Langsung ke konten utama

Karena Ia adalah Cinta

Memang seperti itulah ia
Ia adalah cinta
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu
Sampai pikiranmu
Sampai perhatianmu
Berjalan, duduk, dan tidurmu...

Bahkan di tengah lelapmu,
Isi mimpimu pun tentang ia
Tentang ummat yang kau cintai...

Lagi-lagi memang seperti itu ia
Menyedot sari pati energimu
Sampai tulang belulangmu
Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu
Tubuh yang luluh lantak diseret-serat
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..


Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu...
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu..
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu...
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu...
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu...

Sampai kau temukan sebentuk bahagia bersamanya
Yang tak dapat ditukar dengan apapun
Bagaimanapun kondisinya
Karena ia adalah cinta
Dan ia adalah dakwah

..........................................................

Ingin rasanya menangis membaca tulisan ini, dan kemudian berpikir... sudah berapa lama aku tidak berada dalam kancah dakwah seperti sebelumnya?? hingga hampir tak dapat kuketahui lagi bagaimana dunia dakwah.. dunia penuh dengan harapan, idealisme.. lalu apakah aku kini tidak punya idealisme??? 

Semua kita punya idealisme, dan itulah yang senantiasa kita pegang dan kita perjuangkan. walau kini keadaan yang membuat semua berbeda dengan yang dulu, namun di sini idealisme itu masih terpahat, walau mungkin memudar atau terkikis. itulah sebuah rute hidup, kehidupan terkadang memaksa dan membius keseharian kita untuk lupa akan idealisme, lupa akan rutinitas sebelumnya. menawarkan rutinitas baru, yang mungkin berbeda dari sebelumnya dengan dalih, tuntutan kehidupan..."life must go on". Lalu apakah mesti meninggalkan semuanya???

Rabb,.. ku rindu dengan semuanya.. ku rindu perjuangan itu... walaupun mungkin belumlah seberapa dibandingkan perjuangan Rasul-MU, tetapi bagi kami yang lemah ini sudah menjadi senyum tersendiri bagi kami, itulah bahagia kami... langkah kecil kami, suara parau kami, dan juga ide sederhana kami... karena kami yakin proses yang Engkau lihat, bukan hasil yang telah kami capai... segalanya Engkaulah yang menentukan selanjutnya....

Ku rindu perjuangan itu... namun satu hal yang bisa membuatku masih tetap tersenyum, mungkin jalan dakwah itu rutenya telah beda dari yang dulu. kali ini ku berjuang pada ranah yang lain, dan semoga semua ini masih dalam lingkup dakwah di jaln-MU.... 
"...karena dakwah adalah cinta..."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap