Langsung ke konten utama

Yaya..... All is Well


Akhir-akhir ini, di sekolah rasanya makin mumet... hingga berpikir apakah akan merasa bisa betah atau tidak. Namun lagi-lagi, aku harus bisa yakinkan diri bahwa aku bisa mnjalani semua dan melewati semuanya.. liku-liku hidup itu adalah rintangan yang mesti dilewati, bukan untuk mematahkan kita tetapi  untuk menempa kita menjadi pribadi yang tangguh, tidak cepat menyerah dan selau optimis bahwa ada Allah  yang maha pengatur segalanya. Dan yakin saja “all is well”.......

Semua mungkin bermula dari semester lalu, namun sebelumnya belum begitu kupikirkan dan kupedulikan, mungkin kesibukan menjadikan diriku seperti itu, hingga berita dan cerita yang samar-samar hinggap di telingaku kuanggap angin lalu.... biarkan saja... karena semua harus aku lewati dan aku jalani.... kuliah yang kujalani sekarang memang penuh dengan perjuangan untuk menyeimbangkan dengan amanah di sekolah, walau sepenuh tenaga tetap saja aku keteteran dengan semunya. Jadilah diriku di mata mereka adalah orang yang tidak profesioanl dan selalu menjadikan kuliah sebagai alasan. Mungkin saja cerita saat itu makin banyak, tapi begitulah diriku yang asyik sendiri dengan aktivitasku, hingga di akhir semester, ketika semua nilai pun harus dirampungkan dan juga tugas-tugas yang saling tumpuk-menumpuk ditambah dengan nilai siswa yang entah dengan bagaimana membahasakannya. Masalah pun akhirnya bertambah... aku pun makin tidak profesional di mata mereka.

Semester genap.....
Kuliah di semester ini adalah puncak dari kesibukan, ditambah tugas dr semester lalu  ada yang masih belum rampung, jadilah harus ekstra menyeimbangkan keduanya. Walau semampuku, namun tetap saja harus ada yang dikorbankan. Suatu ketika saat sama sekali tidak ada kemampuanku untuk datang melaksanakan tugasku akibat begadang semalaman, disitulah puncak dari semuanya.. makin tidak ada keprofesionalan tercermin dalam diriku, namun dari semuanya hanya satu yang bisa memberi aku cermin untuk dapat merefleksi diri, walau itupun kurasakan diriku tetap saja tersudut dengan ketidakmampuanku... Rabb.. semua makin dibatasi oleh limit ketidakberdayaanku...

Kutangisi semua dalam diamku, karena aku tak ingin ada yang tahu dengan semuanya, walau ada yang mengetahui, tetap saja semua tak ingin kutampakkan. Aku harus bisa menyembunyikan semuanya, kuharus bisa tampakkan bahwa aku tega, aku bisa.. walau sejujurnya diri ini terlalu rapuh.. ibu.. maaf, karena denganmu pun tak sanggup kuceritakan semuanya.. biarlah engkau hanya tahu aku baik-baik saja,..... semua harus kujalani semampuku.. sekautku.. hingga kelak aku tak tahu diamana batas ketidakmampuanku...
Kuingin membangun sebuah image baru, harapan baru.. managemen yang baru.. dan juga asa baru... pelan... dan pelan... sebuah harap ingin kubuktikan.... mungkin aku sangsi, tapi tak apalah.. namanya juga berharap... semoga lebih baik ya Rabb......

Di tengah hiruk pikuk aktivitas di sekolah.. masalah di sekolah makin banyak, walau tidak semua ada kaitannya denganku, namun rasanya bagiku sekolah makin tidak bersahabat.. dan semakin membuka mataku bahwa zaman makin edan, zaman makin berubah.. dan tantangannya semakin besar pula...

Kejadian di sekolah seperti beruntutan... beberapa bulan yang lalu, HP siswa 2 sekaligus hilang saat mereka selesai olahraga, menyusul setelahnya 2 HP lagi saat siswa tidak ada di kelas... belum selesai dilacak, saat diadakan rapat pertemuan dengan orangtua siswa, 2 HP kembali hilang, dan kasusnya makin mencurikan bahwa pelakunya bukanlah orang yang tidak kenal medan. Guru BK pun bergerilya menjadi detektif untuk menemukan pelakunya.. titik terang semakin jelas... tapi semua masih praduga... belum selesai, akhirnya kasus lain bermunculan.. siswa kelas V ketahuan melihat video porno yang notabene amat sangat belum layak anak seusia mereka tahu, dan setelah ditelusuri, kasus ini membawa banyak siswa.. hm... astaghfirullah... berinisiatiflah pihak sekolah melakukan sweeping, dan walhasil di kelas IV  ketahuan memiliki video porno yang lebih vulgar, yang katanya ia pindahkan dari laptop di rumahnya... naidzubillah... teringat kata dosenku 2 pekan lalu saat pertemuan perdana kuliah semester ini, kalau dr hasil penelitian, kota ini menjadi kota terbanyak mengkases situs porno,... gimana tidak kalau anak seuisa ini saja sudah biasa... ck..ck..ck.... akhir zaman..................

Belum selesai, ditambah lagi kasus siswa dengan guru. Siswa yang memberi gelar dan julukan kepada guru hingga membuat ketersingggungan...akan bagaimana dunia ini jika murid saja perilakunya seperti itu... makin tidak ada lagi penghormatan.. walaupun tidak bisa divonis semua adalah kesalahan siswa, namun dari semuanya, sangat tidak layak siswa perilaunya seperti itu. Dua hari setelahnya lagi, kasus baru muncul, siswa yang jadi bendahara kelas kehilangan uang,.. kemudian siang tadi kembali seorang siswa menangsi celengannya yang ketemu tapi sudah bolong. Katanya celengan itu hilang 2 pekan lalu, akhirnya uncul, tetapi sudah hilang isinya.. arghhhh..... ada apa semua ini... makin rusakkah akhlaq sekarang ini....?? makin tidak bersahabatkah semua yang ada..? makin sulitkah mendidik generasi saat ini?

Belum selesai dari kasus itu, siang tadi saat seorang siswa dinasehati karena telah benai pacaran, malah balik bertanya “salahkah?” sedang ortuku enjoy saja dengan semuanya? Katanya tak apalah.. bagi mereka, dengan umur  yang masih sebelia itu masih wajar, dan entah apa jadinya jika sejak dini semua dimaklumi, semua katanya biasa-biasa saja.. pacaran bagi mereka sebuah hal yag lumrah... dan dengan entengnya mengatakan “salahkah bu, jika ingin mencari pasangan hidup?”.... what??? Pasangan hidup?? Umur sebelia itu?? Namun ia salah kaprah mmamknai pasangan hidip, baginya pacar juga adalah pasangan hidup... oh my GOD.... makin gendeng dunia ini,.... besar aja tidak diperintahkan apalagi sebelia itu...???
Aku yang mendengar semua itu tidak bisa menahan tawa... ya Rabb.. makin sempit dan mudahkah memaknai pasangan hidup? Diriku saja yang seumuran gini tidak berpikiran seperti itu.......

Huffft...... semua membuatku merefleksi diri... dunia ini makin harus dimengerti, jangan sampai terbawa arus, jangan sampai terbuai, lawanlah arus yang menghanyutkan... dan zaman semakin membuat kita harus jeli melihat keadaan, semua makin gendeng... dan semakin besar tantangan menghadapi arus sekarang ini.. tantangan makin besar.. maka hadapi tantangan itu, dan jika di zaman sekarang ini makin rumit mendidik, maka siapkanlah diri untuk lebih bisa menghadapi tantangan di zaman mendatang di saat anak-cucu kita ada di zaman itu.. tantangannya makin besar, dan sudah tentu tantangannya berbeda dan godaannya juga berbeda...

Ya Rabb, jadikan aku kuat di zamanku, tetapkan langkahku di jalan-MU, dan jadikan semua kejadian menjadi hikmah buatku dan memicuku untuk bisa lebih siap menghadapi tantangan.. dan kuyakin “All is well” karena Engkau selalu ada untukku......

12 Maret 2012 ...........22:47 pm.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap