Langsung ke konten utama

Mengenang Ramadhanku Tahun Lalu

berkawan dengan benda ini selama satu semester
Teringat ramadhan tahun lalu. Disitulah starting insomnia akut melanda sebagai efek dari kejar tayang tesis. Bolak-balik kampus di siang hari, tidak mengenal siang atau malam mata tetap saja melotot depan laptop mencoba dan terus mencoba menganilis ulang data SEM yang bikin sakit kepala. Ketika ramadhan orang berlomba ke mesjid dan ngaji, saya malah terkurung di kamar dengan setumpuk kertas, jurnal, buku, analisis yang tak kelar-kelar, serta hanya bisa puas tarwih di rumah dan tadarrus seadanya. Inimi dibilang napakamma tesis. 

Ujung-ujungnya bermata panda, badan makin kecil karena sahur dan buka puasa pun tidak dipeduli. Saat iu rasanya galau dan stress tingkat dewa.. mau menangis, menyerah, berhenti... tapi tetap sj menyemangati diri sendiri. Terkadang hanya bisa puas menangis sendiri di kamar kost karena bingung mau diapakan lagi data yang belum memenuhi uji kriteria analisis.  mau bertanya juga, bertanya pada siapa? berkali-kali bolak-balik ke pembimbing disuruh analisis ulang lagi.. dan lagi.... entah sudah berapa puluh kali menganalisis ulang. hasilnya tetap saja belum baik, belum fit, belum signifikan, belum memenuhi uji kriteria, belum memenuhi uji hipotesis... itu baru analisis datanya, belum menerjemahkan hasilnya kedalam "hasil penelitian dan pembahasan", yang lumayan menguras energi dan emosi.....

My tesis
Huwahhh..... ingat masa itu rasanya tidak yakin bisa menyelesaikan tesis. Tapi alhamdulillah, betul... dalam banyak hal bahkan hal tersulit pun kita mesti banyak bersabar dan pantang menyerah. Jika. Kita mundur berarti kita kalah dalam peperangan yang seyogyanya sebentar lagi meniju garis finish. Jangan menyerah, akan selalu ada jalan dari sebuah kesulitan karena janji Allah tidak akan memberikan kita beban di luar batas kemampuan kita. All is well dan badai pasti kan berlalu. Seperti berlalunya tesis yang pada akhirnya dapat kutundukkan juga. tersenyum puas memandang sebuah jilidan berwarna merah bertinta emas di sudut kamarku. akhirnya aku bisa berkawan denganmu... ^_^

Sekarang, ramadhan kembali menyapa. Alhamdulillah Allah masih berkenan mempertemukanku. Kan kucoba menjadikannya lebih baik dari ramadhan kemarin dan juga memperbaiki aktifitas ramadhanku yang kurang di tahun yang lalu. Saya tetap yakin pada pepatah, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Dan semoga kemauanku terbebas dari insomnia, pun bisa terwujud heheehehehehe... ngarep.com ^_^

#mengenang setahun berkawan dengan insomnia
#ramadhan mubarak 
#8Ramadhan1435H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap