Langsung ke konten utama

Nasehat Ramadhan

Suatu ketika Rasulullah duduk bersama para sahabatnya. kemudian terdengar Rasulullah berkata : 'aamin... 'aamin.. 'aamin. kemudian sahabat bertanya, mengapa engkau berkata 'aamin ya Rasulullah?. Rasulullah pun menjawab bahwa, ia disuruh oleh malaikat Jibril untuk mengaminkan perkataannya. Jibril berkata: 

Ø Seseorang yang mendengar nama Rasulullah diucapkan tetapi tidak berselawat padanya. maka celakalah ia. katakanlah 'aamin ya Muhammad. maka aku (Rasul) pun berkata 'aamin. 

Ø Seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu diantara keduanya, di usianya yang senja, namun ia tidak mendapatkan jannah karena ia tidak merwat orang tuanya dengan baik. maka celakalah ia. katakan 'aamin ya Muhammad. maka aku (Rasul) pun berkata 'aamin. 

Ø Seseorang yang mendapatkan bulan ramadhan, kemudian ramadhan berlalu namun dosa-dosanya tidak diampuni. celakalah ia. katakan 'aamin ya Muhammad. maka aku (Rasul) pun berkata 'aamin. 

Itulah ketiga golongan yang merupakan orang yang celaka dan telah diaminkan oleh Rasulullah. Dengan momen Ramadhan kali ini, semoga kita tidak termasuk golongan yang ketiga. oleh karena itu, gunakanlah bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya, karena belum tentu kita akan mendapatkan kelak. karena hidup ini singkat, lakukanlah amal kebajikan di dalamnya, karena seorang yang beriman jika berbuat kebajikan akan dilipatgandakan menjadi 10x lipat - 700x lipat. 

Bagaimana agar keimanan kita bisa meningkat di bulan suci ini? 
a. Meningkatkan keislaman kita. Bulan ini menjadi titik refleksi untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan keislaman kita, tidak lagi berislam dengan separuh tetapi secara utuh. melaksanakan perintah dengan sebaik-baiknya. 
b. Mengikutsertakan orang lain dalam amalan yang kita lakukan. Maksudnya yaitu, jika kita melakukan suatu amalan, maka kita tidak lagi berpikir untuk mendapatkan manfaat sendiri, tetapi berusaha agar orang lain pun bisa merasakan manfaat itu, bisa mendapatkan amal kebajikan, dan pada akhirnya kita pun akan mendapat amalan dari apa yang kita sampaikan kepada orang lain, karena selama ia mengerjakan sebuah amalan dari nasehat yang kita berikan maka akan menjadi amal jariyah bagi kita. 

"jangan puas menjadi aquarium, indah kelihatan tetapi orang lain tidak bisa menyentuh, merasakan keindahan di dalamnya. hanya bisa melihat dari luar" 

"jangan puas sholeh sendiri" 

c. Selektif memilih amalan-amalan yang bisa dilakukan. Yaitu amalan yang lebih efektif, memberikan banyak pahala. karena kita tidak akan mungkin melakukan semua amalan-amalan yang ada. oleh karena itu, yang perlu dilakukan yaitu melakukan amalan yang memberikan banyak pahala. namun bukan berarti kita akan kikir melaksanakan amalan, tetapi selektiflah. pilihlah amalan yang efektif dengan waktu yang kita punya. 

Adapun amalan-amalan yang efektif untuk dilakukan yaitu: 

ü Shalat berjamaah. Dimana shalat berjamaah lebih baik 27x lipat daripada shalat sendiri. apalagi jika seorang laki-laki. 

ü Membaca Al-Qur'an. karena dalam bulan ramadhan, segala amal perbuatan dilipatgandakan. begitupun dengan membaca Al-quran. Membaca Al Qur’an pahalanya luar biasa, mata kita seandainya digunakan untuk membaca Al-Qur’an, di luar bulan Ramadhan saja sangat besar pahalanya. Karena satu huruf al-Qur’an yang kita baca, nilainya 10 kebaikan. Sedang alif laam mim, bukan hanya satu huruf tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf, jadi 3 huruf, maka 30 kebaikan. Apalagi di bulan ramadhan pahalanya dilipatgandakan.

Dalam hadits, Nabis sahallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ عليه أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ { ألم } حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ عشر وَلَامٌ عشر وَمِيمٌ عشر فتلك ثَلاثُونَ .( صحيح ) انظر حديث رقم : 1164 في صحيح الجامع .

Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya kamu sekalian diberi pahala atasnya, adapun aku tidak mengatakan “alif laam miim” itu satu huruf, tetapi alif itu sepuluh, lam itu sepuluh, dan mim itu sepuluh, maka itu 30. (hadits dari Ibnu Mas’ud, Shahih nomor 1164 dalam Shahih al-Jami’).

ü Sedekah. karena sedekah itu adalah indah. Tidak ada satupun dalam sejarah manusia yang dimiskinkan karena bersedekah. justru sebaliknya, ia akan diberikan kelimpahan akibat sedekahnya itu 

ü Banyak-banyak berniat melakukan amalan. Jika bepergian di suatu tempat maka perbanyaklah berniat untuk kebaikan. misalnya ketika menuju mesjid, maka bukan saja berniat untuk melaksanakan shalat berjama'ah tetapi juga berniat membaca Al-qur'an, berdzikir, ber-Watawasaw Bil Haq Watawasaw Bisshabar dengan orang lain, berniat mendengarkan ceramah, dll. karena amal perbuatan itu tergantung niatnya. banyak kisah yang menununjukan hal ini. misalnya kisah seorang wanita tuna susila yag berjalan di suatu tempat kemudian melihat seekor anjing yang sangat kehausan, dengan menggunakan sepatunya diambilnya air dan diminumknnya sehingga anjing tersebut kembali sehat. dan di akhirat pun ia dimasukkan kedalam syurga karena niat ikhlasnya. dan jga suatu riwayat tentang seorang yang ahli ibadah, ahli shadaqah, ahli jihad, namun ternyata di akhirat ia dimasukkan ke dalam neraka karena niatnya. mereka berjihad karena ingin dikatakan pemberani, bersedekah karena ingin dikatakan dermawan dan rajin shalat karena ingin dikatakan 'alim. inilah yang mengakibatkan amalan besar menjadi kecil karena niatnya, dan amalan kecil menjadi besar pahalanya di sisi Allah karena niatnya juga. 

ü Bersabar. karena dengan bersabar, seseorang akan diberikan kelimpahan oleh Allah. 

ü Berdzikir. Perbanyaklah berdzikir dimanapun berada. bahkan Rasulullah mengatakan bahwa barang siapa berdzikir ketika memasuki pasar, maka Allah akan menambahkan 10 kebaikan padanya, menghapus 10 keburukan darinya dan mengangkat 10 derajat kedudukannya di akhirat. 

Semoga ramadhan kali ini, kita bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita, dan terus menjadikannya ramadhan terbaik dari ramadhan sebelumnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap