Langsung ke konten utama

Milad Muhammadiyah ke 104

 
suasana milad
Milad muhammadiyah ke 104 miladiyah yang dilaksanakan oleh muhammadiyah sulsel kali ini diadakan di kabupaten Bone, tepatnya di lapangan merdeka Watampone. disinilah bertemu segenap ortom se-sulsel dalam menyongsong tahun selanjutnya untuk estafet muhammadiyah, akankah lebih baik? akankah lebih berjaya? semua tidak datang dengan serta merta. Tidak datang dalam satu paket sekaligus yang langsung diperoleh dengan mudah. Butuh perjuangan, butuh pengorbanan, butuh loyalitas, butuh idealisme, butuh kerjasama, dan tentunya butuh pembaharuan gebrakan yang baru. 


sambutan dari ketua PWM Sulsel
Perjuangan Bukan ada di pundak satu orang, atau di pundak pimpinan wilayah muhammadiyah saja, melainkan di pundak kita semua, pundak segenap kader, simpatisan dan pimpinan muhammadiyah se-Sulawesi Selatan, dari ranting sampai wilayah, dari IPM sampai Muhammadiyah. Mesti bantu-membantu, bahu-membahu... Buktikan bahwa zaman tidak melintas dengan menggerus dan menenggelamkan kita, tetapi kitalah yang melintasi zaman dengan gerak tajdid yang terukir indah. 

ajang bertemunya anak IPM

Milad kali ini dihadiri sampai ribuan kader dan simpatisan dari seluruh penjuru sulsel. kemeriahan pun menyelimuti, dan tentu keceriaan pula. bukan hanya sekedar ajang milad, tetapi juga sebagai ajang silaturrahim. disinilah seluruh ortom berkumpul. dan momen inilah seluruh ortom bertemu kembali, dari yang masih jadi pengurus sampai yang sudah jadi alumni. semua bertemu dan menjalin silaturrahim. ada ribuan senyum disana, menghiasi wajah-wajah penuh dengan keceriaan. ahh.... alangkah indahnya sebuah ukhuwah... itulah indahnya berorganisasi, mempunyai banyak saudara dan kenalan di seluruh penjuru daerah bahkan se-nusantara. Pertemuan adalah anugerah terindah menyulam kembali silaturrahim dan juga menyulam silaturrahim baru, berkenalan dengan orang yang baru, saudara baru. Subhanallah... dalam dekapan ukhuwah.. ^_^
ketemu alumni juga ha,,,ha...

Seabad gerak waktu
Sang Surya bersinar selalu
Dalam berkat rahmatMu
Cerahi peradaban mutu

Jutaan insan bersatu
Ribuan amal berpadu
Dalam lingkar syahadat
Bawa islam penuh rahmat
Ke Jogja kita kembali
Abad kedua kita mulai
Tekad membaja di hati
Walau jalan mendaki 
model dari mana nih..?
Ayo bergandengan tangan
Hadapi segala tantangan
Gerakan lasykar zaman
Jayalah masa depan

Muhammadiyah satu abad
Saat kita bergembira
Atas segala nikmat
Cabang ranting semua bersua

Lagu : Dwiki Darmawan
Syair : Din Syamsudin

so!!! what are you waiting for ???
let’s go…be there punctually


berburu keindahan wisata empang
Milad ini juga jadi tempat merelaksasi diri. sejenak melenturkan otot-otot, merefresh pikiran, menghilangkan kepenatan, menghibur diri, memanjakan tubuh dan bersahabat dengan alam. melintasi waktu dengan melihat alam sekitar, menyaksikan pemandangan, mengunjungi tempat yang bisa membawa diri sejenak mengumpulkan kekuatan dan semangat baru. bersama udara segar yang dihirup, juga muncul semangat dan pikiran yang segar. kali ini menjelajahi watampone dengan mengunjungi wisata empang dengan suguhan makanan khas empang ikan, cumi, dkk. makan bersama, makanan yang lezat, suasana yang nyaman.. maka nikmat mana yang akan didustakan...??? 

gaya apaan tuh mbak bro..?
dan selanjutnya mengunjungi pelabuhan Bajoe, tempat bersandar dan berlayarnya kapal-kapal menuju berbeagai tempat. Pelabuhan yang indah, dan bersih banget menurutku. suguhan pemandangan yang indah, hempasan ombak, riakan air, laut yang biru, langit yang cerah, laut yang luas seakan tak bertepi menyambut berbagai kekalutan pikiran yang ingin dihanyutkan. ditambah semilir angin dan kicauan burung.. mana ditemani oleh teman dan sahabat... Lalu nikmat manalagi yang akan didustakan? subhanallah ya Rabb.. Maha Kuasa, Maha Kaya, Maha Agungnya Engkau dengan segala suguhan keindahan hidup yang kami jalani. 

Watampone, 14 Desember 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap