Langsung ke konten utama

dakwah jama'ah

Pokok-pokok Pikiran Membangun Jamaah di Kampus :


DAKWAH JAMAAH DI KAMPUS

Oleh : M. Sukriyanto A.R

Tujuan Dakwah Jamaah di Kampus :

1. Menjadikan seluruh kegiatan masyarakat kampus, khususnya mahasiswa muslim sebagai kegiatan dakwah.
2. Mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat kampus, antara lain dengan peningkatan kualitas keimanan, keislaman, dan keihsanan.
3. Membangun kehidupan berjamaah di kampus, yaitu dengan menguatkan persaudaraan yang islami, kebersamaan, belajar bersama (peningkatan ilmu), gotong royong (kerjasama) sesama mahasiswa muslim, membangun koperasi jamaah kampus, grup olah raga, paduan suara, melaksanakan ibadah sosial bersama dan mewujudkan sibghah mahasiswa muslim guna membentuk sibghah sarjana muslim dimulai dengan shalat jamaah dan menggalakkan silaturahmi antar mahasiswa.
4. Sebagai sarana dan forum dakwah. Kehidupan jamaah yang baik diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua anggota jamaah bahkan orang di luar jamaah, memiliki citra yang baik, sehingga akan selalu dibicarakan orang, menjadi buah bibir dan memiliki daya panggil (simpati) yang kuat sehingga menjadi sarana dakwah yang efektif.
5. Sebagai langkah awal untuk mencapai cita-cita, yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, diawali dengan membangun masyarakat (jamaah) kampus yang islami.



Ukuran Keberhasilan Pembangunan Jamaah Kampus :

1. Adanya peningkatan kualitas dan kuantitas keimanan, keislaman, dan keihsanan dengan ciri-ciri :
a. Terselenggaranya shalat berjamaah di kampus dalam setiap shalat fardhu dan terbentuknya kegiatan-kegiatan silaturahmi antar jamaah mahasiswa.
b. Terwujudnya suasana pergaulan yang islami (rukun, saling bantu, dinamis, kreatif, santun, ramah, rajin, produktif, dsb.), tidak sekuler (bebas, liar, kebarat-baratan, jorok).
c. Terwujudnya masjid atau mushala kampus makmur/ramai, hidup, banyak kegiatan, dinamik, bersih, indah, asri, teduh, dan nyaman.
d. Terselenggaranya kajian-kajian Islam dengan frekuensi tinggi/marak dan berkualitas serta peribadatan yang tertib dan khusyu’.
e. Terselenggaranya kegiatan mahasiswa studi, grup olah raga, kesenian (paduan suara), diskusi, seminar, kewirausahaan (koperasi, pelatihan, kantin, moslem corner, konsultan desain rumah, dsb.), bakti sosial, yang diwarnai oleh suasana dan nuansa keislaman.
2. Banyak anggota jamaahnya yang cepat selesai studi, prestasi akademiknya bagus, akhlaknya mulia, aktif membina masyarakat, ikatan persaudaraannya tetap kuat.
3. Alumninya bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa, dan negara terserap dalam berbagai organisasi Islam, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lembaga-lembaga pemerintah.
4. Alumninya bermanfaat bagi kampusnya karena prestasi akademik dan kemasyarakatannya akan mengangkat citra kampus.




Langkah-langkah pembentukan jamaah :

1. Kumpulkan teman-teman mahasiswa yang bisa diajak membangun jamaah kampus.
2. Organisasikan seluruh teman-teman yang sudah bisa dihimpun dan dan bentuk kepengurusan.
3. Bentuk kelompok-kelompok. Satu kelompok sekitar 8-15 orang.
4. Susun program jangka pendek, menengah, dan panjang.
5. Laksanakan program secara bertahap, sesuai dengan prioritas program.
6. Kapan mulai : sekarang.

Kegiatan Dakwah Jamaah di Kampus :

1. Menghidupkan dan memakmurkan shalat jamaah masjid dan atau mushala kampus serta menjadikan masjid kampus sebagai pusat kegiatan mahasiswa.
2. Menciptakan masjid dan atau mushala kampus menjadi tempat ibadah yang bersih, indah, asri, teduh, dan nyaman untuk mewujudkan citra tempat ibadah yang islami.
3. Menyelenggarakan kursus baca Al Qur’an, hafalan Al Qur’an.
4. Menyelenggarakan halaqah, kajian-kajian Al Qur’an dan Hadits.
5. Menerbitkan buletin jamaah kampus untuk menyebarluaskan makalah-makalah kajian, artikel-artikel keislaman dan ilmu pengetahuan, hasil-hasil kajian, informasi kegiatan jamaah dan berbagai informasi yang berkaitan dengan kehidupan Islam.
6. Menyelenggarakan lomba-lomba karya ilmiah dan penelitian utamanya bagi jamaah masjid kampus.
7. Menerbitkan buku-buku ilmiah dan buku-buku keislaman.
8. Mengadakan kursus bahasa Arab, Inggris, metodologi penelitian, konsultasi penulisan skripsi/tesis karya ilmiah, komputer, program-program keislaman, khususnya pemanfaatan teknologi komputer yang berkaitan dengan kajian keislaman seperti program Al Qur’an, program Hadits, dsb.
9. Mengadakan kursus mubaligh, khatib, kepemimpinan, jurnalistik, mengarang (cerpen, novel, skenario islami).
10. Membentuk koperasi jamaah masjid/mushalla dengan kegiatan menyelenggarakan kantin, kios buku, moslem corner (menjual kebutuhan mahasiswa dan aksesoris muslim).
11. Menyemarakkan hari-hari besar Islam dan nasional (kemerdekaan, hari pahlawan, hari pendidikan nasional, hari buruh, hari kartini, hari ibu, dsb) dan menjadikannya sebagai forum dan media dakwah. Misalnya dengan pameran buku, seminar tentang peran umat Islamdalam perjuangan kemerdekaan, peran umat Islam dalam pembangunan, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan hidup, dsb.
12. Menyelenggarakan bakti sosial, donor darah, sunatan massal, konsultasi perkawinan, dsb.
13. Menyelenggarakan berbagai macam lomba untuk mahasiswa, anak-anak, dan masyarakat pada umumnya.

Penutup

Semoga Allah memberi kemudahan kepada para mahasiswa dalam membangun jamaah di kampus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap