Mungkin tak ada
yang tahu, jika di dasar laut sana ada ikan yang terhempas oleh ombak. Karena
yang tampak adalah riak air yang mulai tenang di permukaan, membuat manusia
betah menikmati indah panoramanya.
Di hutan sana,
tak ada yang tahu seekor burung terjatuh ketika hendak terbang. Sayapnya yang
kecil terluka, membuatnya meringis dan berusaha mengobati dirinya sendiri,
sedangkan kawanannya lagi asyik bermain, beterbangan dan berkicau. Namun yang
tampak adalah hutan begitu natural, begitu fresh, begitu indah dan tentu
kehidupan di dalamnya berjalan seperti hukum alam. Tak ada yang tahu detail apa
yang terjadi, kecuali penciptanya.
Begitulah juga
suasana hati. Mungkin saja yang tampak ada sunggingan senyum, anggukan, binar
mata yang mengisyaratkan kebahagiaan, mimik yang tampak menarik dalam lukisan,
serta lisan yang tanpa keluh berceloteh. Namun, apakah sama seperti suasana
hati? Ow... belum tentu seperti itu. Karena manusia bisa saja berspekulasi
dengan dirinya sendiri. Menampakkan hal yang berbeda dari apa yang ia rasakan.
Untuk apa? Untuk menjadikan semuanya baik-baik saja dan tentu biasa-biasa saja.
Walau tak semua bisa seperti itu.
Introvert? Mungkin....
atau apalah...
Namun
bagaimanapun itu, semua adalah pilihan sikap. Memilih berarti tahu apa arti dan
konsekuensi dari semuanya.....
sikap adalah implementasi dari perasaan. mau bagaimanapun sikap kita, itulah kita.. itulah pilihan kita. namun, ingatlah kita tidak hidup sendiri, di sekitar kita banyak orang lain. ada teman, sahabat, keluarga. jangan sampai sikap kita menjadikan kita tidak dikenali oleh orang di sekitar. namun, bukan berarti harus mengubah sepenuhnya diri menjadi orang yang berbeda, tetapi lebih kepada memahami diri dan juga memahami orang lain.
so.....
bersikaplah...
dan pahamilah juga sikap orang lain..... (^_^)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar