Langsung ke konten utama

Renungan malam..!!!

Saat malam telah menjelang, dan hanya beberapa saat lagi sebelum engkau menuju tempat tidurmu untuk beristirahat, renungkanlah perjalanan hidupmu. Lihatlah apa yang telah engkau lakukan hari ini. Pikirkanlah ke mana hari esok akan membawamu. Sebaik apakah engkau menggunakan waktumu? Sebaik apakah engkau menggunakan kesempatanmu? Sebanyak apakah engkau bersyukur atas nikmat yang telah kau dapatkan hari ini? Jangan sampai hari ini tidak memberimu pelajaran untuk bekalmu setelah kau terbangun di esok hari.

Apakah kau menyadari hidupmu tak seburuk yang selama ini engkau tangiskan? Apakah kau dapat melihatnya, bahwa hidupmu tak sekeruh yang selama ini engkau cemaskan? Engkau hanya butuh waktu untuk keluar dari kegelisahanmu, menuju ke sebuah 'tempat yang tenang', dan lihatlah sesungguhnya engkau memang punya segalanya. Langit dan bumi tersenyum padamu, orang-orang di sekitarmu mengenalmu, dan Tuhanmu selalu menjagamu dan melihat perjuanganmu di dunia ini.

Jangan bersedih akan hal-hal yang kau sadari, karena sebenarnya banyak sekali hal-hal yang kau tak sadari yang sebenarnya telah membuat hidupmu menjadi indah. Janganlah sampai engkau menyia-nyiakannya.


Waktu takkan pernah berhenti meskipun kau coba menghentikannya, maka jangan sampai engkau menganggap remeh sang waktu. Dia bisa menjadi senjata pamungkasmu dalam melewati segala rintangan di dunia ini, tapi dia juga bisa menjadi senjata makan tuanmu yang akan membunuhmu dengan keji. Jadikan ia kuda pacuanmu, karena memang itulah sebaik-baiknya kuda pacuan. Ia akan selalu menjadi yang tercepat, dan jika bukan kau yang menunggangnya, pastilah engkau akan tertinggal di belakangnya.

Pastikanlah kepada dirimu bahwa akan ada senyum di esok hari. Wajibkanlah juga pada dirimu, bahwa senyum itu jangan hanya terpancar di wajahmu, tapi juga di wajah orang-orang di sekitarmu. Tebarkanlah cinta dan kasih sayangmu, karena itu bisa memberikan perdamaian meskipun hanya di suatu tempat yang luasnya tak seberapa.
Perdamaian itu bagaikan intan berlian, yang meskipun besarnya tak seberapa, namun nilainya begitu tingginya.


Janganlah pula engkau berhenti berdoa. Meremehkan kekuatan berdoa sama saja dengan memupuskan harapan yang ada di dalam hatimu, dan mungkin di hati orang lain. Jadikanlah berdoa itu sebuah kebutuhan yang berjalan seiring dengan usahamu. Usaha dan doa adalah pasangan yang dapat menghasilkan kesuksesan dan kebahagiaan. Janganlah sekali-sekali kau remehkan salah satunya, apalagi keduanya. Dengan adanya doa, harapan pun kan datang. Dan dengan adanya harapan, kesempatan pun akan tiba. Jangan sampai kau berputus asa, karena selama kau masih bisa berdoa, kemenangan kan selalu bisa diraih.

Jangan lupakan hari ini... Jangan lupakan malam ini... Selama hari ini belum berakhir, janganlah engkau berputus asa... Selalu ada yang menunggu untuk kau raih, hanya saja kau harus melihatnya dengan mata hatimu...
"Live as you will have wished to have lived when you are dying." - Christian Furchtegott Gellert.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap