Tanggal 15 November bertepatan dengan 1 Muharram 1434 H, Nasyiah Sulsel kembali mengadakan Musyawarah Wilayah untuk kembali merefleksi kinerja selama 4 tahun. Jika Musywil sebelumnya diadakan di Polewali Mandar, maka sekarang diadakan di kota Makassar dan sudah tidak mengikutsertakan Sulbar karena telah dimekarkan dan berdiri sendiri.
suasana pembukaan, tampak dua PP NA duduk di barisan depan |
Setelah pembukaan, acara langsung dilanjutkan dengan agenda musywil yaitu pembahasan Tata tertib Musywil dan dilanjutkan dengan pembacaan Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Nasyiatul 'Aisyiyah Sulsel yang kemudian esoknya dilanjutkan dengan Tanggapan Pimpinan dawrah terhadap LPJ pimpinan wilayah. Dari keseluruhan tanggapan pimpinan daerah, hampir semuanya menerima LPJ pimpinan wilayah, namun tetap meminta Laporan keuangan dari PW, karena laporan keuangan tidak ada dilampirkan dalam LPJ dan juga bendahara yang belum diaudit. namun oleh PW dikatakan bahwa laporan keuangan tidak dilampirkan karena bendahara menjelang musywil tidak bisa membuat laporan keuangan karena kondisi yang tidak memungkinkan (sakit).
Musywil nasyiah kali ini, tidak hanya sekedar membahas LPJ dan pemilihan, tetapi diselingi dengan tiga seminar yaitu seminar "advokasi Perempuan" yang menghadirkan tiga pembicara yaitu dari advokad (LP2HI), dari legislatif Andi Mariattang, dan dari PP Nasyaih mbk Nini, yang kedua adalah seminar "Peran Kader Putri Muhammadiyah" menghadirkan 3 pembicara juga yaitu dari PWM sulsel bapak Iskandar Tompo, Ibu Nurhayati Aziz dari 'Aisyiyah Sulsel dan Ulfa Mawardi dari PP Nasyiah, serta seminar yang ketiga yaitu "Peran Kebangsaan Perempuan" menghadirkan dua pembicara, yaitu dari aktivis politik perempuan dosen Hukum UNHAS, dan dari PP Nasyiah.
Wajah-wajah manizztt PD NA kota Makassar.. ehmmm.... :-) |
Perhitungan suara pun akhirnya dilakukan, sudah tentu banyak yang deg-degan, apalagi yang memang punya calon yang diusung. Dari awal musywil ada dua nama yang disebut sebagai calon terkuat yaitu Rifqah Ma'mur dan Eka Damayanti. Setelah beberapa waktu perhitungan suara, akhirnya diperoleh 9 orang nama yang memiliki suara terbanyak yang berhak menjadi formatur yaitu Eka Damayanti, S.Psi, MA, Kasmawati, S.Pd, Silvia Djafar, S.Pd, Hikmawati Nur Hasbiah, Musyarrafah, S.Pd, Musdhalifah Yakkop S.Pd, Kurnia Kadir, S.PdI, Satriani, S.Pd. kesembilan formatur akhirnya berembuk untuk menetapkan ketua umum dan akhirnya yang terpilih menjadi ketua umum Nasyiah Sulsel Periode 2012 - 2016 adalah Eka Damayanti, S.Psi, MA.
Dalam penutupan Musywil, ketua terpilih Eka Damayanti memberikan pidato Iftitah yang menyatakan bahwa "marilah kita semua melepaskan semua jubah-jubah IPM atau IMM yang kita pakai. sekarang kita adalah Nasyiah, dan mari kita kembangkan dan majukan Nasyiah Sulsel". 'Aamin.... semoga Nasyiah Sulsel bisa menjadi lebih baik dan bisa tetap menjadi organisasi putri yang bisa bermanfaat untuk persyarikatan dan bangsa. Insya Allah......
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar