Memaafkan memang sulit, tapi bukan berarti memenjarakan diri dalam ruang maaf yag tergembok. bukalah.. biarkan angin maaf dan ikhlas masuk ke setiap relungnya, dan nikmati kesegarannya.
Now, ku bisa menjadikan biasa dan ku berucap, aku tlah bisa,....
mengenang semuanya.. harus bisa memaafkan yang telah lalu. jadikan semua kembali biasa, senyum dan jalani seperti semula... lebih indah tersenyum memaknai semua yang telah lalu lalu bangkit menikmati hari bersama sebongkah harapan baru. dan ku yakin semua akan lebih indah.
Walaupun mereka tak pernah tahu, bahwa betapa semua ku berusaha semampuku menimbunnya jauh di dasar. namun ku sadar, itu tidak baik, karena esensinya masih ada, dapat sewaktu2 naik ke permukaan. akan lebih baik jika semunya dihapus, diganti dengan memori yang lebih baik, yang membuatku tersenyum. agar kubisa menatap hari lebih baik.
Saat ini, ku ingin merefleksi, menarik ulur semua yang telah berlalu, kemudian membuatnya dalam sebuah catatan kecil bernama diary hidup. bukankah semua harus disikapi dengan dewasa? hidup ini terus bergulir, dan harapan pun sejalan dengan itu. mesti terus bergulir. life must go on. tak ada alasan untuk stagnan di suatu tempat, karena itu berarti kita akan tergilas oleh masa. luwes-lah terhadap hidup, dan itu akan lebih membuatmu mengerti akan hidup.
Membuka lembar yang kusam, menarik penghapus, dan menghapus semua coretan yang ada di sana. walau masih terlihat bekasnya, tapi minimal lebih baik dari sebelumnya dan akan bisa dihiasi dengan tinta yang indah dan juga gambar yang cantik. menutupi kekusaman itu. dan lihatlah, semua akan nampak lebih indah. Seindah pandanganmu pada dunia... (^_^)
sebuah refleksi diri, bukankah lebih indah seperti itu?
Makassar, 19 Juli 2012
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar