Di luar sana Suara petasan membabi buta.. malam ini ada banyak kembang api yang terbakar, dan itu berarti juga ada banyak uang yang terbakar percuma. mengapa..? apa untungnya merayakan tahun baru..? tahun hijriyah saja tidak ada tuntunannya untuk dirayakan, mengapa tahun masehi sampai dibela-belain untuk dirayakan yah?. andaikan pun ingin dirayakan dalam hal yang baik, nggak mesti kali dengan main petasan.. sudah ribut, hamburkan uang, mengusik istirahat, hura-hura...
Banyak yang bertanya, tahun baru dimana dan dengan siapa? emangnya perlu yah? sama aja kali malam biasa dengan malam tahun ini. walaupun memang malam ini dalam kalender masehi menjadi malam akhir tahun dan sekaligus awal tahun. tapi bukan untuk dirayakan kan..??. kataku, aku di rumah saja, bercengkrama dengan laptopku, dengan setumpuk buku yang belum kelar untuk kubaca. dengan siapa? yah, dengan kamar kecilku... (^_^).
Tadi, menyambut malam ada banyak status di FB yang membuat tertawa, sekaligus juga berpikir. iya juga sih...
"Semoga pergantian tahun ini Malaikat Israfil tidak turut ikut meniupkan terompetnya"
kataku: "biar
kata smw org di dunia tiup terompet berkali-kali, tetapi klw malaikat
israfil tiup terompetx sekali saja... langsung bubar smw..." wkwkwkkwk......
"Jangan ke toilet jam 23:59, nanti bisa keluar tahun depan"
iya juga sih.... :-)
"Karena capek negur, akhirnya polisi mengijinkan untuk menyalakan petasan, mercun, dan semacamnya. but... mesti disetting getar aja"
Pinter juga tuh polisi... solusi yang baik... :D Huffttt... aya-aya wae......... ck..ck..ckk.........
......................................................................
Menoleh ke belakang... ada banyak hal yang salah pernah kulakukan di tahun kemarin. ada banyak kekhilafan yang pernah aku perbuat, dan ada banyak kerapuhan yang aku ciptakan pada diriku, dan ada banyak keluh yang pernah aku tuturkan....
Rabb, aku bukan makhluk yang kuat dan tangguh, tetapi berikanlah aku kekuatan-Mu untukku menempuh semua liku hidup. jadikan aku bisa menjadi hamba-Mu yang pandai bersyukur, pandai ikhlas, dan ridho menerima apapun dan bagaimanapun ujung dari usahaku. Jadikan ikhlas menjadi tameng bagiku untuk terus tersenyum memandang jauh ke depan, karena segala yang aku kerjakan, aku lakukan bukanlah mencari keridhaan manusia, karena bagaimana pun besarnya usaha tak akan pernah ada manusia yang pernah puas.
Akan kutinggalkan kerapuhanku di sini. aku tak ingin membawanya sampai pagi esok. biarlah ia melebur bersama malam dan lenyap bersama suara petasan yang semakin hilang. apapun itu, aku harus terus bangkit, aku harus terus yakin bahwa semua belumlah menjadi taqdir sampai tiba di ujung usaha. masih banyak cita disini, banyak asa disini. Dan aku yakin, Allah kan selalu menyediakan "lukisan terindah" untuk setiap usaha kita. yakinlah.. Manjadda Wajada......
Rabb, ampuni kesalahanku.... kekhilafanku.. kefasikanku.. kemarahanku... kebencianku.... kekecewaanku.. amarahku... ketidakpedulianku... kemalasanku... dan semua sisi buruk dari diriku. semoga ke depannya, aku bisa menjadi lebih baik. aku bisa lebih banyak tersenyum.. dan aku bisa lebih menatap ke depan.. meninggalkan puing-puing masa lalu dan menjadikannya titik tolak untuk menjadi lebih baik. 'aamiin yaa Rabbal'alamin.....
Penghujung Tahun 2012.
Dalam Muhasabah Diri
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar