Sepertinya akhir-akhir ini aku selalu merenung bahkan menghayal. Menghayal apa coba..?? ha..ha... nggak tahulah... ada-ada aja nih pikiranku, ngelantur kemana-mana. Kok jadi nggak karuan gini..?? Mana tulisannya juga... always curhat in blog he..he... Eits.... apa ini yang namanya galau..? apa iyya..? Sudah galau tingkat apa nih? Tingkat desa? tingkat kabupaten? atau tingkat propinsi? ha..ha... ada-ada saja.... :D. Emang sih, sekarang istilah galau makin marak dipakai. Asal ada yang mukanya manyun dikit aja, sudah disangka lagi galau? sedih dikit atau ada perubahan dikit, udah dmasukin dalam kategori galau. Apa sih defenisi galau..?
Kata “galau” di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perhatikan definisi galau berikut:
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau
Bisa kita simpulkan sementara bahwa pada kenyataannya, “galau” lebih
dekat artinya dengan kegiatan beramai-ramai, atau dalam kamus disebut
“sibuk beramai-ramai”. Galau digolongkan sebagai adjektiva, artinya kata
sifat yang biasanya ikut pada sebuah subjek berupa nomina. Sedangkan,
satu-satunya pengertian yang menyangkut kondisi psikologis, adalah
keadaan “kacau tidak keruan” yang lebih tepat dirujuk kepada keadaan
pikiran. “Galau” tetaplah diartikan sebagai sedih, gelisah, bingung, bimbang, dan
sebagainya, tidak masalah. Asalkan publik jadi lebih tahu, bahwa secara
definitif, galau itu artinya “sibuk beramai-ramai”. Hm..... baru tahu aku kalau ada arti galau selain arti secara psikologis di atas. Wahh, mesti banyak baca kamus bahasa Indonesia nih, biar nggak kuper sama bahasa sendiri.. :-)
Kok pembahasannya jadi ngelantur gini yah? :d. Tapi apa iya aku galau? ah, nggak deh.. aku baik-baik saja. dan apa juga yang mesti kugalaukan? Tapi, iya sih, mungkin rada-rada galau akhir-akhir ini karena pertama proposal yang nggak kelar-kelar plus tugas-tugas kampus, kedua sedih dengan ketidakadilan yang kurasakan di sekolah, dan ketiga karena sering ditanya kapan menikah. wkwkwkkwkw..... yang terakhir tuh kadang bikin bete' juga kalau selalu ditanya. Apakah memang dengan umurku yang sekarang sudah begitu tua untuk tidak menikah? kenapa sering ditanya? mengapa rasa-rasanya jika mereka bertanya seakan ada nada aneh gitu (cie... nada apa? nada cinta? he...he....). Aku yang enjoy-enjoy aja, kok mereka yang sewot?. he..he... tenang..tenang...... kan indah pada waktunya kok.... :-)
Apapun itu, aku mau sekarang melepaskan semua penat, kesedihan, amarah, kecewa, benci, iri, dendam, sakit hati, dan semua penyakit hati yang "mungkin" masih nangkring dalam hatiku. Aku ingin melewati setiap hari dengan senyuman, dengan keyakinan bahwa semua akan baik-baik saja. Biarlah segala masalah dan beban yang ada melebur bersama senyum yang senantiasa kuukir. Aku yakin semua yang terjadi di dunia ini semua adalah se-izin-Nya. Tidaklah mungkin terjadi jika Allah tidak memperkenankannya terjadi, dan aku yakin pula Allah ta pernah dzalim kepada hamba-Nya. Dunia bukanlah tujuan, mungkin biarlah ketidakadilan itu aku terima, bukankah dunia tak selebar daun kelor? bukankah rahmat Allah itu lebih luas dari langit dan bumi? mengapa harus khawatir dan sedih?. Mereka boleh tidak adil, tetapi aku punya Rabb yang Maha Adil.
Sekarang aku ingin membenahi diriku, aku ingin menyelesaikan kuliahku, mengejar ketertinggalanku, mengejar harapanku, mengejar asaku dan menjadikan harapan untuk ayah-ibuku menjadi kenyataan. Saatnya berbenah, saatnya melangkah, saatnya menunjukkan pada dunia, bahwa selalu ada ceria yang kita punya. Selalu ada hal yang terbaik yang kita dapatkan.
Akhirnya, Curhat in blog boleh aja, tetapi tidak mematikan kreativitas untuk menuangkan ide dan share informasi serta pengetahuan. oke....???
So, Let's Go... Let's Smile... let's to be better.... (^_^)
Makassar, 2 November '12. Bersama malam yang tersapu dingin
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar