Hari Raya tiap hari
Kicauan burung dan udara pagi yang menyengat masuk ke kulit tak membuat beribu jiwa tuk gergegas tuk benahi diri, “tak boleh terlambat, cepat.........” rasa bahagia menyelimuti. Yah hari ini adalah hari raya Idhul Adha yang tiap tahun dinantikan oleh seluruh ummat islam. Guyuran hujan tak menyurutkan beberapa langkah untuk turut ambil bagian, ini ajang yang langka dan belum tentu esok kita bisa menjumpainya lagi.
Tumpukan beberapa manusia, semakin memberi kebahagiaan tersendiri “alangkah indahnya.............., namun adakah yang pernah berfikir kemana selama ini jiwa-jiwa yang sekarang berlimpah memadati lapangan dan mesjid, padahal sebelum-sebelumnya banayk diantara mereka yang tak tampak sekalipun dalam lima waktu sehari. Jika hal ini berupa pertandingan maka, tidak heran bila dikatakan mengapa mereka ikut ambil bagian di akhir episode dan babak ini, bukankah mereka tidak pernah ikut dalam kejuaraan ini...? kemana mereka sebelumnya.................!!!
Pernahkah kita berfikir, jika seluruh jiwa yang memadati lapangan pada hari ini, tak pernah absen dalam setiap shalat atau minimal dalam satu waktu shalat dalam sehari, maka mesjid--mesjid yang dibangun nyaris tak ada lagi yang kecil atau hanya diperhatikan kemegahannya tapi bagaimana caranya agar seluruh jama’ah yang hadir dapat memiliki tempat yang nyaman untuk shalat, tanpa harus panik ketika hujan sewaktu-waktu mengguyur.
Kalau saat ini kita merasakan kebahagiaan yang sangat melangkahkan kaki ke tempat shalat Id melihat ribuan saudara kita sama memancarkan kebahagiaan yang sangat, kebahagiaan yang tak terkira, bagaimana jika tiap hari kita mendapatkan situasi yang sama lima kali dalam sehari, oh...alangkah indahnya............layaknya hari raya tiap hari....!!!
Kicauan burung dan udara pagi yang menyengat masuk ke kulit tak membuat beribu jiwa tuk gergegas tuk benahi diri, “tak boleh terlambat, cepat.........” rasa bahagia menyelimuti. Yah hari ini adalah hari raya Idhul Adha yang tiap tahun dinantikan oleh seluruh ummat islam. Guyuran hujan tak menyurutkan beberapa langkah untuk turut ambil bagian, ini ajang yang langka dan belum tentu esok kita bisa menjumpainya lagi.
Tumpukan beberapa manusia, semakin memberi kebahagiaan tersendiri “alangkah indahnya.............., namun adakah yang pernah berfikir kemana selama ini jiwa-jiwa yang sekarang berlimpah memadati lapangan dan mesjid, padahal sebelum-sebelumnya banayk diantara mereka yang tak tampak sekalipun dalam lima waktu sehari. Jika hal ini berupa pertandingan maka, tidak heran bila dikatakan mengapa mereka ikut ambil bagian di akhir episode dan babak ini, bukankah mereka tidak pernah ikut dalam kejuaraan ini...? kemana mereka sebelumnya.................!!!
Pernahkah kita berfikir, jika seluruh jiwa yang memadati lapangan pada hari ini, tak pernah absen dalam setiap shalat atau minimal dalam satu waktu shalat dalam sehari, maka mesjid--mesjid yang dibangun nyaris tak ada lagi yang kecil atau hanya diperhatikan kemegahannya tapi bagaimana caranya agar seluruh jama’ah yang hadir dapat memiliki tempat yang nyaman untuk shalat, tanpa harus panik ketika hujan sewaktu-waktu mengguyur.
Kalau saat ini kita merasakan kebahagiaan yang sangat melangkahkan kaki ke tempat shalat Id melihat ribuan saudara kita sama memancarkan kebahagiaan yang sangat, kebahagiaan yang tak terkira, bagaimana jika tiap hari kita mendapatkan situasi yang sama lima kali dalam sehari, oh...alangkah indahnya............layaknya hari raya tiap hari....!!!
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar