Langsung ke konten utama

Jangan lelah ada untukku Ibu....

5 watt.......
Mungkin begitulah mataku, rasanya begitu ngantuk dan juga badan rasax remuk. beginilah kalau begadang lagi. namun ini sudah keharusan, mau tidak mau harus dilakukan. katanya wajar saja kalau yang namanya mahasiswa seperti itu, identik dengan begadang, awut-awutan, pusing bahkan kelihatan banyak pikiran. (katanya sih... kata dosen suatu waktu). :-D

Malam semakin merangkak bersama sepi, namun mata tetap juga susah untuk dipejamkan. arghhhhh... lagi-lagi insomnia ini kumat. tambah kurus jadinya.... beberapa hari belakangan ini bertemu dengan beberapa orang yang semuanya menegur diriku yang makin kurus. mereka selalu bertanya mengapa???. hanya senyum yang kuberikan kepada mereka...

Ibu menelponku......
senang rasanya mendengar suaranya dari jarak ratusan kilometer. andai ia ada di sini... 
rasanya lidah ini kelu untuk berbicara, namun ku harus bisa.. ia tidak boleh tahu dengan semuanya, ia tidak boleh tahu dengan air mata yang sudah menetes bersama dengan susunan kata-katanya. yah,.. ku harus bisa meyakinkannya kalau diriku baik-baik saja.

“Tiga perkara yang merupakan bagian dari kesabaran; engkau tidak menceritakan musibah yang tengah menimpamu, tidak pula sakit yang engkau derita, serta tidak merekomendasikan dirimu sendiri.” (Mawa’izh Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 81)

Ibu....
maafkan diriku yang tak bisa bercerita kepadamu. maafkan diriku yang tidak bisa menumpahkan semua masalahku, keluh kesahku, sedihku, kecewaku, bahkan kesenanganku... karena rasanya lidah ini tertimbun ratusan ton beban untuk menceritakan semuanya. biarlah semua hanya ku simpan. cukup dirimu tahu di sini aku baik-baik saja, aku ingin engkau tetap yakin kalau ku tetap bisa berdiri dengan kakiku sendiri, ku bisa tegar menjalani kehidupan, ku bisa tetap tersenyum menyambut hari.. aku tak ingin engkau khwatir kepadaku. Aku yakin akan naluri seorang ibu. karena setiap ku butuh tempat untuk bercerita, engkau selalu ada walaupun hanya lewat telpon, walaupun pada akhirnya tidak ada yang kuberitahukan kepadamu... 


Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu berkata:
“Kebaikan yang tiada kejelekan padanya adalah bersyukur ketika sehat wal afiat, serta bersabar ketika diuji dengan musibah. Betapa banyak manusia yang dianugerahi berbagai kenikmatan namun tiada mensyukurinya. Dan betapa banyak manusia yang ditimpa suatu musibah akan tetapi tidak bersabar atasnya.” (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 158)

Ibu, jangan berhenti mendo'akanku... jangan lelah menjadi semangat hidupku.. 

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap