Langsung ke konten utama

Untukmu harapanku..


Memulai babakan baru......
Hari ini, ada harapan yang terselip di balik pagi yang menyapa. Bersama mentari yang bergradasi dengan hari.... mungkin akan ada kesangsian... namun juga ada harap penuh optimis, bilakah kali ini akan sama seperti kemarin? ataukah malah lebih buruk? ataukah akan lebih baik??? Wallahu'alam.........
Namun, satu hal yang harus terpatri, hari ini mesti dan harus..... menjadi lebih baik... Bismillah......

Selayaknya memulai sesuatu, maka begitu pula hari ini, harus kembali beradaptasi dengan keadaan, dengan rutinitas.. langkah ini harus lebih optimis..... ku ingin wajah-wajah itu lebih tersenyum.....

Pagi ini, kumulai pertemuan dengan berceloteh.. tapi mungkin lebih tepatnya menasehati.... atau bahkan memberi motivasi... karena ku harap, apa beban, kendala dan yang tercitra dalam skema mereka tentang math tidak seperti dulu lagi... ku teringat kalimat seorang teman yang mengatakan bahwa "awal membuat mereka tertarik adalah dengan membuat mereka tertarik pada diri kita lebih dahulu".

kutatap wajah meraka dengan penuh harap, semoga episode kali ini berakhir baik. kuingin mengakhiri semuanya dengan senyum. dan kuharap pun mereka bs tersenyum. mengalirlah kata-kata itu....

"nak, Alhamdulillah kita sudah sampai di paruh perjalanan kita pada episode kali ini. kalau perjalanan ini dibagi dalam babakan, maka kita sudah berada pada babakan kedua. babak penentuan. dan sangat diharapkan babak kali ini semua akan lebih baik. namun baim tidaknya semua tergantung dari usaha kita masing-masing. ingatlah nak, dalam hidup ini ada tiga pilihan hidup sebagaimana kata Rasulullah: barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka dialah orang yang celaka, barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang rugi, dan barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dialah orang yang beruntung. semua terserah kita, kitalah yang memilih kunci mana yang akan kita ambil, apakah keberuntungan, kerugian atau kecelakaan. tidak ada orang yang bisa memaksa kita merubahnya selain kita sendiri. kitalah yang harus mengubah semuanya, bukankah Allah sendiri mengatakan bahwa tidaklah suatu kaum diubah nasibnya apabila ia tidak mengubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri. olehnya, berusahalah.. sadarilah..."
"bagaimana mengubah semuanya? sudah tentu dengan mengubah hal-hal yang buruk yang telah lalu dan biasakan hal-hal yang baik. sebagaimana pepatah mengatakan 'ala bisa karena biasa', berarti kalau tidak biasa maka tidak akan bisa.. biasakanlah hal-hal yang baik."

"nak, segala sesuatu itu perlu usaha. tidak ada hal yang akan terjadi dengan sendirinya tanpa usaha, termasuk dalam kepintaran. yakinlah tidak ada satupun manusia yang bodoh yang ada hanyalah manusia yang malas. kita semua diberi potensi, kita semua diberi kecerdasan masing-masing. dan mungkin kecerdasan kita tidak sama. ada yang cerdas dalam matematika tapi tidak dalam bahasa, ada yang cerdas dalam bahasa tapi tidak dalam senin, dsb. namun, walaupun kita sudah bercita-cita ingin menjadi seseorang dengan profesi tertentu, namun semua mesti ada proses. prosesnya ialah belajar."

"ingatkah pada kisah di film laskar pelangi? ketika mereka beramai-ramai akan menyeberang sebuah pulau yang dihuni oleh seseorang yang katanya sangat sakti, dengan berharap mereka bisa mendapatkan jimat supaya mereka semua bisa pintar. ketika mereka sampai di pulau tersebut, mereka diberikan selembar kertas, dan hanya boleh dibaca ketika telah sampai. namun apa yang terjadi? saat mereka menunggu dan penasaran dengan jimat yang diberikan oleh sang dukun, ternyata isi dari jimat itu adalah "Kalau nak pintar... ya BELAJAR". itulah salah satu menjadi pelajaran bagi kita bahwa semua perlu belajar, tidak ada kepintaran yang langsung saja datang dari langit, semua harus berusaha."

"siapapun dari kalian insya Allah bisa. namun yang paling penting adalah kalian mesti menanamkan mindset bahwa kalian pasti bisa. selalulah mengatakan pada diri kita.. bisa... bisa...bisa.... insya Allah kita akan bisa... dengan mengatakan begitu, akan ada dorongan dalam diri kita bahwa kita bisa, dan yakinlah kalau kita berusaha insya Allah Allah akan selalu memudahannya"

Kulihat wajah mereka khusyu' mendengar nasehatku. entah karena mereka mengerti atau karena mereka melongo, namun satu yang pasti di wajah mereka telah ada energi baru yang menjadi cas awal bagi mereka mengawali semua. diam-diam kuukir senyum dan kulipat sebuah harapan besar dalam babakan kali ini. Bismillah... insya Allah akan dimudahkan........

Hari ini pun, kuterima sebuah hadiah gantungan kunci yang istimewa buatku, "just for my math teacher" :). senang rasanya... apalagi di dalamnya da banyak kata-kata mutiara, yang bagiku secara tidak langsung itulah harapan mereka kepadaku.... insya Allah nak, kita akan memperbaiki semuanya menjadi lebih baik.... 

dan hari ini pun kulalui dengan sebuah senyum penuh harapan.. untukmu harapanku dan imajinasiku...

Catatan di awal periode, Mksr 09-01-2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap