Langsung ke konten utama

Ide dan Sampah Pikiran


Ide atau gagasan adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran, sering pula ia disebut cita. Setiap manusia pasti pernah mempunyai atau mendapatkan ide. Baik ide itu bisa digunakan ataupun tidak. Juga ide itu bisa berupa ide yang biasa-biasa saja ataupun sebuah ide yang brilian.

Ide itu bisa datang kapan saja. Ketika bengong di wc, melamun, membaca, makan, jalan, atau mau tidur. Ide bisa berupa hanya lintasan pikiran, setelah itu lenyap tak bersisa. Juga bisa berupa sebuah pikiran yang membekas, sehingga bisa bertahan berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun.
Meskipun setiap manusia mempunyai ide, tapi tak semuanya mampu untuk menterjemahkan atau merealisasikan ide tersebut. Artinya, ide tersebut hanya berupa angan-angan kosong. Atau bahkan si pemilik ide memang tidak ingin melaksanakan atau mewujudkannya.

Bagi para pemikir, ide merupakan harta yang tak ternilai. Bagi ilmuwan, ide merupakan sebuah penemuan luar biasa yang akan ia jaga dengan hati-hati agar tidak diambil ilmuwan lain. Dan bagi para bisnisman, ide adalah asset yang bisa dijual dan menambah pundi-pundi penghasilan.

Banyak manusia merasa kecapekan ketika berjalan. Namun mungkin hanya Baron Karls Drais von Sauerbronn lah yang berfikir untuk membuat sepeda. Banyak orang yang bermimpi bisa terbang seperti burung, namun hanya Wright bersaudaralah yang mampu mewujudkannya. Banyak orang menggunakan internet, namun hanya segelintir yang mampu mencatatkan namanya sebagai penemu. Yang lainnya hanya sebagai user.

Jadi, ide adalah anugerah yang Allah berikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki dan kapanpun Dia mau. Dan bila Anda kebetulan dianugerahi Allah sebuah ide, ikatlah ide itu dalam tulisan agar mudah untuk membukanya atau mengingatnya kembali di waktu lain. Karena sifat ide yang mudah hilang. Kumpulkan semua ide itu dalam buku atau dalam computer. Dan sesekali bukalah buku atau computer catatan ide Anda dan pilahlah mana yang bisa diwujudkan dan mana yang hanya menjadi sampah alias tidak bisa atau tidak mungkin diwujudkan, karena ia hanya akan menjadi sampah. Dan sebagaimana layaknya sampah, buang atau coretlah ‘sampah’ itu.

Ingat. Jangan sekali-kali menyimpan ide hanya dalam fikiran saja, karena ia akan menjadi sampah pikiran jika ia terlalu lama disimpan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap