Wah.. bahas imbuhan mi, ki, pi, ji hahhaha.. sulsel kaya akan imbuhan. Jadi ingat waktu TMU di Lampung, ditanya sama salah seorang teman peserta:
"mbak, ajarin dong bahasa makassar"
"mau diajarin apa?"
"mbak, kalau mau bilang makanlah?"
"makanmi"
"kalau mbak sudah makan?"
"sudahki makan?"
"kalau bilangnya sudah?"
"sudahmi"
"kalau bilangnya belum?"
"belumpi"
"waduh mbak, pusing juga ya... banyak tambahannya. mi, ki, ..?"
"mbak, ajarin dong bahasa makassar"
"mau diajarin apa?"
"mbak, kalau mau bilang makanlah?"
"makanmi"
"kalau mbak sudah makan?"
"sudahki makan?"
"kalau bilangnya sudah?"
"sudahmi"
"kalau bilangnya belum?"
"belumpi"
"waduh mbak, pusing juga ya... banyak tambahannya. mi, ki, ..?"
"hehehhehe...."
"tapi... aq dah ngerti dikit mbak"
" :) (y) "
kemudian dia memanggil, mbak.. mbak...
"sudahkah kau dimakan mi?"
".....???? wkwkwkkwkwkwkkwkw.... "
hahahahha..... :D :D :D
**************************************
Jadi ingat juga cerita salah seorang dosenku di kampus. waktu kuliah di jawa, beliau sempat sakit. kemudian dia ditanya oleh ibu kost nya.
"bapak mau dibuatkan makanan apa?"
"buburmi saja"
Jadi ingat juga cerita salah seorang dosenku di kampus. waktu kuliah di jawa, beliau sempat sakit. kemudian dia ditanya oleh ibu kost nya.
"bapak mau dibuatkan makanan apa?"
"buburmi saja"
Sang ibu kost pun bergegas ke dapur. beberapa saat saja sudah membawa piring beserta isinya. dengan melihat apa yang dibawa ibu kostnya, tentu saja gembira. Tapi tidak bertahan lama kebahagiaanya. why?
"gimana bisa cepat sembuh dan bisa makan?, makan yang sehat saja belum tentu cepat sembuh, ehhh.. malah dibuatkan bubur mie. tidak dijadikan bubur saja enek makannya, apalagi dijadikan bubur" gumam sang dosen dalam hati.
hahahahahahahahaha.......... *mi not mie*
#Tetap bangga dengan kekayaan imbuhannya orang Sulsel
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar