Langsung ke konten utama

Pelajaran Sore ini....

Terdengar lamat dan makin jelas...... suara yang begitu indah dan meneduhkan. terdiam sejenak... dari manakah suara  itu??

Sore ini masih cerah, entah apakah hujan kali ini enggan menyapa bumi. karena biasanya di waktu seperti ini ia kerap kali hadir... mungkin, ia tahu aku harus segera mengayunkan langkah.. beraih aktivitas...... Kampus.......
walau rasanya badan ini terasa lelah dan langkah pun ingin gontai berjalan, kulangkahkan kaki.. dengan harapan.. hari ini harus ada yang bisa selesai...... walau sedikit walau hanya membaca translate itu.... just it....

Ashar telah tiba, segera kuayunkan langkah menuju mushallah kecil itu... walau sederhana, tetapi selalu ramai dengan jama'ah.. inilah namanya efisien... fikirku....... selangkah.... dua langkah.... terdengarlah suara itu.... makin jelas...... ada yang mengetuk-ngetuk hati ini.... suara itu... begitu merdu, begitu syahdu... rindu rasanya mendengar suara seperti itu.....

Di shaff laki-laki kulihat seseorang dari belakang begitu khusyuknya melantunkan ayat suci al-qur'an sedangkan tas dan hp-nya tergelat begitu saja di sampingnya... rasanya ia begitu menikmati suasana  dan bacaannya.... beberapa menit kuperhatikan ia.. hm... bukan karena ada apa, atau ingin mengetahui siapa iya, namun ada beberapa hal yang berkelebat di pikiranku....

Betapa senangnya jika tiap hari mendengarkan orang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an seperti ini, rasanya rumah seperti hidup dan penuh semangat... walaupun banyak kaset-kaset murattal, tetapi alangkah lebih indahnya jika lantunan itu langsung didengarkan..... (hm.... gak lebay yah... :-).... )

Aku terharu, aku tersentuh, aku terketuk, aku malu, aku iri, aku sedih......... itulah rasa yang bercampur aduk.... ku akui, aktivitas belakangn ini begitu banyak menyita waktuku, menyita perhatianku, hingga jarang lagi kulakukan aktivitas seperti itu, semakin tidak ada waktu untuk lebih bermunajat, untuk  bermuhasabah, untuk mengkaji.... aktivitasku, sepertinya hanya banyak karena dunia... padahal..... aku sadar hidup hanya sementara, apa yang kita lakukan di dunia hanyalah manifestasi dari usaha kita mencari bekal untuk kampung akhirat... tapi mana,,??? mana buktinya...??? kemana dirimu??? ada apa denganmu...??? mengapa dunia...??? hey... sadar.... ingat... dunia hanya sementara... tak ada yang abadi... bukan nilai, jabatan, harta, tahta, gelar, atau apalah tentang dunia yang akan jadi sirna pada akhirnya...... apapun aktivitasmu, hendaknya kesadaran bahwa semua akan berakhir, semua akan kita tinggalkan mestinya ada.... 

terdiam... terhenyak... dan rasanya ingin kuputar semua masa, dan ku ingin kembali ke masa lalu, masa dimana ku bisa lebih banyak bermuhasabah,... 

Hufftt....... aku kan mau shalat ashar...??? hm..... orang itu telah mengantarkan sebuah pesan kepadaku... syukran for u... walau aku tidak tahu dirimu siapa... Rabb.. trima kasih atas pelajaran yang Engkau berikan kepadaku sore ini... 

Makassar, 13 desember 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap