Langsung ke konten utama

Rainbow after the Rain

Pulang dari aktivitas baruku, hujan deras akhirnya mengguyur. waktunya tuk singgah mencari tempat bernaung sejenak. ada banyak orang yang berinisitif sama denganku. Menunggu hujan reda. #updatestatusfb 

Menunggu hujan yang tak kunjung reda. Ehh.. ada pelangi disana. Masya Allah.. indahnya.. Tidak usah gusar dengan derasnya hujan. Karena setelahnya akan ada pelangi yang menyapa.
‪#‎Maybe‬ akan sama dengan kehidupan. Tak usah gusar dengan hujan masalah, karena akan ada kebahagiaan yg seindah pelangi yang akan menantimu. ‪#‎eahhh‬
Right....???

Begitulah yang namanya kehidupan. akan selalu ada lika-likunya. ada pahit getir tetapi ada pula manisnya. semua tersajikan dalam pernak-pernik hidup. bagai pelangi, hidup itu penuh warna. tak ada satupun manusia di dunia ini yang hanya punya satu warna hidup. tak ada yang hanya punya warna hitam yang menandakan bahwa hidupnya selalu sedih. dan juga tak ada yang hidupnya hanya warna pink yang mungkin berarti selalu bahagia. semua akan silih berganti. setelah hitam, akan ada warna hijau, biru, merah, pink, ungu, putih, dsb.

Bagaimanapun seseorang merasa paling sengsara. tetapi tidaklah hidupnya setiap detik hanya berisi kesengsaraan. yakinlah tiap harinya, akan ada saja peristiwa atau hal yang bisa membuatnya tersenyum bahkan tertawa. inilah yang membuktikan bahwa kebahagiaan tidak selalu disimbolkan dengan kelimpahan harta atau kemegahan. justru terkadang kebahagiaan lahir dari sebuah kesederhanaan, keterbatasan atau mungkin sebuah musibah. 

Ketika hujan deras menghantam bumi, tak sedikit yang mencaci keadaan. bahkan mencaci hujan atau mengeluhkan titik-titik hujan yang menghujami. mengapa? karena hujan bisa menghambat pekerjaan, menghambat tujuan, bahkan merusak apa yang kita miliki atau yang ada di sekitar kita. namun, sadarkah kita setelah puas mengeluhkan derasnya hujan, ternyata setelahnya kita disuguhi pelangi yang sangat indah. barulah kita takjub, dan tersenyum memandang lukisan-Nya. dan kita pun lupa akan umpatan kita tentang hujan, sibuk berdecak kagum dengan pelangi. Akan sama dengan hidup yang kita  jalani, dengan pahit getirnya hidup, dengan segala masalah yang dihadapi, terkadang kita mencaci taqdir, mencela diri, mengeluhkan keadaan, dan merasa semua rasanya berat. Namun, sadarkah kita bahwa di balik semua itu, Allah menghadirkan hadiah spesial untuk kita. saat masalah datang bertubi-tubi, ujung-ujungnya Allah memperlihatkan manfaat dari masalah yang diberikan. Dari kegagalan-kegagalan yang kita rasakan, Allah menghadiahi kita keberhasilan lain yang lebih baik. Pun saat kita mengharapkan sesuatu/seseorang, kita tak bisa mendapatkannya, tetapi Allah memberikan ganti yang lebih baik. 

Maka buat apa mempersalahkan diri atas apa yang terjadi pada diri kita? seberat apapun, yakin semua tidaklah sia-sia dan tidaklah mendzalimimu. ada Allah yang telah menggaransi bahwa semua tidaklah diberikan di luar batas kemampuanmu. Dan yakin pula, meski tertatih engkau mendapatkan atau melewati berbagai rintangan, ingat justru dengan melalui hal yang berat dan sulit, sesuatu itu akan menjadi indah pada akhirnya. yakinlah.... usah bersedih, usah mencaci, usah mengebiri, usah mengeluh, dan usah menghakimi diri. apapun yang terjadi, tetaplah MOVE ON ^_^

Aku meyakini bahwa cinta itu tak berujung, siapapun pasti merasakan cinta. Walau kadang harus jatuh dan tertatih tetapi cinta harus tetap move on. Air mata kehilangan itu wajar, tapi jangan berlarut dalam kesedihan. Mencintai harus siap kehilangan. Tapi... cinta harus tetap Move On. 

@23.30 P.M. Makassar, 24 Agustus 2014. Di sudut kamar kecilku
 

Komentar

  1. Selalu suka dengan tulisannya ka' yaya.... sangat menguatkan.... :)

    BalasHapus
  2. Syukran erna.... Trima kasih karena selalu bersedia membaca tulisanku :-)
    Keep smile n keep fight.. ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap