Wanita tetap wanita. Mau bagaimanapun wanita tetap saja
sebagaimana fitrahnya. Benar, bahwa wanita lebih berperasaan, lebih
mengedepankan perasaan dibandingkan logika. Inilah yang menjadikan wanita
sebagai makhluk yang lembut. Tapi, bukan berarti wanita adalah lemah, justru
dengan kelembutannya, wanita membuktikan bahwa kelemahlembutan bisa meredam
amarah, bisa membuat senyum merekah, bisa membuat mulut yang terbungkam menjadi
fasih dalam bercerita.
Ahhh… iya, wanita pun adalah ahli sejarah. Seberapa pun sebuah peristiwa yang hinggap di peluupuk matanya akan selalu dikenang. Olehnya, berhati-hatilah dalam berjanji padanya, ia akan selalu mengingat setiap jengkal kata-katamu. Jagalah atas segala ucapan manis yang kau layangkan padanya, bertanggungjawablah atas harapan yang kau tanamkan di hatinya, selagi ia dapat menatap dunia, setumpuk harapanmu akan selalu dinanti dan ditagih. Berhati-hatilah dalam memperlakukannya, karena setiap sikap yang kau tampakkan padanya akan selalu diukir dalam sudut hatinya. Janganlah menyakitinya jika masih ingin melihatnya baik padamu. Janganlah menampakkan taringmu di hadapannya, karena selagi matanya masih bisa melihat, dia kan selalu mengurai setiap detik sejarah yang kau torehkan.
Ahhh… iya, wanita pun adalah ahli sejarah. Seberapa pun sebuah peristiwa yang hinggap di peluupuk matanya akan selalu dikenang. Olehnya, berhati-hatilah dalam berjanji padanya, ia akan selalu mengingat setiap jengkal kata-katamu. Jagalah atas segala ucapan manis yang kau layangkan padanya, bertanggungjawablah atas harapan yang kau tanamkan di hatinya, selagi ia dapat menatap dunia, setumpuk harapanmu akan selalu dinanti dan ditagih. Berhati-hatilah dalam memperlakukannya, karena setiap sikap yang kau tampakkan padanya akan selalu diukir dalam sudut hatinya. Janganlah menyakitinya jika masih ingin melihatnya baik padamu. Janganlah menampakkan taringmu di hadapannya, karena selagi matanya masih bisa melihat, dia kan selalu mengurai setiap detik sejarah yang kau torehkan.
Women remain women. "Mendapatkan
cinta tidak mesti menyakiti orang lain". Itulah suara seorang
perempuan, menghargai perasaan sesamanya. Siapakah yang tidak menginginkan
kebahagiaan? Rasanya semua wanita pun merindukannya. Haruskah diperjuangkan? Yah,
dia akan terus memperjuangkan kebahagiaannya, namun ketika kebahagiaan yang
diinginkan justru menjadi belati bagi orang lain, maka langkahnya akan
terhenti. Kebahagiaan diri bukanlah antithesis bagi kebahagian orang lain. Kebahagiaan
diri janganlah menjadi boomerang bagi orang lain. Kebahagiaan diri, sudah
selayaknya menjadi bahagia bagi orang lain. Jika kebahagiaan itu ada perih bagi
orang sesamanya, maka tinggalkanlah. Meski itu adalah sebuah cinta, tetapi
selayaknya cinta yang mestinya suci, maka begitu pulalah kebahagian yang lahir
darinya, mesti suci, mesti jernih, mesti tak menyakiti. Maka, para lelaki..
apakah kalian akan tetap mendapatkan cinta dengan menyakiti wanita lain? Akankah
kalian membuat kebahagiaan bagi seorang wanita di atas kekecewaan wanita lain?.
Wanita tetap wanita, meski kalian menyakitinya, mengadu domba sesamanya, namun
fitrahnya ia akan melepaskanmu meraih bahagia, meski bahagiamu telah
menyakitinya.
Wanita tetap wanita. Meski beribu kali kau hujamkan sayatan
pedang padanya, masih terselip senyum yang akan kau lihat di wajahnya. Dia akan
berusaha memperlihatkanmu bahwa ia tak apa-apa, ia akan tetap menanyakan
kebahagiaanmu, meski bahagia yang pernah ia impikan adalah apa yang kau
janjikan. Wanita tetap wanita… mampu berspekulasi dengan dirinya. Mampu menjadikan
hatinya dan lisannya bagai bunglon. Bertolak belakang, demi menjaga ritme
bahagia orang lain.
Wanita tetap wanita. Meski ingin terlihat tegar dan kuat,
namun dia akan menangis, mungkin bukan di hadapanmu, tapi di bilik sepi tanpa
kalian yang telah menyakitinya. Mungkin juga tangisannya tak pernah tampak,
karena tangisannya ada disana, dalam lipatan hati tanpa air mata. Dan lagi,
tangisannya bukan bukti bahwa ia akan lemah. Justru dengan air matanya dia akan
bangkit dan menghujamkan tinjunya pada dunia dan berkata “saya akan bisa”. Airmatanya
adalah senjatanya, senjata meluluhkan kemarahan, senjata melemparkan sebuah
kenyataan pahit dan menutupnya dengan derai air mata. Ahh.. iya, tulisan
seorang akhwat melukiskannya …….
Wanita mampu menangis dalam tawanya, mampu tertawa dalam tangisnya.
Saat wanita berkata "Aku baik-baik saja,, "padahal kenyataannya hati
wanita hancur berkeping". Mereka sedikit kesulitan mengungkapkan isi
hatinya, lukanya, bahkan semua yang membuatnya terluka. jika bisa mereka
mengungkapkannya, mereka tidak akan mengungkapkan semuanya, selalu ada yang di
sisakan tuk diungkapkan. karena dalam kondisi seperti itu pun wanita masih
memikirkan perasaan prianya, mereka tidak
ingin prianya sedih/ragu meskipun disaat yang bersamaan hatinya telah hancur
lebur bagai kapas yang beterbangan yang sulit tuk disatukan kembali dalam
sebuah hati yang utuh. Setegar dan sekuat apapun wanita, dia pasti menangis.
Entah dengan/tanpa aliran air mata. Dalam
setetes air matanya ada jutaan kata penuh makna yang tak mampu terucap. Wanita adalah makhluk Allah yang penuh makna. karena
wanita diciptakan bukan tuk disakiti, dan bukan tuk dijadikan pemimpin serta
alas. Tapi wanita diciptakan tuk dijdkan
pendamping, tuk dilindungi dan tuk dicintai..
Wanita tetap wanita. Meski dia apa akhirnya sendiri
mengayuh perahu hidup, bukan berarti dia akan kalah dan tersungkur. Wanita akan
terus menapaki hidup. Menengadah ke mentari, dari hari ke hari harapannya akan
selalu diperjuangkan. Hidupnya bukan tuk meratapi nasib. Tangannya, bahunya,
kakinya, bahkan matanya akan selalu kokoh memasang puzzle hidup. Hidup akan
terus diperjuangkan, karena ia tahu hidup tak akan bergulir hanya dengan ratapan,
hanya dengan tengadah mengharap kasihan. Wanita pun hebat kawan… bagimu dia
tampak lemah, tak berdaya dan mungkin tak masuk dalam kamusmu tuk bisa berbuat
lebih. Tapi, lihatlah wanita tetap tegar menantang ombak. Bahkan ombak besar
yang kau berikan hasil metamorposa lagu indahmu. Ingat kawan, wanita tak
selemah dalam pikirmu.
Wanita tetap wanita. banyak orang menganggap perempuan lemah
dan hanya menggantungkan hidup pada lelaki. tapi, tidak banyak yang menyadari
betapa hebatnya perempuan. Di atas bahu kecilnya, bahkan perempuan sanggup
menanggung beban dunia. Di kedua tangannya dunia akan direngkuh dalam damai
penuh cinta dan harapan. Di kedua mata sendunya perempuan menyimpan jutaan
cerita yang ingin dibagikan kepada dunia. Tidak ada yang tidak mungkin
dilakukan oleh perempuan, karena perempuan memiliki otak, akal, mata, dan jiwa
yang kuat, namun dengan hati yang lembut. penuh kasih. "women remain women"
Catatan seorang akhwat biasa
#ForAllWomen
Kamar Mungilku, 13 Mei 2014
Kereeeeeeennnnnn.... suka...suka....suka..... :)
BalasHapusTerharuka bacaki ka'....
hehehhe... alhamdulillah kalau keren dan bisa membuat seorang Ernawati Amin terharu. Alhamdulillah :-)
BalasHapus#womenremainwomen