Malam yang sunyi berpadu bersama derai hujan yang lembut menyapa bumi, hingga menyisakan suara lembut rintik hujan... semua terasa sunyi... manusia larut dalam mimpi-mimpi mereka... mungkin alam dan hujan pun mengiringi kesunyian ini, hingga suara desir dan rintik itu serasa berkolaborasi dengan suasana yang ada.
Hanya bisa tersenyum........atau mungkin memaksa tuk tersenyum... dan mencoba memaknai senyumku sendiri... bilakah karena diriku harus menyadari bahwa memang sebaiknya aku tersenyum saja?
Hanya bisa tersenyum........atau mungkin memaksa tuk tersenyum... dan mencoba memaknai senyumku sendiri... bilakah karena diriku harus menyadari bahwa memang sebaiknya aku tersenyum saja?
Senyum untuk sebuah ketidakberdayaan... senyum demi sebuah kemenangan.. kemenangan atas diri memahami semua realitas dan membuang jauh-jauh intuisi-intuisi itu.. lebih baik melakukan reflektif.. Senyum untuk diriku sendiri.. senyum abstrak dalam bingkai imajiner.. dan mengawali semuanya, ku hanya bisa tersenyum. yah.... sekali lagi ku hanya bisa tersenyum.... senyum karena ku tak bisa apa-apa dengan semuanya... senyum dalam ketidakmengertianku...
Rabb, mungkin hanya Engkau yang memahami arti dari senyum ini. senyum yang kuharap tidak lebih indah dari senyum bahwa Engkau begitu berlimpah dengan Rahman dan Rahim-Mu. karena hanya dengan-MU kurasa kedamaian dan senyum terindah itu bisa tersungging.. senyum penuh harap ENGKAU tak meninggalkanku. ya Rabb, rengkuhlah aku dalam nikmatnya lautan kasih sayang-MU. hingga kulupa dengan semua senyum abstrak-ku....
teringat nasyid itu lagi.....
Tuhan dulu pernah
aku menagih simpati kepada manusia
yang alfa jua buta
lalu terhirislah aku di lorong gelisah
luka hati yang berdarah
kini jadi kian parah...
7 januari 2012 at 03.10 am.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar