Langsung ke konten utama

Harus bisa sendiri..... !

Gramedia.............
engkau berhasil merogoh kantongku hari ini. Begini nih kalau jarang ke toko buku, giliran ke toko buku, mata jadi biru melihat buku. pengen rasanya membeli buanyakkk buku.... Dasar maniak buku! he..he..he... kalau dipikir-pikir rasanya sudah lama jarang baca buku, padahal kalau buku yang berwujud novel, tunggu aja disikat dalam semalam. pokoknya tidak puas kalau belum selesai :D.

Pagi, ku lirik hp-ku dan melihat deretan nama di sana. aku memutar otak, memikirkan kemungkinan siapa yang bisa diajak pergi jalan untuk berburu buku. kenapa aku sangat semangat? karena harus menunggu berapa lama lagi untuk meminjam buku teman? dia akan datang hampir dua pekan lagi. hadeww.... bisa basi aku. akhirnya nanya ke yang empunya buku, ternyata belinya di gramedia. "ah, ada peluang untuk dapat nih" pikirku. jadilah pagi kujadikan menyusun rencana jalan dengan beberapa rute untuk sebuah buku. 

Susah juga menemukan teman yang punya waktu luang. Selain semua sibuk dengan kerjaan alias dengan tugas akhir, sibuk bersantai alias tidak mau diganggu dan sibuk ngurus rumah tangga. ya iyalah.. mereka sudah pada menikah :D. akhirnya jemariku menari di atas tuts hp. ngirim sms ke teman-teman yang mungkin punya waktu. #ngarep.com. dan alhamdulillah ada yang bersedia menemaniku. hore..... betapa girangnya aku. kenapa? karena aku paling malas yang namanya ke mall, malas jalan sendiri. tawar-menawar jadwal pun dimulai. dan...... teng.... jam 10!. it's ok for me. sekarang baru jam 08.12, masih ada waktu ngerjain sedikit data ini, alias nginput data. yah, paling tidak ada yang aku kerja walaupun sedikit.

Pukul 09.45... wowww...... mulai panik, telat lagi deh. kayaknya aku makin melantik diriku jd ratu lelet. karna memang sering lelet akhir2 ini. :-(... kok penyakit ini tidak sembuh-sembuh ya? akhirnya, aku kirim sms balik ke temanku, bilang aku telat karena baru mau mandi. kirain aku akan dimarahi ternyata dia ngirim sms kyak gini "iya, sama. aku juga terlambat". ha...ha...ha.,.. sama-sama lelet. tapi tak apalah, daripada dia duluan dan capek menungguku. 

angkot...... kuraih hp-ku berniat nge-sms temanku itu, eh ternyata dia sudah sms duluan. "sudah ada dimana nih?" katanya. aku jawab "sudah dijalan kok". trus dia balas lagi "kalau begitu kita ketemunya di kampus saja yah? nanti baru sama-sama ke gramedia MP". what.......???? mendadak kecewa. bukannya tadi janjiannya di gramedia MARI? dan kesepkatan ketemu depan MARI trus ke gramed, nanti nggak ada buku yang dicari baru ke kampus trus ke gramed MP? gimana sih?. dengan sedikit kesal aku membalas smsnya "lho, kok gitu? kan janjiannya di gramed mari?". dia enteng aja membalas "iya, tapi kita ketemu di kampus saja yah, nanti baru sama-sama ke MP". duuuh....... piye to? kan ke MP kalau bukunya nggak ada, kalau ada ya nggak usah ke MP!. lalu aku membalas lagi"saya kan dari tadi bilang minta ditemani, bukan masalah kemana-kemananya". huufttt... yah, sudahlah... nggak mungkin kan aku maksa dia. jadilah aku sendirian ke mall. jalan sendiri rasanya aneh. tapi, nggak apa-apa deh, nikmati kesendirian. dan semoga nggak kesasar. maklum bukan anak mall alias jarang ke mall :-).

Rak tempat buku pendidikan dan penelitian kupelototi satu persatu, buku yang kucari rasanya tidak ada yang kueja judulnya. jadilah buku yang serupa kubuka berharap kutemukan pembahasan yang kucari. tetapi, lagi-lagi NIHIL. apa aku akan balik dengan tangan kosong? jalan-jalan ke rak yang lain ah.... tiba di tempat kamus dan speak english dan kawan-kawannya. aku teringat kepala sekolahku yang baru. Englishnya lancar buanget... waktu perkenalan awal di sekolah pekan lalu mampu membuat guru melongo. sempat berpikir "mesti lancar english juga nih, ntar nggak bisa kounikasi ma dia kalu nggak tahu speak english he..he...." nggak seserem itu sih, cuma yah, antisipasi aja. hingga pilihanku jatuh pada sebuah buku "9 hari jago ngomong english". ha..ha...  bukan hanya itu, aku menuju tempat novel dan akhirnya tiga novel Tere liye  aku borong ha..ha... Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. ayahku (bukan) pembohong, sepotong hati yang baru. aya-aya wae........ kantongku jadi bolong..... :P

Sebelum pulang, aku menyempatkan sms balik ma temanku itu. "masih di kampus kan? jadi nemenin aku ke gramed MP kan?". sms ku nggak langsung dibalas, tetapi sebelum naik angkot dia balas juga akhirnya "iya". simpel banget jawabannya. lalu aku sms lagi"berarti kita ketemu di kampus ya, nanti baru bareng ke gramed MP". dia membalas "iya, saya ke rumah teman dulu". bergegas aku naik angkot menuju kampus. tiba di kampus kulihat banyak angkatan di bawahku ngumpul. oh.. ternyata mereka akan kursus. tiba di depan gedung AD tempat kuliah biasanya, terlihat jurusan lain yang seangkatan denganku sibuk ngurus sana-sini. sepintas kudengar mereka semua sudah ngurus untuk seminar hasil atau ujian tutup. aku kapan yah..? boro-boro ujian tutup, seminar hasil saja belum ada bayangan, konsultasi saja belum, ngetik bab 4 saja belum. huwah....... pengen nangis... dan rasanya seperti disentak untuk juga segera bergerak......

Sudah jam berapa nih? kok temenku blom nongol? aku sms dua kali juga nggak dibales-bales. gimana nih? aku pun nunggu aja sambil makan bakso, perut juga sudah agak kesakitan karena lapar. alamat maag kambuh lagi. jam telah menunjukkan pukul 14.12, dia belum nongol juga. piye iki? apa akan menunggu terus? berpikir beberapa menit, dan kuputuskan untuk pergi sendiri aja. aku harus berani, aku harus bisa. semoga lagi-lagi aku tidak kesasar he..he... dan sampai aku pulang pun di atas angkot, kulirik hp-ku, temanku itu sama sekali belum sms atw balas smsku. apa aku sama sekali tidak ngaruh dan tidak berarti yah? pikiran kusutku mulai kambuh. sudah pukul 16.00 lewat belum juga dia sms. minimal sekedar bertanya gimana rencana itu, atau sms minta maaf nggak bisa menemani, atau sms nggak jadi pergi, atau apa kek... tapi nyatanya nggak ada respon apapun. dan bahkan sampai maghrib pun dia tidak membalas smsku. kasihannya diriku....... :-(

Kecewa..?? iya sudah tentu ada. betapa tidak, sejak awal rasanya aku cuma diberi janji palsu, trus dicuekin lagi. apa aku sama sekali nggak penting untuk sekedar dibalas smsku?. huuft... astaghfirullah.... sudahlah, minimal hari ini aku telah bisa menunjukkan bahwa aku bisa sendiri, pergi sendiri, nekad sendiri, jalan sendiri. semua serba sendiri. Dan di perjalanan aku berpikir, bahwa mungkin seperti itulah hidup. gimana pun kita dengan teman, sahabat, saudara, keluarga... tetapi kita tidak memiliki mereka seutuhnya. kita tidak bisa berharap banyak pada mereka. adakalanya kita harus berdiri sendiri walaupun terjatuh, harus bangkit sendiri. Tidak selamanya mereka ada di samping kita, tidak selamaya mereka mau bersama kita, tidak selamanya mereka ada di samping kita. sedekat atau sesayang apapun kita kepadanya. so.... harus bisa sendiri, harus bisa pergi sendiri, harus bisa melangkah sendiri, kalau tidak bisa... harus bisa....!!!

Makassar, 25 Juni 2013.

Komentar

  1. wus suwe ga mampir sini, mbaknya yang jago matematik... setelah ga pernah maen ke facelim ^_^
    mbak, aq kadang punya penyakit," suka beli buku tapai ga suka baca" nah loh,obatnya apa ya? ^_^

    BalasHapus
  2. he..he.. iya afwan emang sdh gak pernah mampir di facelim. soalx sering lalod banget klw dibuka, jadinya males.
    punya penyakit kyak gt? sama :D. skrg dah jrg baca. paling baca yg scra online aja. buku dah bbrapa dibeli tapi gk satupun dibaca. nunggu punya kesemptan aja he..he..
    solusinya adalah: bukunya diberikan aja ma saya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap