Siang itu sinar matahari begitu panas menyengat kulit dan memancing keringat tuk bercucuran. seorang lelaki dengan penuh peluh berdiri di halte bus menunggu bus yang lewat. Tak peduli panasnya sinar mentari dan keringat yang bercucuran membasahi pakaiannya. Karena sedikit saja kurang cepat, bisa didahului orang dan tidak dapat tempat duduk. Beberapa menit berlalu, akhirnya sebuah bus berhenti di depannya dan ia pun segera naik. Lirik sana-sini, tak satupun tempat duduk yang dilihatnya kosong. “alamat berdiri nih. Biarlah taka apa-apa” gumamnya dalam hati. Ia hanya berdiri di lorong-lorong bus, memandang ke depan memperhatikan jalan . sedangkan orang-orang pada cuek dan sibuk dengan diri mereka sendiri.
Tiba di terminal, bus berhenti dan giliran kenek mobil yang berdiri di depan pintu, menerima ongkos penumpang yang akan turun.
“Nih ongkosnya”
“Lho, kok Cuma segini? Ini kan hanya 1.000 perak pak, hari gini mana ada ongkos gituan? Ongkos untuk anak sekolahan aja nggak cukup! ayo tambah lagi!!”
“Lha, pak. Perasaan dari KENAIKAN sampai KETURUNAN, saya nggak pernah dapat tempat KEDUDUKAN! Bayarannya jangan KETINGGIAN dong! Makanya saya bayarnya hanya gituan” ujarnya sambil berlalu.
Sang kernek hanya melongo,,,,?????
Ngomong apaan sih..........!!!!!!!!!
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar