Again… waktu menunjukkan tanggal itu. Dimana saya dilahirkan kedunia. Tak terasa saya telah lama hidup di dunia. Telah banyak menempa manis dan asinnya kehidupan. Dan mungkin dengan banyaknya pengalaman hidup semakin mengajarkan banyak hal kepadaku. Saya makin tua pemirsa hahahaha… (nyadar euy…). Artinya apa? Jatah umurku semakin berkurang… dan langkah kematian semakin mendekat kepadaku.. ya Rabb… apa yang sudah kuperbuat? Apa yang sudah kulakukan? Sudah adakah bekal yang bisa kubawa? Sudah mampukah saya menjawab pertanyaan dari Allah kuapakan umurku di dunia? Sudah dapatka saya tersenyum dengan amalan dan ibadahku? Sudah lebih baikkah saya?
Rasanya saya masih malu melihat diriku. Masih sedih melihat setiap amalan dan ibadahku. Dan masih takut menghadap Rabb-ku dengan kondisi seperti ini. Saya belum menjadi lebih baik, saya belum bisa mengamalkan ilmu ikhlas, ilmu sabar, ilmu kasih sayang, dan ilmu yang lainya.rasanya do'a yang kemarin dan kata yang kemarin kupanjatkan masih sama dengan episode kali ini. masih banyak yang mesti kubenahi, masih banyak ilmu di universitas kehidupan yang mesti kupelajari. dan masih banyak kuliah di universitasku yang mesti kuulangi kembali.
intinya, saya berharap bisa menjadi lebih baik. mungkinkah tamak jika saya mengatakan dari segala hal? ahh... bukankah Allah maha pemurah? tidak mengapa saya meminta bisa jd lebih baik dari segala hal, dari segi keimanan, ibadah, sikap, perbuatan, pekerjaan, dan mungkin juga dalam urusan separuh dien (eahhh). hahhaa... mulai mumet juga sih selalu ditanya kapan menikah?, cepatlah menikah, semoga cepat menikah, dsb... iya sih, sadar kalau sudah makin tua, dan mungkin juga di masyarakat sudah dianggap "terlambat menikah". tapi saya tetap berpikir positif, kataku "hidup bukan hanya untuk menikah" eahh.... dan juga sepakat dengan perkataan bang Tere yang bukan justifikasiku tapi bisa jadi justifikasi.. :
Yah, di-aamiin-kan saja. semoga Allah berkenan memudahkan jodohku, mempertemukan dengan imamku. entah dia siapa, dimana, kapan bertemu, orang apa, dsb. Saya pun tidak tahu dan belum bisa menebak siapa. masih ranah abu-abu pemirsa. kata temanku tarada ada yang jelas. hehe... karena terkadang kita menyukai seseorang tapi ternyata dia lebih menyukai seseorang atau memilih orang lain, terkadang pula kita disukai tetapi kita tidak menyukainya, terkadang pula kita saling menyukai tetapi taqdir berkata lain. nah loh.... yang manakah saya? hahhaa... saya tahu, Allah mengetahuinya, dan DIA tahu hati dan pikiranku, dan semoga Allah menghadiahiku seseorang yang kami bisa saling menyukai. seperti kata-ku dulu : ya Rabb, gantilah yang telah hilang, tumbuhkanlah yang telah patah, meski buka dirinya tapi semoga lebih baik dari dirinya. eaahhh.... hahhaa.. edisi curhat nih? maklummm..... sudah mumet ditanya masalah menikah... hufftttt........
Apapun itu, do'aku masih tetap sama, harapku, dan mungkin bait surat cintaku pada-Nya masih sama. dan Allah maha mendengar dan maha mengetahui segalanya. Rabb, maafkan atas segala dosaku yang telah lalu, ampuni kekhilafanku, jadikan hamba jd insan yang lebih baik dan mau makin belajar dengan lika-liku kehidupan. jadikan pundakku kuat menanggung perjuangan hidup, jadikan mataku kuat menahan setiap derai air mata karena kerapuhanku, berikan aku kekuatan tuk tetap tersenyum disetiap musibah yang menimpaku. dan berikan kekuatan tuk mewujudkan harapan dan keinginanku. semoga umurku, saudaraku dan kedua orang tuaku bisa berberkah. dan semoga umur ini bisa menjadikan kami lebih dekat kepada-Mu.
Rabb, terima kasih atas nkmat sehat dan nikmat umur ini. maafkan jika terkadang lalai memahami bahwa umur bukanlah hal yang melenakan tetapi hal yang mestinya memacu diri tuk banyak berbuat kebajikan. terima kasih karena masih memberiku umur yang panjang sampai saat ini. terima kasih atas seluruh pelajaran hidup yang telah kutempa dalam universitas kehidupanku, terima kasih ya Rabb dengan semuanya.....
Rasanya saya masih malu melihat diriku. Masih sedih melihat setiap amalan dan ibadahku. Dan masih takut menghadap Rabb-ku dengan kondisi seperti ini. Saya belum menjadi lebih baik, saya belum bisa mengamalkan ilmu ikhlas, ilmu sabar, ilmu kasih sayang, dan ilmu yang lainya.rasanya do'a yang kemarin dan kata yang kemarin kupanjatkan masih sama dengan episode kali ini. masih banyak yang mesti kubenahi, masih banyak ilmu di universitas kehidupan yang mesti kupelajari. dan masih banyak kuliah di universitasku yang mesti kuulangi kembali.
intinya, saya berharap bisa menjadi lebih baik. mungkinkah tamak jika saya mengatakan dari segala hal? ahh... bukankah Allah maha pemurah? tidak mengapa saya meminta bisa jd lebih baik dari segala hal, dari segi keimanan, ibadah, sikap, perbuatan, pekerjaan, dan mungkin juga dalam urusan separuh dien (eahhh). hahhaa... mulai mumet juga sih selalu ditanya kapan menikah?, cepatlah menikah, semoga cepat menikah, dsb... iya sih, sadar kalau sudah makin tua, dan mungkin juga di masyarakat sudah dianggap "terlambat menikah". tapi saya tetap berpikir positif, kataku "hidup bukan hanya untuk menikah" eahh.... dan juga sepakat dengan perkataan bang Tere yang bukan justifikasiku tapi bisa jadi justifikasi.. :
Memangnya menikah itu perlombaan lari? Jadi ada yang lambat menikah? Cepat menikah? Semua orang paham bahwa jodoh adalah rahasia Tuhan. Sayangnya, tetap
saja banyak yang mendefinisikan 'telat menikah', atau sebaliknya
'pernikahan dini'. Tidak ada standar kapan harus menikah, karena semua
orang khas. Jika tiba masanya, maka pasti akan terjadi. Tere Liye
Yah, di-aamiin-kan saja. semoga Allah berkenan memudahkan jodohku, mempertemukan dengan imamku. entah dia siapa, dimana, kapan bertemu, orang apa, dsb. Saya pun tidak tahu dan belum bisa menebak siapa. masih ranah abu-abu pemirsa. kata temanku tarada ada yang jelas. hehe... karena terkadang kita menyukai seseorang tapi ternyata dia lebih menyukai seseorang atau memilih orang lain, terkadang pula kita disukai tetapi kita tidak menyukainya, terkadang pula kita saling menyukai tetapi taqdir berkata lain. nah loh.... yang manakah saya? hahhaa... saya tahu, Allah mengetahuinya, dan DIA tahu hati dan pikiranku, dan semoga Allah menghadiahiku seseorang yang kami bisa saling menyukai. seperti kata-ku dulu : ya Rabb, gantilah yang telah hilang, tumbuhkanlah yang telah patah, meski buka dirinya tapi semoga lebih baik dari dirinya. eaahhh.... hahhaa.. edisi curhat nih? maklummm..... sudah mumet ditanya masalah menikah... hufftttt........
Apapun itu, do'aku masih tetap sama, harapku, dan mungkin bait surat cintaku pada-Nya masih sama. dan Allah maha mendengar dan maha mengetahui segalanya. Rabb, maafkan atas segala dosaku yang telah lalu, ampuni kekhilafanku, jadikan hamba jd insan yang lebih baik dan mau makin belajar dengan lika-liku kehidupan. jadikan pundakku kuat menanggung perjuangan hidup, jadikan mataku kuat menahan setiap derai air mata karena kerapuhanku, berikan aku kekuatan tuk tetap tersenyum disetiap musibah yang menimpaku. dan berikan kekuatan tuk mewujudkan harapan dan keinginanku. semoga umurku, saudaraku dan kedua orang tuaku bisa berberkah. dan semoga umur ini bisa menjadikan kami lebih dekat kepada-Mu.
Rabb, terima kasih atas nkmat sehat dan nikmat umur ini. maafkan jika terkadang lalai memahami bahwa umur bukanlah hal yang melenakan tetapi hal yang mestinya memacu diri tuk banyak berbuat kebajikan. terima kasih karena masih memberiku umur yang panjang sampai saat ini. terima kasih atas seluruh pelajaran hidup yang telah kutempa dalam universitas kehidupanku, terima kasih ya Rabb dengan semuanya.....
Barakallahu fii umrik for myself. tetap tersenyum, dan tetap semangat. because Allah always with you. ok..?
Makassar, 10 Agustus 2014.
#saatmiladkuyangkusadarisayamakintua
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar