Langsung ke konten utama

Dunia ini Sempurna

Allah sungguh sutradara terhebat. Apa yang kita alami seyogyanya adalah terpaan buat kita supaya bisa lebih kuat dan hebat. Tak ada yang sia-sia dari setiap yang kita temukan dalam hidup jika kita bisa mengambil hikmahnya. 
 
Dahulu, mungkin kita punya sejuta impian dan harapan. Tapi bisa jadi yang terjadi jauh dari sasaran. Kenapa? Bisa jadi kita mesti melalui sebuah terpaan barulah boleh menuju sasaran kita. Bersabarkah kita?
Menjadi guru di sekolah dasar adalah hal yang tak pernah terpikirkan. Mencoba memikirknnya pun rasanya enggan. Ada rasa enggan. Rasa malu bisa jadi ada. Dan rasa tak mampu tuk berada di lingkungan anak2 karena selama ini jauh dari lingkungan itu. Tak dekat dengan anak2. Tak tahu mengurus anak2. Tak tahu bahkan hanya sekedar merayu, membelai, dan mengambil hati mereka. Rasanya tidak tahu. Apa yang terjadi?

Ternyata di situlah saya ditempa selama 4 tahun sebelum saya memutuskan berhenti. Stress? Yah... hari2 awal penuh dengan stress... bangun pagi yang terlintas ada capek mengurus anak orang sampai sore. Anak orang yang masih kecil sudah berlagak bos. Mungkin terbawa dari rumahnya. Ishbir....ishbir... mungkin sekarang masih ada di tempat itu andaikata tidak kutemukan ketidakadian yang sudah tidak bisa kutolerir lagi. Menyesal? Saya tak boleh menyesal.. meski kata itu selalu muncul apalagi mengingat kantong yang semkin tipis bahkan transparan. Tak ada kerjaan. Tak ada panggilan kerja. Tak ada tanda2 aktivitas ngajar yang baru. Ya... saya tak boleh menyesal... saya masih perlu bersabar dan berusaha. Biarlah tudingan penyesalan dari orang lain kujadikan lagu menemani kekosonganku.

Saya telah dianggap atau paling tidak sudah lulus dengan predikat B dalam menangani anak seusia 6-12 tahun. Lumayan 4 tahun bergelut dengan mereka. Tak ada kusesali dengan hidup yang kulalui bersama mereka. Saya mendapatkan banyak pelajaran hidup. Pelajaran tuk menjadikan hidup lebih mudah "easy ur life". Marah tak membawa dendam. Pertengkaran tak membawa perselisihan. Dan tawa dengan hal kecil sekalipun.

Saat, penantian kerja yang belum kunjung tiba. Sekarang hari2 kulalui bersama dia yang lebih imut dan lebih ribet. 1 tahun 4 bulan. Menggendong, mengayun, mengajak bermain, mendiamkan ketika menangis. Memasak bubur, menemani bermain. Ahhh...... dunia anak yang semakin dini. Bersama ponakan setiap hari. Meski punya ibu. Tapi akan lebih sering juga saya yang bersama dan menjaga mereka. Kali ini mungkin pelajaran hidupku bersama umur seperti itu. Iulah pelajaran hidupku saat ini. Bergulir dan berganti. Menyesal berhenti bekerja? Sekali lagi jangan menyesal. Meski saya berharap segera mendapatkan pekerjaan dan segera sibuk, tapi aktivitas ini rak boleh kusesali. Inilah hidup yang sempurnah. Kita akan mendapatkan dan melalui sesuatu yang menurut Allah harus kita lalui terlebih dahulu. Lagi.. ada pelajaran disini.. ada banyak tawa di sini.. banyak hiburan disini. Dan tentu hikmah semakin banyak kutuliskan.

Syukran yaa Rabb menjadikanku bisa mengumpulkan hikmah dari apa yang saya jalani. Yaa Rabb.. mudahkanlah urusanku..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap