Langsung ke konten utama

Cerita indah buatku

Dua hari lagi lebaran Idul Adha,  tetapi apalah daya kali ini lagi-lagi tidak pulkam dengan harapan 5 hari bisa digunakan untuk menyelesaikan proposal tesis yang belum kelar-kelar juga. huuffftttt... ngomong masalah tesis, rasanya kepala ini dihantam dengan berton-ton beban. Bagaimana tidak, sudah beberapa bulan berlalu tetapi aku masih juga tidak bisa berbuat apa-apa. sepekan rasanya tidak cukup untuk membagi waktu mengerjakan amanah sekolah dan juga tugas kampus. Terkadang melihat teman-temanku yang sibuk mencari pembimbing untuk tanda tangan rasanya ada rasa iri dalam hati. kapan juga aku bisa seperti mereka? hingga tiap hari, kurasakan pesimis selalu menghinggapi. akankah semester depan aku bisa menuntaskan kuliahku tepat pada waktunya? ya Rabb... mudahkanlah urusanku....

Hari ini seharusnya aku berangkat ke sekolah. walaupun siswa sudah libur, tetapi kami dituntut untuk tetap ke sekolah. tetapi, lagi-lagi aku malas ke sekolah. untuk apa? apa hanya untuk melihat kursi kosong? atau hanya akan menghabiskan waktu bercerita sampai menunggu waktu pulang? Huuhhh... membosankan!. ku ingin lima hari ini menghabiskan waktu bersama laptop kesayanganku, di kamar mungilku yang berantakan. berharap akan ada ide-ide, dan akan berubah menjadi baris-baris yang indah dalam judul bernama "Proposal Tesis". 'aamin.... semoga ya Rabb... harapanku.com :-)

Ada banyak hal yang terlintas di benakku, semua rasanya ingin kutuangkan disini. he..he... lagi-lagi jadwal bermesra ria dengan tesis harus terganggu dengan nulis di blog :). 

Di sekolah, rasanya adalah mustahil bisa menemukan sela-sela waktu untuk sekedar menyelesaikan tugas atau berpikir mngenai proposal. setaip kali breefing yang ada hanyalah tugas-tugas baru dan aturan-aturan yang baru. Kali ini tak sama dengan tahun kemarin, sekarang banyak berteman dengan "ketidakenakan". begitulah kalau dalam posisi seperti sekarang. Aku makin pesimis bisa melewatinya dengan baik. Sesering mungkin kupahamkan diriku, kukuatkan diriku, kuyakinkan diriku bahwa "all is well", "Allah always with me", "there's a will, there's a way", "manjadda wa jada". Namun, tetap saja rasa khawatir selalu menghinggapi. Sampai kapan aku akan seperti ini...?? aku harus bisa... aku harus bisa.... aku bisa... keep fight ya'..........
...............................................

"Eh, si A akan menikah bulan depan ya, si B juga, si X juga. tahu nggak si X dengan siapa? dengan si Y lho. lalu kamu kapan nyusul?"
"tanggal sekian si K menikah ya, kalau kita kapan?"
"tau nggak, hari ini si M menikah, itu lho yang dulu se kost dengan si E"
"umurmu sudah berapa, kenapa masih belum menikah?
"tunggu seseorang ya? kenapa belum menikah?"
"jangan lama-lama lho, ntar nggak ada yang mau, nggak usah sekolah tinggi-tinggi, ntar laki-laki pada takut datang melamar"
dll..................
Bosan rasanya selalu ditanya kayak gitu. memangnya hidup itu mudah untuk kita putar balikkan semau kita? kalaupun misalnya kita sudah mengatakan sudah siap untuk menikah, emangnya langsung bisa terjadi apa? Huuftt... malas... 

Kenapa ya akhir-akhir ini rame membicarakan masalah pernikahan? oww..... iya, emang dari sononya kalau sebelum idul fitri until idul adha, jadi waktu yang rame dipakai untuk acara nikahan. entahlah daerah lain, tapi disini kayak gitu. Dan imbasnya ke orang-orang yang belum menikah seperti diriku ini, he..he.... tidak di sekolah, di kampus, lewat fb, sms, telpon, semua pada ngomongin masalah itu, plus bertanya kapan nyusul. Emangnya mau ke mall..? :d. Siapa sih yang nggak mau menikah? Tiap manusia memimpikan hal itu, cuma taqdir saja yang membuat kita mesti harus tetap bersabar. menunggu..?? apa yang akan kutunggu? siapa? nunggu pangeran salju ah... he..he... pernah suatu waktu temanku bertanya:
"Ya', gak penasaran jodoh kamu siapa?"
"penasaran?, ngapain penasaran? dipikir pun nggak akan menjadi solusi. mau penasaran sama siapa?"
"yah, penasaran kalau saja yang jadi jodoh kita ada ternyata yang selama ini dekat dengan kita, cuma nggak pernah nyangka"
"ha..ha.. aya-aya wae.. wallahu'alam, entah kelak skenario itu akan seperti apa"

Kemarin di sekolah sempat ngobrol dengan teman. yah, lagi-lagi masalah pernikahan, jodoh, dan kawan-kawannya. 
"Ya', kamu tuh pernah punya perasaan cinta ya sama seseorang?"
"iyalah kak"
"oh, kirain nggak punya rasa kayak gitu, rasa fall in love gitu."
"punya lah kak, akhwat kan juga manusia". kataku sambil tertawa lepas..
"kali aja, orang kayak kamu itu sudah nggak pernah fall in love, ternyata pernah ya cuma ditahan aja"

Mendengar kata-katanya, aku hanya tertawa dan bergumam dalam hati, "akhwat bukan robot yang nggak punya sensitifitas terhadap rasa". :-). akhirnya mengalirlah pembicaraan sampai ke masalah jodoh dan pernikahan.
"emangnya belum pernah dilamar ya'?"
"blom ada yang berani sampai kerumah kak, ha..ha....."
"wah, kalau begini, kayakx mesti dicarikan nih, mau nggak kalau aq yang cariin? nggak apa-apa kan kalau dari halaqah lain?
"he..he.. aya2 wae to kak"
"aq sih punya adik, cuma kayakx terpaut beberapa tahun dari kamu. andai seumuran sudah tak jodohin"
"ha..ha... bener-bener mau mencarikan aq jodoh nih?"
"emangnya kamu kelahiran tahun berapa?"
"86"
"adikku 89, nggak terlampau jauh sih, apalagi sekarang dia sudah punya kerjaan. sudah bisa menghidupi lho"
"wah...wah.. ada yang lagi promosi nih.."
"harus gitu, karena kalau nggak dibegitukan kamu selalu cuek dengan masalah seperti ini"
"mungkin karena aku masih merasa masih muda kali...? he..he... padahal.... sadar umur dong......."
"ingat umur tuh, jangan karena kerjaan melupakan taqdir kita sebagai manusia untuk menikah"
"he..he... gimana bisa mikirin tentang menikah, kalau tiap hari hanya mikir tugas sekolah dan kuliah, pergi sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam"
"tak pernah ketemu matahari dong?"
"yup, makanya nggak pernah ketemu sama orang yang berbeda, ha..ha..."

Pernikahan adalah sebuah taqdir, dan kita sama sekali nggak pernah bisa menerawang masa depan. semua masih menjadi misteri, dan aku tidak mau membuang waktu untuk memikirkan hal  yang sama sekali tidak kuketahui, menghayal pada sesuatu yang tak pasti. Yang pasti, ada Allah yang sudah mengatur all about my life. Mungkin di sana ramai orang mempublikasikan bertunangan dengan si A, pacaran dengan si x, tetapi bukankah semua belumlah menjadi keniscayaan akan bersama?, mereka boleh bangga dengan seperti itu, tapi bagiku semua itu masih berada dalam jubah kenisbian. Yang pastinya, tip orang punya cerita yang berbeda-beda, termasuk diriku. Entah bagaimana kelak cerita hidupku yang telah Allah gariskan khusus buatku. itulah cerita indah buatku :-). Wallahu'alam......

Bersama hembusan angin malam, di kamar kecilku. Makassar, 24 Okt 2012


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap