Langsung ke konten utama

Senyumku karena Merindumu...

Aku tersenyum....! (^_^)
Bukan karena aku menghayal atau melamun, tetapi karena rindu. rindu kepada siapa? bukan kepada lelaki manapun, bukan kepada ikhwan mana pun, tetapi kepadamu sahabatku. Aku rindu kebersamaan kita. Kebersamaan yang sudah sangat lama kita jalin, selalu  ada cerita, selalu ada canda. Kita sudah bagaikan saudara, engkau mengetahuiku, dan aku mengetahuimu. Mungkin tidak seluruhnya, tapi bagaimanapun kita sudah mengenal gelagat kita masing-masing.

Aku rindu...!
Pagi ini, kusunggingkan senyum. senyum yang teramat indah. Bukan karena mendapat hadiah.. tetapi karena engkau. Bukan engkau datang membawa hadiah buatku, bukan engkau datang mengunjungiku. tetapi hanya karena sms darimu. iya, hanya sms...!. Aku rindu dengan gurauan kita, dengan canda kita. walaupun hanya sebatas sms tapi, dapat melukiskan senyum indah di wajahku. dan sejenak membuatku terdiam memikirkan bahwa ternyata kita sudah jarang seperti itu. Bulir bening menghias.. entah karena apa.. apakah karena rindu..?
Aku tahu, kesibukan telah  menyeret kita jauh dari kebersamaan, kita hampir tidak pernah bertemu. Jangankan untuk bertemu, untuk sms pun rasanya jarang. mungkinkah tirai telah membentengi kita untuk saling jauh? bilakah ada hal yang membuat kita jauh? entahlah..... yang jelas, aku tersenyum membaca smsmu. sms gurauan khas kita dahulu. 

Sahabat.. aku merindukanmu......  

edisibersemedi@Makassar, 29 Juni 2013

Komentar

  1. iya ya sy juga kadang trsenyum sendiri ingat2 jaman lalu masih sering ngumpul dg teman2

    BalasHapus
  2. jaman apa tuh? jaman puba? jaman batu? he..he.... #justkid...

    BalasHapus
  3. Sahabat..
    Jauh atau dekat jarak mendinding antara kita, kalian tetap melekat dalam ingatan dan doaku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wetz,,, (y)
      iya, sahabat aalh org yang slalu mnghiasi hdup kita...

      Hapus
  4. Wew, tulisannnya serba singkat..
    "adalah" jadi "aalh"..=D

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap