Langsung ke konten utama

Let's Pray for Gaza

Seyogyanya ramadhan adalah bulan penuh nikmat, bulan penuh kebahagiaan, dan bulan penuh kebahagian dengan banyaknya ganjaran pahala yang diberikan atas setiap amal dan ibdah yang kita lakukan, maka ummat muslim akan menyambutnya dan melewatinya dengan penuh suka cita. Namun, lagi-lagi di negeri sana, negeri para nabi, Palestina tidak seperti itu. ketika ramadhan mestinya dilewati dengan penuh kebahagiaan, kenyamanan dan keamanan tuk menjalankan ibadah, disana saudara kami sibuk melawan kematian yang tiap saat mengintai mereka. Tak ada waktu yang bisa terlewati tanpa kewas-wasan. karena setiap detik, bom bisa saja memborbardir, senjata bisa saja menodong, injakan, tendangan, pukulan, tamparan, bantaian adalah hal yang selalu mengintai gerak langkah mereka. tak ada yang terkecuali, entah lelaki atau perempuan, entah tua atau muda, bahkan anak-anak pun bagai musuh bebuyutan bagi mereka. tak segan-segan mereka membantainya, merenggut kebahagiaan mereka, merampas hak mereka tuk menikmati masa kanak-kanaknya. tak ada kedamaian tuk beraktivitas, bahkan tak ada keamanan tuk beribadah. mereka tiap saat mesti bertarung dengan nyawa. 

Naudzubillah mindzalik... bahkan anak sekecil itu pun mereka main borong, mereka main todong senjata... tidakkah pilu melihat gambar ini? inilah penjahat kemanusiaan ulung, penjahat yang mestinya menjadi musuh bersama, musuh dunia. kebiadaban mereka tidak bisa dimaafkan.... semoga Allah memberikan balasan yang setimpal kepada para zionis la'natullah... israel adalah serdadu kemanusiaan. merekalah sebenar-benarnya penjahat kemanusiaan paling ulung. entah dimana mereka simpan hati nurani mereka. tak kenal kondisi mereka tetap saja memborbardir dan menganiaya ummat islam disana. Ramadhan bukan jadi penghalang bagi mereka, justru ramadhan menjadi waktu tepat bagi mereka untuk mengoyak-ngoyak rakyat palestina. mereka bangga ketika ummat islam tak punya kenyamanan untuk beribadah, mereka tertawa ketika ketakutan adalah wajah menakutkan bagi ummat islam di gaza, mereka akan terpingkal-pingkal melihat ummat islam berguguran satu persatu. mereka bangga.. karena semua dilakukan tepat di bulan suci ummat islam. naudzubillah mindzalik.... sungguh terkutuklah mereka.....
 
Entitas Zionis Israel kembali menodai bulan suci Ramadhan. Di saat umat Islam di seluruh dunia sedang berpuasa, angkatan udara Zionis membombardir Gaza dengan 400 lebih serangan udara, sejak Senin (7/7) lalu. Hingga Rabu (9/7) pagi, sedikitnya 38 warga Gaza gugur akibat serangan itu, dan lebih dari 300 orang luka-luka.. rilis Palestinian Information Center (PIC).

Ya Rabb, semua telah Engkau beritakan dalam kitab suci-Mu tentang kebencian mereka terhadap ummat muslim. dan semua telah lama tampak betapa mereka tak henti-hentinya memusuhi dan ingin menghancurkan ummat islam. namun, sungguh.. bagaimanapun mereka membuat makar, niscaya mereka tak dapat melawan kuasa-Mu. Yaa Rabb... lindungilah saudara kami yang ada di gaza, selamatkanlah mereka, berikanlah mereka kekuatan tuk melawan musuh-musuhMu, dan berikanlah balasan yang setimpal kepada israel la'natullah.. datangkanlah pasukan langit tuk memporak-porandakan mereka, datangkanlah tuk menenggelamkan keangkuhan dan kebiadaban bangsa israel dan sekutunya.

Saudaraku ummat islam dimanapun berada. mari kita rapatkan barisan, mari kita mengetuk nurani kita atas apa yang terjadi dengan saudara seiman kita di Palestina. Tak adakah rasa empati kita pada mereka? tak terketukkah nurani kita? tak terkoyakkah rasa kemanusiaan kita melihat saudara kita yang dibunuh dan dibantai? ayo kita bersama-sama membantu mereka, kita bantu mereka sesuai dengan kemampuan kita apakah dengan harta, dengan jasa, mungkin juga dengan nyawa. jika kita mampu memeberikannya. ini bukan lagi masalah yang bisa ditawar-tawar oleh nurani. ini sudah jelas sebagai bentuk peperangan tehadap ummat islam. mari membantu saudara kita, sebisa kita, semampu kita.. jika tak bisa memberikan dalam bentuk materi atau jasa, masih ada do'a sebagai jembatan bagi kita menguatkan mereka. do'akanlah mereka di setiap sujud-sujud kita, disetiap shalat kita. Semoga mereka selalu terlindungi, terselamtkan dan terjaga dari kekejian israel. semoga Allah melimpahkan balasan pedih yang setimpal kepada mereka. sesungguhnya balasan dari Allah sangatlah pedih....

"ketika semua orang, seluruh dunia, menjadi musuhnya dan ia masih saja bangga dengan keangkuhannya, maka sesungguhnya musuhnya adalah dirinya sendiri"

Mungkin begitu pulalah israel, si negara paling super penjahat kemanusiaan tersebut dilaknat, dihujat, dikritik dengan tindakannya, tetap saja seperti tak punya kuping, tetap saja bangga dengan perbuatannya. maka sebenarnya musuhnya adalah dirinya sendiri, yaitu kebiadaban dan ketamakannya.
#savepalestin #saveGaza #prayforGaza

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap