Langsung ke konten utama

Because Love.....

Mendadak ingin ngomong cinta lagi. Tapi kali ini mengenai efek dari sebuah perasaan yang berwujud cinta. Cinta memang bombastis, bisa membuat manusia berubah apakah lebih baik atau lebih buruk. karena cinta menjadikan seseorang berusaha berbuat apa saja untuk yang dicintai. Tetapi, cinta yang dimaksud disini adalah cinta kepada sesama manusia alias lawan jenis. eitss.. eitss..... cinta lagi....... ;-)

  
Teringat syair cinta dalam novel KCB:
Oleh Ayatul Husna:

CINTA adalah KEKUATAN yang mampu :
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan,
mengubah kandang jadi taman,
mengubah penjara jadi istana,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah CINTA !!!

Oleh Anna Althafunnisa:

Sekalipun CINTA telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar.
Namun jika CINTA kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah,
CINTA ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa gesa menuliskannya
Kata kata pecah berkeping keping begitu sampai kepada CINTA
Dalam menguraikan CINTA, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keldai terbaring dalam Lumpur
CINTA sendirilah yang menerangkan CINTA dan perCINTAan


Cinta memang kayak nano-nano. punya berbagai rasa ada bahagia, senang, tertawa, sedih, menangis, tersenyum, kecewa, ngambek, dll. Dengan sejuta warna itu mampu mengubah seorang manusia. Sebuah fitrawi. namun terkadang kita tidak sadar bahwa cinta pun bisa melenakan dan bisa menyakiti. apa iyya?

Semalam, mendadak kost terdengar suara ustadz melantunkan ayat-ayat al-Qur'an, setelah lama kudengar ternyata itu adalah ayat-ayat ruqyah. Ow... ternyata di kost ada "akhwat" yang dibawa karena kesurupan atau mungkin stress dengan banyaknya pikiran yang berkecamuk di otaknya. Saya belum mengerti mengapa ia bisa mengalami hal tersebut, karena yang kudengar dia tidak terlalu banyak berkomentar saat diruqyah. hm... mungkin jin yang masuk ke dalam tubuhnya belum begitu berpengalaman merasuki manusia jadi cepat keluar pikirku.

Subuh, suasana terdengar gaduh. dari luar kamar terdengar akhwat sedang sibuk mempersiapkan aktivitasnya hari ini. Saya membuka laptop, berselancar di dunia maya dulu sebelum bergelut dalam data-data dan angka-angka. Selang beberapa lama terdengar akhwat yang teriak-teriak dan terdengar pula suara lain "istighfar ukhti, jangan terlalu memikirkan masalah cinta. cinta itu takkan kemana". Saya sedikit kaget, siapa ya? apa si akhwat itu belum sadar juga?. Yah, benar saja dia selalu bergumam tidak karuan, kadang berucap teroris, bilang ustadz adalah abahnya, bilang dia itu pembohong, hanya mempermainkan dirinya, katanya dia stress, trus bilang lagi dia artis lebih cantik dari nafa urbach, trus nyanyi lagi lagu indonesia merdeka, trus berbicara bahasa inggris,dll. Ya Rabb... itukah akibat dari cinta? cinta itu indah ketika masih indah, tetapi dapat menjadi petaka jika tidak bisa menguasai diri.Saya tidak begitu paham masalahnya, tetapi dari yang kudengar, kelihatnnya dia begitu stress akibat cinta. Mungkin dia dipermainkan  oleh seorang lelaki, atau dia dibohongi atau apalah. Wallahu'alam.

Sejenak saya teringat beberapa tahun yang lalu ketika saya masih di bangku sekolah dasar. Seorang gadis yang masih terbilang tetanggaku bunuh diri karena cinta (semoga Allah mengampuni dosanya). Dia adalah seorang gadis yang duduk di bangku SMK, taulah kalu di SMK lebih banyak siswa yang cowok dan kebetulan di sekitaran rumahku banyak kostan anak SMK. Dia tertarik dengan seorang cowok yang dari face lumayan cakep dan dari segi otak, lumayan cerdas. lelaki itu adalah siswa terpintar di kelasnya. Si gadis selalu mencari jalan untuk bisa dekat dengan cowok tersebut, sampai rela berbuat nekat mendatangi kostan cowok tersebut, mencari kamarnya dan masuk tidur. kebayang kan nekatnya bagaimana. Kalau mungkin yang si cowok adalah lelaki hidung belang, mungkin dia sudah ngapa-ngapain si gadis, tapi yang ada si cowok malah kabur masuk sekolah pergi ke bengkel ikut bersama teman-temannya mengelas. karena merasa si cowok nggak nongol-nongol juga, dia pun keluar dari kostan menuju sumur untuk mencuci muka, dan tahu ada teman si cowok yang masih satu kost melihatnya dia pura-pura pingsan. Jadilah kostan menjadi heboh. Saat itu saya masih nggak ngerti apa-apa. cuma yang kuingat, ibuku sibuk kesana-kemari bingung tuh gadis mau diapakan. Dan untungnya si cowok yang diincar nggak pulang-pulang. Akhirnya diambil keputusan untuk memanggil keluarganya untuk membawanya pulang. yang datang adalah adik si gadis. tetapi setelah dibawa pulang, adik si gadis malah datang ngamuk-ngamuk di kostan si cowok. Untung saja nggak sampai terjadi perkelahian.

Ternyata masalah tidak sampai disitu, si gadis sampai di rumah belum begitu terima dengan apa yang dia alami, apalagi dia dimarahi oleh orang tuanya. Dia tidak mau makan sampai malam tiba. Ketika malam semua orang sudah larut dalam mimpi masing-masing, dia kabur keluar rumah membawa baygon semprot nyamuk. Tidak ada satupun yang melihatnya. Dia berjalan menuju kebun yang lumayan tidak begitu jauh dari rumahnya. sebelum sampai di gubuk kecil yang digunakan istirahat jika ke kebun tersebut, dia sempat bertemu dengan nenek sepupunya. katanya sempat si nenek heran dan bertanya, cuma si gadis hanya berkata tak apa-apa, hanya mau ke kebun. beberapa menit di rumah si gadis, ibunya membuka kamarnya dan melihat dia sudah tidak ada. langsung saja rumahnya jadi gaduh dan adiknya 3 tingkat dibawahnya sempat mengatakan bahwa sempat dia melihat kakaknya berjalan keluar rumah. Jadilah malam itu pencarian si gadis, diawali ke rumah tetangga. untunglah bertemu dengan si nenek sehingga segera disusul ke kebun tempat si gadis berada. Sampai di kebun, dalam gubuk didapatkan si gadis telah tergolek di papan dengan mulut berbusa, dan di tangannya da sebuah gelas dan disampingnya terdapat baygon. tanpa pikir panjang, diapun dilarikan ke rumah sakit karena nadinya masih ada. 

Tak banyak yang mengetahui kejadian itu, nanti setelah waktu ashar tiba, terdengar suara sirine ambulance. Orang-orang pada keluar rumah melihat siapa yang dibawa oleh ambulance, dan betapa kagetnya mendapatan berita bahwa si gadis telah meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilahi rajiuun. Astaghfirullahal adzhim, dia telah nekat menghabiskan nyawanya. Selanjutnya semua jadi gempar, apalagi di kostan si cowok. dia lumayan kaget juga, apalagi diejek oleh teman-temannya bahwa si gadis meninggal karena dia. dan benar saja, adik si gadis datang mengamuk di kostan si cowok, dia membabi buta melempar dan berteriak kesana-kemari. Di tengah kesedihan terjadi pula kemarahan. Untunglah bapak kost si cowok datang dan mengclearkan suasana, walaupun adik si gadis tidak mau menerima. Si gadis telah pergi, dan masih mengundang tanda tanya. Dia bunuh diri karena dimarahi atau karena cinta? wallahu'alam. Tetapi dia telah nekad menghabiskan nyawanya. dan itlah puncak dari kenekatannya. Mungkin dia terllau suka dengan si cowok, sehingga ia rela berbuat apa saja meski itu memalukan dirinya bahwkan menyakiti dirinya. pernah pula dia mencoba sengaja pingsan di sekolah. Dan teman-temannya awalnya tidak tahu kalu dia pura-pura, tetapi lama-kemalaan ketahuan dia pura-pura, cuma teman dan guru sengaja membiarkannya kalu dia sengaja pingsan. Pingsan sih tidak masalah, tetapi kalu pingsan sambil bergumam memamnggil nama si cowok? woww.... heboh seantero sekolah. si cowok bukan kepalang malunya. Pernah ibuku iseng bertanya pada si cowok "suka nggak dengan si gadis?". cowok itu berkata "he..he.. tidak lah tante, saya tidak berpikiran masalah begitu, dan lagian saya tidak penya perasaan apa-apa sama dia. dia saja yang terlalu". Hadewww........ kalau cowok sudah ngomong begitu, mau disimpan dimana yah muka kita.... ??
Itulah cinta, feel yang bisa membutakan mata kepala dan mata hati. Bisa membuat manusia nekad melakukan apa saja. tetapi mestikah kita diperbudak oleh perasaan cinta?. Sakit hati karena cinta mungkin banyak dialami oleh manusia, tetapi yang berbeda adalah bagaimana penyikapannya. Jika menganggap perasaannya itu adalah segalanya dan menganggap dunia akan berhenti dengan putusnya rasa cintanya itu, maka itulah yang dapat menyakiti. Mungkin orang akan berkata "ah, enak aja ngomong, nggak pernah merasakan sih". Hm... tidak pernah merasakan? oh tidak, saya pun pernah merasakannya dan mungkin hampir semua orang pernah merasakan minimal kecewa karena cinta. Bukan berarti sakit hati karena cinta semata-mata karena pacaran, ada juga kok kecewa tidak dalam proses itu. cuma berharap, atau merasa diberi harapan tetapi mendapatkan kenyataan feelnya tidak tersambut. Sakit hati, kecewa, marah, menangis, jengkel, sedih.. mungkin itu jadi perbendaharaan kata saat itu, tetapi apakah kita kan tenggelam dalam perasaan seperti itu? apakah sudah tidak ada semangat untuk bangkit menghadapi hidup selanjutnya? Dunia belum kiamat saat itu, harapan tidak terputus saat itu. Yang dibutuhkan adalah bagaimana kita bisa menata hati, menata diri, memahamkan diri bahwa "apapun yang terjadi semua adalah seizin Allah", jadi untuk apa kita marah? kalau kita marah maka sama saja kita marah dengan ketetapan-Nya. Yah, sudahlah... mentari masih bersinar, harapan masih dapat tumbuh. dan hidup hanya sekali, jangan menyia-nyiakan hanya dengan meratap. Bangkit, ikhlaskan, dan katakan pada dunia bahwa hidup itu masih punya liku lain dan kita kuat untuk melewati semua tikungan itu.

Sejenak berkata, Ya Rabb.. ketika Engkau berkenan menitipkan perasaan cinta kepadaku, maka jagalah perasaan itu untuk selalu mengingat bahwa cinta dunia adalah semu, cinta yang masih bisa saja berubah. cinta yang dapat melenakan, maka jagalah hatiku untuk selalu mengingat-Mu di setiap apapun kejadian yang menimpaku. 

Makassar, 11 Juni 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap