Langsung ke konten utama

10 Agustus 2014

Again… waktu menunjukkan tanggal itu. Dimana saya dilahirkan kedunia. Tak terasa saya telah lama hidup di dunia. Telah banyak menempa manis dan asinnya kehidupan. Dan mungkin dengan banyaknya pengalaman hidup semakin mengajarkan banyak hal kepadaku. Saya makin tua pemirsa hahahaha… (nyadar euy…). Artinya apa? Jatah umurku semakin berkurang… dan langkah kematian semakin mendekat kepadaku.. ya Rabb… apa yang sudah kuperbuat? Apa yang sudah kulakukan? Sudah adakah bekal yang bisa kubawa? Sudah mampukah saya menjawab pertanyaan dari Allah kuapakan umurku di dunia? Sudah dapatka saya tersenyum dengan amalan dan ibadahku? Sudah lebih baikkah saya?

Rasanya saya masih malu melihat diriku. Masih sedih melihat setiap amalan dan ibadahku. Dan masih takut menghadap Rabb-ku dengan kondisi seperti ini. Saya belum menjadi lebih baik, saya belum bisa mengamalkan ilmu ikhlas, ilmu sabar, ilmu kasih sayang, dan ilmu yang lainya.rasanya do'a yang kemarin dan kata yang kemarin kupanjatkan masih sama dengan episode kali ini. masih banyak yang mesti kubenahi, masih banyak ilmu di universitas kehidupan yang mesti kupelajari. dan masih banyak kuliah di universitasku yang mesti kuulangi kembali.


intinya, saya berharap bisa menjadi lebih baik. mungkinkah tamak jika saya mengatakan dari segala hal? ahh... bukankah Allah maha pemurah? tidak mengapa saya meminta bisa jd lebih baik dari segala hal, dari segi keimanan, ibadah, sikap, perbuatan, pekerjaan, dan mungkin juga dalam urusan separuh dien (eahhh). hahhaa... mulai mumet juga sih selalu ditanya kapan menikah?, cepatlah menikah, semoga cepat menikah, dsb... iya sih, sadar kalau sudah makin tua, dan mungkin juga di masyarakat sudah dianggap "terlambat menikah". tapi saya tetap berpikir positif, kataku "hidup bukan hanya untuk menikah" eahh.... dan juga sepakat dengan perkataan bang Tere yang bukan justifikasiku tapi bisa jadi justifikasi.. :

Memangnya menikah itu perlombaan lari? Jadi ada yang lambat menikah? Cepat menikah? Semua orang paham bahwa jodoh adalah rahasia Tuhan. Sayangnya, tetap saja banyak yang mendefinisikan 'telat menikah', atau sebaliknya 'pernikahan dini'. Tidak ada standar kapan harus menikah, karena semua orang khas. Jika tiba masanya, maka pasti akan terjadi. Tere Liye

Yah, di-aamiin-kan saja. semoga Allah berkenan memudahkan jodohku, mempertemukan dengan imamku. entah dia siapa, dimana, kapan bertemu, orang apa, dsb. Saya pun tidak tahu dan belum bisa menebak siapa. masih ranah abu-abu pemirsa. kata temanku tarada ada yang jelas. hehe... karena terkadang kita menyukai seseorang tapi ternyata dia lebih menyukai seseorang atau memilih orang lain, terkadang pula kita disukai tetapi kita tidak menyukainya, terkadang pula kita saling menyukai tetapi taqdir berkata lain. nah loh.... yang manakah saya? hahhaa... saya tahu, Allah mengetahuinya, dan DIA tahu hati dan pikiranku, dan semoga Allah menghadiahiku seseorang yang kami bisa saling menyukai. seperti kata-ku dulu : ya Rabb, gantilah yang telah hilang, tumbuhkanlah yang telah patah, meski buka dirinya tapi semoga lebih baik dari dirinya. eaahhh.... hahhaa.. edisi curhat nih? maklummm..... sudah mumet ditanya masalah menikah... hufftttt........


Apapun itu, do'aku masih tetap sama, harapku, dan mungkin bait surat cintaku pada-Nya masih sama. dan Allah maha mendengar dan maha mengetahui segalanya. Rabb, maafkan atas segala dosaku yang telah lalu, ampuni kekhilafanku, jadikan hamba jd insan yang lebih baik dan mau makin belajar dengan lika-liku kehidupan. jadikan pundakku kuat menanggung perjuangan hidup, jadikan mataku kuat menahan setiap derai air mata karena kerapuhanku, berikan aku kekuatan tuk tetap tersenyum disetiap musibah yang menimpaku. dan berikan kekuatan tuk mewujudkan harapan dan keinginanku. semoga umurku, saudaraku dan kedua orang tuaku bisa berberkah. dan semoga umur ini bisa menjadikan kami lebih dekat kepada-Mu. 

Rabb, terima kasih atas nkmat sehat dan nikmat umur ini. maafkan jika terkadang lalai memahami bahwa umur bukanlah hal yang melenakan tetapi hal yang mestinya memacu diri tuk banyak berbuat kebajikan. terima kasih karena masih memberiku umur yang panjang sampai saat ini. terima kasih atas seluruh pelajaran hidup yang telah kutempa dalam universitas kehidupanku, terima kasih ya Rabb dengan semuanya..... 

Barakallahu fii umrik for myself. tetap tersenyum, dan tetap semangat. because Allah always with you. ok..?

Makassar, 10 Agustus 2014.
#saatmiladkuyangkusadarisayamakintua

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap