Langsung ke konten utama

Ibu.. Perempuan Terhebat.

Jangan pernah meremehkan seorang ibu rumah tangga. Mengapa? Bukan karena mereka tinggal di rumah berarti mereka bukan orang yang uebat. Justru mereka adlah orang yg hebat. Bersyukurlah menjadi seorang ibu dan wajarlah jika Allah mengatakan bahwa syurga ada di telapak kaki ibu. Patuhi ibumu... ibumu.. ibumu... bapakmu.

Betapa seorang ibu rumah tangga setiap harinya menenggalamkan diri dalam rutinitas pekerjaan rumah. Itu bukan hal mudah. Melelahkan.. sangat melelahkan.. membosankan bahkan apalagi jika tidak dibarengi dengan keikhlasan. Jangan kira menyapau, memasak, mencuci, membuat sarapan, membersihkan tempat tidur, menyetrika tidak melelahkan. Saya yang akhir-akhir ini tingggal di rumah meraskan hal melelahkan itu. Rasa bosan dan malas selalu menyerang. "Mungkin sampai sekarang belum diizinkan menikah, karena kalau menikah trus malas dan bosannya kayak gini macam mana?". Itu pikirku. Maybe..... Bukankah Allah akan memberikan qt sesuatu ketika qt sudah dianggap sanggup?.


Ada hal yang lebih melelahkan lagi. Apalagi kalau bukan mngurus anak. Huffft... pernah sempat terlontar ucapan "bukan saya yang punya anak kok saya yang repot begini?". Namun kemudian saya beristighfar, nggak ikhlas nih... ini adalah pembelajaran buatku. Ibu yang mendengar hanya terbengong sejenak kemudian tersenyum tipis. Dasar.. saya memang masih banyak sifat kekanak2annya dan masih selalu ingin bebas.... gimna kalau sudah punya anak ya? Hahhaha.....

Keponakanku ada 3 orang. Ketiganya ada di rumah saat itu. Hampir selalu menggendong diantara salah satunya. Lucu. Menggemaskan.. tapi terkadang capek yg terasa mengundang tuk mengeluh... arghh... belum seberapa tuh.. kulihat kakak iparku dengan 2 anak yg berselisih hampir 2 tahun. Mesti lihay daa cekatan bekerja di dapur dan mengurus kedua anaknya. Itupun sudah dibantu deegan ibu dan kakakQ. Dia orang yang suka sibuk di dapur alias rajiinnn bangett... saat memask di dapur, kamilah yang menjaga anakx. Kulihat masih kerepotan. Kulihat pula kakak perempuanku yang masih mempunyai 1 anak. Tetapi tak kalah repot juga. Meski baru satu tapi badannya kurus krempeng karena jarang tidur, anaknya yang rewel tapi aktif. Mana memsak, ngajar mengaji di rumah. Saya hadir di tengah mereka tetap saja kewalahan. Padahal anaknya bergantian kami jaga, memasak pun lebih sering saya yang masak dan nyuci. Tp ttap saja kewalahan. Hmmm.... jadi ibu itu melelahkan... kerjax banyak.. perlu kesabaran ekstra.

Lalu bagaimana dahulu ibuku mengurus kami? Iparku dan kakakku yang baru mempunyai anak sedikit sudah kewalahan mengurus rumah meski sudah ada orang lain bersama mereka membantu mereka. Bagaimana dengan ibuku? Kami bersaudara 6 orang yang hidup. Lahirnyabpun seperti tangga. Selangnya paling lama 2 tahun. Rapat banget.. trus ibuku cuma berdua deegan bapak mengurusi kami. Tidak ada saudara ataupun nenek yang membantu mengurus kami. Subhanallah.... betapa kuat dan hebatnya ibuku. Terkadang sendirian mngurus kami di rumah yang masih kecil2. Belum ada kompor gas. Belum ada listrik. Belum ada rice cooker. Belum ada dispenser dan lebih penting belum ada popok. Huwahhh...... tak habis pikir... betapa besar jasa seorang ibu. Betpa kuatnya mngurus kami. 

Trima kasih ibu.... maafkan kami krn sampai  km besar bhkan punya anak pun kami msh saja merepotkanmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap