Langsung ke konten utama

Menikmati Kekalahan dalam Kebersamaan


Pernahkah kalian merasakan kekalahan? oww.. hampir semua orang pernah merasakan sebuah kekalahan. tetapi pernahkah kalian merasakan kekalahan yang rasanya nano-nano? Bukan kekalahan yang hanya berasa kekecewaan, tetapi juga berasa kebahagiaan. unik kan? Itulah yang kurasakan kali ini. Kebersamaan selama 2 hari menghasilkan kekalahan, namun tetap saja berbuah kebahagiaan. ^_^

Dua hari ini, kami bersama dalam sebuah dinamika organisasi kepemudaan. Tersebutlaj KNPI. Per-tanggal 24-24 Mei, dilaksanakan Musyawarah Daerah KNPI kota Makassar. Arena ini bukan lagi murni arena kami. Disini ada banyak organisasi yang bergabung dalam sebuah lapak. HEterogen bukan hanya dari perbedaan asal kecamatan dalam satu kota, tetapi heterogenitas dalam ideologi, agama, dan kebiasaan organisasi. Karenanya, warna-warni akan terlihat jelas, terkadang menghasilkan komposisi yang indah, tetapi terkadang juga menghasilkan komposisi yang kontras. tergantung benturannya. kepentingan pun diutamakan, tawar-menawar tak jarang dilakukan. itulah warna yang ada, menghiasi langit singgasana selama dua hari. 

Kamilah AMM kota Makassar, bersama dan selalu bercanda. Meski mereka sibuk dengan diskusi politik, tetap saja barisan kami tak longgar sedikitpun. Kami masih solid, saling terbuka dengan apa harapan, keinginan, bahkan siapa yang kami usung. tapi, ada yang kurang sebenarnya. kami adalah AMM minus one. entah mmengapa ini masih saja sering terjadi. meski saudara kandung tetapi tetap saja selalu berseberangan, tak saling terbuka, terkadang juga terjadi persaingan. Ahh.. ini memang disayangkan, tapi lagi-lagi mau apa? itulah pilihannya. meski saudara tapi tak saling sapa, tak saling akrab, tak saling tukar pikiran, tak saling bercanda, tak saling mengusung kepentingan bersama. itu sudah biasa. bahkan ketika, pilihannya berbeda dengan pilihan kami. itu sudah biasa.

Kami, pada akhirnya menelan kekalahan dalam arena ini. iklim perpolitikan sangat terasa. gesekan kepentingan sudah tentu luar biasa. alur bisa saja tiba-tiba berubah drastis, haluan bsa saja tiba-tiba berubah, setir bisa saja langsung dibanting. dan itulah yang terjadi. Semua yang direncanakan, pada akhirnya berubah drastis. Namun, berubah haluan pun, kami tetap saja satu meski tak sempurna. Akhirnya juga kami kalah. sore kami nikmati dengan kekalahan. meski kalah, tetap saja ada bahagia. mengapa? karena kami menikmati kekalahan dalam kebersamaan. itu indah bukan? 

Trima kasih teman-teman yang tetap berkomitmen tuk solid. Kita nikmati semua ini, dengan kesimpulan "Biarlah kekalahan mendatangi, namun kebersamaan adalah harga mati tuk tetap dipertahankan. Karena bukan kepentingan yang kami cari". 

#AMMminusOne
#MusydaKNPIkotaMakassar @SinggasanaHotel, 24-25 Mei 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap