAN DIA DITERIMA DI SISI-NYA. AMIIIN.....!!! MUHASABAHI DIRI AJAL ITU MENJEMPUT TAK DISANGKA-SANGKA, KITA TAK TAHU KAPAN DATANGNYA... PERSIAPKAN DIRI DARI SEKARANG... MUMPUNG RAMADHAN, JADIKAN SEMUANYA SEBAGAI BAHAN MUHASABAH BAGI KITA..........!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap