Langsung ke konten utama

Demi ukhuwah



Ingin rasanya menumpahkan semua kekesalan dan ketidaksukaan, namun mencoba untuk dewasa menyikapi.. sekarang harus lebih dewasa menyikapinya, bukan malah menyelesaikan masalah dengan ego dan pikiran pendek. semua harus dipertimbangkan. adalah biasa dalam hidup menghadapi keadaan yang tidak kita inginkan, menghindar.... sama sekali bukan solusi terbaik karena sebenarnya bayang-bayang masalah tetap saja mengikuti... tak ada pilihan lain, selesaikanlah.....

Semua mesti dibijaki, menjadikan semua biasa2 saja mungkin sulit, tetapi berusaha saja semua akan terlewati juga. jika orang lain belum memahami kita maka cobalah agar jadikan ia paham kita seperti apa, perlihatkan bahwa inilah kita dengan idealisme-idealisme yang kita punyai. kita pun punya hak untuk dimengerti.....


Hargailah hidup, hargailah moment, hargailah ukhuwah.......
dengan semua itu kita kan berusaha menyelesaikan sesuatu dengan jalan yang terbaik, tidak membuat siapapun merasa dikesampingkan dan dilukai. biar bagaimanapun ukhuwah itu lebih penting dari sebuah perkenalan. jadikanlah ukhuwah sebagai pijakan untuk selalu menapaki hakekat hidup.

Mungkin sebenarnya semua baiknya jadi ilusi, atau jadi halusinasi, atau jadi mimpi, atau bahkan menjadi alienisasi, tetapi ingatlah semua itu hanya akan merusak puzzle-puzzle ukhuwah. hidup ini begitu indah, moment ini begitu bahagia, semua tidak akan terus menerus, semua tidak akan abadi, suatu saat semua akan berjalan dengan jalannya masing-masing. olehnya, nikmati saja semua yang ada. toh kelak semua hanya akan jadi sejarah, entah tertinggal di short term memory atau long term memory.

Jangan biarkan pendar-pendar pelangi harus pergi oleh mendung kelabu, sedang pelangi masih ingin bergelayut manja di sisi langit. inilah sisi hidup dengan banyak serpihan warna, mungkin ada yang tidak engkau sukai, namun disitulah lengkapnya. tak ada sesuatu pun yang lengkap tanpa deretan tingkatan itu. ada baik, tentu ada buruk, ada senang tentu ada duka, ada sukses tentu ada gagal.. akh..... itulah hidup.... so, nikmati saja.............

Aku masih harus belajar, belajar memaknai semuanya, belajar merangkai sebuah pelangi sebuah ukhuwah walaupun di sana ada warna kelabu yang bernama mendung. aku harus banyak belajar bersabar untuk memahami, belajar bertahan walau ingin berucap... semua demi sebuah ukhuwah. karena ku hargai dirimu dengan ukhuwah......


Makassar, 8 November 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap