Langsung ke konten utama

Nonton Yuk...

Hmmm.... sebenarnya ingin menulis about film yang siang tadi sempat saya ikuti. "99 Cahaya di langit Eropa". Yah, akhirnya kesampaian nontonnya. Meski sudah ketinggalan jaman nontonnya, podo wae... yang penting bisa ditonton dan tahu jalan ceritanya. penasaran.com. Namun, karena ngantuk sudah membuat mata jadi 1 watt, akhirnya tulisannya dipending dulu.

Eitss...... sebelumnya... Btw, ngomong masalah nonton menonton di bioskop, saya teringat cerita teman saat pergi nonton bersama teman SMA-nya. Saat itu dengan semangat 45 mereka pergi ke bioskop nonton sambil reunian berdua. Karena saat mereka sampai film yang akan tayang adalah film laga, maka jadilah mereka nonton film laga. Menit berlalu, mereka tenggelam dalam keseruan film, diiringi ngobrol banyak hal. Lama kelamaan suasana semakin sunyi, mereka makin jarang ngobrol, mungkin pada larut dengan cerita di film. Temanku enjoy saja, makin melotot matanya menonton apalagi film laga, wuiiihhh… film kesukaannya. Dia tidak memperdulikan lagi temannya yang juga sudah terdiam. Tak lama, temannya tertangkap sedikit gelisah ia pun bertanya ke temannya.

“kenapa?. Kok gelisah? Mau buang air kecil ya?”.
“Maaf ya, kayaknya saya harus pulang lebih dahulu”
“kenapa mau pulang, Kan film lagi seru-serunya nih”
“iya sih, tapi saya harus balik. Barang yang akan saya kirim ke kampung sudah ditunggu di terminal untuk dikirim. Pak sopir sudah menunggu dari tadi. Nih, sudah sms nyuruh cepat-cepat kesana”
“yahhh… tidak seru deh… hmmm… kalau begitu ayo bareng ke terminal”
“ng…..ng… nggak usah…. Saya saja. Gpp kok. Lanjutkan saja nontonnya”
“Tapi kan kita bareng dating, masak sih saya tega membiarkan kamu balik sendiri? Ayolah kita bareng keluar”
“nggak.. usah…. Saya gpp kok. Terminal juga masih ingat kok hehehhe… teruskan saja nontonnya. Oke?”
“hmm…. Maaf ya kalau begitu. Iya deh, saya selesaikan nontonnya. Hati-hati di jalan ya”


Setelah filmnya selesai, temanku langsung balik ke rumahnya dan menelpon temannya saat sampai.
“sudah dikirim obatnya?”
“iya sudah. Ini sudah balik juga ke rumah kok. Kamu sudah balik juga dari bioskop?”
“iya. Ini baru sampai”
“oww….gitu. hmmmmmmmmmmmmm….. saya ingin mengatakan sesuatu”
“mau bilang apa?. Silahkan saja”
“sebenarnya…… tadi itu…. Saya belum d isms sopir mobil yang akan mengantarkan kiriman obatku”
“loh kok??? Trus, kenapa pengen balik?”
“hehehehe…. Tadi itu….. saya…… nggak enak perasaan. Rasanya badanku kehabisan darah karena pucat. Tadi sewaktu nonton film, rasa-rasanya saya seperti ada di dalam film tersebut, seperti saya yang mau dibunuh. Saya takuuut sekali…. Mana layarnya lebar sekali….. dan juga……. Kita duduk paling depan, saya takut banget….”
“#$@%^&*+???... “ 

Gubrak......... wkwkwkkwkwkkwkw…. Ternyata pengen cepat balik karena ketakutan berada di bioskop, sudah layarnya lebar, duduk paling depan, nonton film laga pula.. plus… kali pertama nonton di bioskop. Klop dah….. hahahha,….. ada-ada saja…… :D :D

#ketawamalam
#malamlebaraniduladhapemerintah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap