Pernahkah kalian mencoba memanipulasi takdir? mencoba berspekulasi dengan takdir? mencoba mendramatisir fakta? kalau saja bisa, maka mungkin akupun akan melakukannya. entah kenapa tiba-tiba saja berpikiran seperti itu. terkadang berpikir memahami keadaan, mengapa jalan yang kutempuh kuarahkan ke jalan yang selalu berbelok dan berkerikil? ada apa? bukankah ada jalan lain yang lebih mulus? lebih cepat sampai? lebih nyaman? lebih menjanjikan? lalu apa yang kucari disini? mengapa masih saja berjalan menyusuri jalan yang entah apa nantinya yang akan kutemui. bukankah sudah ada disana danau pelepas dahaga? mengapa masih mengejar fatamorgana?
Apa yang kupikirkan? arghhhhh... saya pun tak tahu apa yang ada dipikiranku, apa mauku, apa tujuanku, apa sasaranku, mengapa? ada apa? kemana? apa? semua rasanya tak kumengerti. namun, tetap saja kaki ini melangkah. apakah aku mencoba menspekulasi takdir? mencoba melawan takdir yang sebenarnya telah digariskan untukku? atau mencoba tetap percaya bahwa takdir adalah ujung dari usaha yang belum juga kuyakini inilah ujungnya? mungkin.. mungkin sudah... itu sudah...
Terkadang kurenungi langkahku, kenapa coba mempersulit diri tuk tetap berdiri disini? bukankah disana ada jalan yang mulus menanti? bukankah disana ada tempat yang lebih mudah kudapati? bukankah disana tidak sulit lagi mengitari jalan menerima hasil dari usahaku? lalu kenapa tak kusmbut saja jalan itu? apa mauku? apa keuntunganku di jalan ini? apa yang telah kudapatkan? atau apa harapan yang bisa kukemas kelak?
aku pun tak bisa menjawabnya. lagi-lagi aku hanya bisa tertunduk menekuri diriku. kembali rasa bersalah, rasa sesal dan rasa ketidakenakan menjamuku. tetapi, beberapa saat percaya diriku kembali hadir bahwa semua akan baik-baik saja. dan semua akan berjalan sesuai akhir dari usahaku. aku tetap percaya bahwa taqdir hasil itu adalah ujung dari usahaku.
Semua akan terus berjalan.. berjalan.. lamban.. cepat.. lamban.. cepat.. silih berganti. dan aku tetap saja tidak mengerti dengan jalan pikiranku. semoga jalan ini tetap saja adalah jalan yang benar, atau jikalau ini salah, aku tetap percaya bahwa terkadang kebenaran akan diketahui dari sebuah kesalahan. teringat kata krisna dalam film "Mahabarata" : Taqdir itu tidak butuh undangan. akan begitu pula denganku, takdirku akan tetap saja menuju kearahku, tanpa harus kutuliskan dalam undanganku. aku hanya bisa berusaha sampai akhir dari usahaku itu, namun sekeras apapun usahaku, taqdirku akan tetap saja berjalan kearahku seiring dengan kerasnya usahaku.
Dasar orang bergolda AB, memang keras kepala kayaknya..... katanya begini : "anda tahu jalan pikiran orang golda AB? berarti anda adalah dukun paling hebat di dunia". begitulah, saking misteriusnya tipe golda ini. saya pun, bingung apa mauku.. apa dipikiranku. ckckckkckck...
cc: ibu, maafkanlah aku yang masih disini :-(
Makassar, 6 Ramadhan 1435 H
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar