Langsung ke konten utama

Adalah Benar

Adalah benar.. yah sedikit banyaknya itu benar
Benar bahwa kemarin waktu telah tersenyum memaknai aktivitas kita
Benar bahwa orang telah mengerti nada yang telah tercipta
Benar bahwa siluet senja semakin indah dalam sebuah akhir setiap kebersamaan
Benar bahwa mungkin nada indah selalu beriringan mempercantik melodi kita

Ketika kuanggap, semua biasa saja dan tak ada yang memandang biasnya
Dentang waktu cukup sigap berkata akan sebuah pilihan
Mungkin itu benar
Engkau berdiri di persimpangan jalan, dengan wajah datar dan tetap tersenyum
Mungkin akan mudah menarik sebuh langkah lain dari jalan persimpangan yang kau pilih
Mungkin hanya menunggu waktu tuk berkata
Atau,.. menunggu pemakluman dari sebuah fakta
Adalah benar, siluet senja semakin temaram
Cahayanya makin redup seiring jalan lain di persimpangan yang kau pilih
Adalah benar, jika cahayanya akan terang di tempat yang berbeda
Tempat dimana siluet makin indah dipandang dan dikagumi
Adalah benar, disini malam telah menyelimuti
Menggantikan siluet dan berharap pagi segera hadir
Menyapu kegelapan dan menyapa keteduhan

Adalah benar, kisah itu pernah ada
Sempat tertulis, sempat mengukir cahaya
Namun, saat cahaya lebih indah di bilik sana
Mungkin itu lebih baik berpadu-padan mengais penerimaan
Meski dulu kupicingkan retina memandang silaunya
Kali ini, retinaku telah indah menangkap cahaya

Adalah benar, mungkin aku tak tahu arti sebuah alas an
Adalah benar, ku tak tahu arti sebuah makna di balik sikap dan kata
Adalah benar, aku tak paham arti senyum di balik tangis
Adalah benar, jika kali ini aku yang mesti memahami kalau tangis pun tak berguna
Adalah benar, aku akan mengatakan tak apa-apa
Adalah benar, terkirim harap siluet akan tetap indah pada hujaman retinaku
Adalah benar, aku akan bungkam dalam senyumku
(^_^)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap