Langsung ke konten utama

My Funny Story

Pernahkah anda mengalami pengalaman lucu? tentu iya kan..? Nah, saya ingin menceritakan beberapa pengalaman lucu yang pernah saya alami. Kisah-kisah ini, lebih karena saya selalu dianggap anak kecil, mungkin karena body yang memang masih tetap seperti anak kecil. Yah, mau gimana lagi, meski makan banyak, maybe badan tetap saja begini hehehhe......
  • Pergi menjelajah pulau sumatera, dengan tujuan mengikuti Pelatihan Kader Taruna Melati Utama PP IPM yang dilaksanakan di Tanggamus, Lampung. pertama, saat di atas kapal menuju Jakarta, saya sering nongkrong di Mushallah kapal. Why? karena rasanya disitulah yang adem. Kapal sesak, penuh manusia dan saya pun cuma bisa ambil tempat di luar dek. Sudah dingin, sesak, kotor, pokok'e komplit sudah. ketika mau melaksanakan sholat, saya agak terlambat, namun karena shaff mau dirapatkan dan yang tersisa di bagian depan tinggal sedikit, jadilah seorang ibu lirik sana-sini. lalu dipanggillah saya "oh.. kamu sini nak, kamu kan masih kecil". selesai sholat, ibu itu kemudian bertanya "nak, kamu SMP kelas berapa?". Gubrak... mau ketawa keras, tapi jadinya cuma senyam-senyum. waktu itu saya baru selesai S1. Kedua, saat itu saya berangkat cuma berdua dengan Arham. pergi berdua dengan musuh bebuyutan, selama di perjalanan tidak akur juga. dia, 2 tingkat di bawahku, artinya dia lebih adik daripada saya. Saat akan naik ke kapal nyebrang ke pelabuhan Bakauheuni, penjaga pelabuhan menegurku yang berjalan gontai di belakangnya Arham, Bapak itu pun berkata "eh, dek.. kok jalan sendirian, tuh abangnya dikejar. masak sih kakak ninggalin adeknya jalan sendiri". hahhaha....
    Pelatihan Muballighat @Jogja
  • KKN di kabupaten tetangga. meski berbatasan dengan ibukota propinsi, namun tempat itu seperti di ribuan kilometer dari Makassar. Letaknya di Desa Bontobahari, kab. Maros. sekaligus berbatasan juga dengan kab. Pangkep. Betapa tidak, desa ini masih memprihatinkan, pendidikan yang masih tertinggal, sekolah yang menyedihkan di pinggir tambak, sering digenangi air, anak sekolah yang sering cuma memakai sandal, bahkan tidak memakai alas kaki, juga penduduknya yang masih banyak tidak bisa berbahasa indonesia. eitss.. kok bahas itu. Kisahnya, saya pernah balik ke Makassar beberapa hari karena mau mengurus pemasukan judul skripsi, saat balik kembali ke posko, di pete-pete (angkot) yang saya tumpangi, ada seorang bapak yang sedari tadi memperhatikan, seolah ingin menyampaikan sesuatu. akhirnya, mendekati desa tujuanku, dia pun angkat bicara "dek, sekolah di SMA mana?" waduh...??? saya pun tersenyum lalu berkata, "maaf pak, saya bukan anak sekolah, saya mahasiswa yang KKN disini" :D
  • Mengajar di Athirah, siapapun akan sepakat bahwa harus disiplin. pergi pagi pulang sore, bahkan tiba maghrib. Pagi masih kelihatan gelap, masih pukul 06.00 saya sudah berangkat ke sekolah. saat itu hari Jum'at, saya menggunakan rok cokelat dan jilbab panjang coklat. di pete-pete masih jarang penumpang. Pas depan Lapangan Karebosi, saya pun turun menyerahkan uang 5.000 ke pak sopir. saat itu, sewa pete2 adalah 3.000 untuk orang dewasa dan 2.000 untuk siswa. Pak sopir kelihatan berpikir, awalnya akan memberikan uang kembalian 2.000 tetapi saat  melirik ke arahku, dia pun menambahkan kebalian menjadi 3.000 rupiah. selanjutnya yang bingung adalah saya. kok...? Tapi pak sopirnya pergi. "apa dia salah memberikan uang ya?". saya pun berjalan memasuki lapangan karebosi untuk memotong jalan ke sekolah, sambil berpikir, kenapa saya diberikan kembalian 3.000. Menunduk melihat pakaianku, saya pun tersenyum. hehehhe...... kayakx saya disangka anak sekolah nih, apalagi pakai cokelat, disangka pakaian pramuka :D
  • Tahun 2013 lalu, saya pergi ke Kalsel mendaftar dosen di Unlam. Dengan bantuan 2 orag teman, akhirnya saya menemukan sebuah penginapan. saat itu, penginapan lagi ramai, karena banyak guru dari daerah yang datang mengikuti PLPG. Akhirnya kenalan sama seorang bapak. Orangnya rame, dan banyak nanya, ceritanya pun panjaaangg..... tak lama, dia pun bertanya, "nginap disini mau apa?". jawabku "mau mendaftar di kampus Unlam pak". dia berkata lagi "ohh... mau ngambl jurusan apa kuliahnya?". waduh... kalau saya bilang daftar dosen, kayaknya dia nggak percaya deh. Namun, pada akhirnya, mengaku juga kalu daftar dosen, seperti perkiraan si bapak tersebut kaget, dan ceritanya makin panjang hehehe.....
  • Musyda KNPI kota Makassar
    Musyawarah Daerah KNPI Makassar. Dilaksanakan di Hotel Singgasana. Yeah.. main hotel2 lagi kite heheh... maksudnya, lama bertandang ke hotel lagi. Maklum, biasanya kalau ada kegiatan saja baru ke hotel. Kali ini, menjadi pengganti peserta penuh sebagai utusan PD NA Makassar. Karena yang menjadi peserta penuh, Anty dan kak Rifqah lagi sibuk, jadinya shift2an. Saat rapat komisi, berkumpullah kami dengan beberapa OKP kepemudaan, tersebutlah IPPNU, IPNU, GP Anshar, IMM, IPM, NA, dll. Karena, sempat banyak ngomong diawal, malah ditunjuk jadi sekretaris komisi. Pleno pun dilaksanakan untuk membahas dan membacakan hasil komisi. Beberapa komisi yang telah tampil, masing-masing menampilkan ketua komisi, ehh... sang ketua komisiku tiba-tiba bilang "kita saja yang naik bacakan hasil komisi". ya sudah, tak apalah. Meski agak kikuk juga sih, soalnya disini, yang namanya perempuan langka. Saya pun membacakan hasil komisi dengan seperti biasa, suara yang keras, dan sempat mengkritisi kepemimpinan KNPI yang jangan sampai hanya sebatas nama tanpa ada aksi nyata bahwa memang OKP kepemudaan. Mungkin karena saya menyampaikan penuh semangat 45, beberapa kali terdengar suara tepuk tangan, dan ternyata ada salah seorang anggota komisi A, yang lebih jelas teriakannya. Kata temanku, saat saya membacakan hasil komisi, dia langsung berkomentar "wah, boleh juga nih". Tak lama dia berteriak "bagus dek, minta nomor telponnya dong". Isma yang mendengarnya pun tertawa dan berkata "apa? adek?" belum tahu ya? dia itu sudah selesai S2". "apa....? masa..?" jawab orang tersebut yang ternyata dari GP Anshar. lalu dia pun terdiam. Setelah kembali ke posisi semula, temanku pun menceritakannya, saya cuma tertawa hahahhaaha.... Dan saat persiapan pemilihan ketua KNIP Kota Makassar, sempat dia lewat bersama rombongannya di depan rombongan kami (AMM Makassar), isma pun menunjuknya bahwa dialah orangnya, terlihat dia seolah-olah menghindar. hahha...
  • Pulang dari kampung untuk mengurus e-KTP, karena katanya pendaftaran CPNS tahun ini mesti menggunakan e-KTP. Tiba depan Patung ayam Daya, saya mencari taksi. Di dalam taksi, saya cuma diam tak pernah bersuara, rasa ngantuk masih bergelayut. Ternyata saya diperhatikan sama pak sopir. Saat kedapatan dia lagi memperhatikan, dia pun angkat bicara "dari mana dek?". "dari Kampung pak" jawabku. "ohh.. kampungnya dimana?" tanya pak sopir lagi. "di palopo pak" jawabku. "hmm.... jadi disini sekolah dimana?". gubrak... sekolah..? pak, nggak bisa ya, kelasku dinaikkan lagi. kok masih bertahan jd anak sekolahan? huu..hu..... 
  • Pelatihan Muballighat PP NA di Jogjakarta, Saat itu kami dari sulsel sebayak 8 orang dan tetapi yang ikut Pelatihan Muballighat ada 5 orang, karena 3 orang ikut pelatihan Kewirausahaan. ternyata, di awal kegiatan, ada kakak dari Jatim pada malam pertama kegiatan bertanya padaku "dek, kamu umur berapa sih, masih muda banget sudah di Nasyiah, kamu imut banget" tanyanya. Saya hanya tersenyum tanpa menjawab. ternyata dia masih menyimpan rasa penasarannya. Sampai selesai kegiatan, tepatnya di penutupan, dia memanggilku untuk duduk di sampingnya. ehh.. dia bertanya lagi "dek, kamu kelahiran berapa sih?". Saya pun menjawab "kira-kira mbak?". Dia menjawab "kelahiran 90-an". Saya pun tertawa hahahaha... "salah kak, saya terlihat muda ya?, saya kelahiran 86 mbak". "wah.. masa sih? tak kirain kelahiran 90-an". hehhe.. kenna deh....
  • Ngajar di pesantren Putri. Meski dari rumah kelihatannya dekat, tapi pada dasarnya jauh juga. karena tak bisa mengendarai motor, jadinya cuma mengandalkan kendaraan umum. Hari itu, Sabtu awal november, seperti biasa sabtu sore menjadi waktu untuk belajar tambahan bagi siswaku yang berminat lebih mengembangkan kemampuan matematikanya. Karena keenakan belajar, tak terasa sudah hampir jam 6 baru selesai. Diantar oleh mereka, saya ke Gerbang pondok, berharap gerbang masih terbuka. Alhamdulillah masih terbuka, masih ada siswa yang piket sedang memegang kunci pagar. saat itu kunci pagar dibukanya, karena ada santri yang baru datang bersama ortunya. Karena Sudah hampir masuk waktu sholat maghrib, maka pengantar sudah tidak diperbolehkan masuk gerbang. Ketika gerbang di buka oleh santri, saya langsung menerobos gerbang. ternyata saya diperhatikan sama seorang pengantar, kayaknya ortu santri. Dengan melihat saya keluar gerbang dengan santai dia pun bersuara dengan agak keras "hey, kok keluar?, kok bisa lolos keluar pagar? mau kemana? kok keluar? mau kabur ya?". saya cuek saja sambil berdiri menunggu bentor yang tak kunjung datang, sedangkan maghrib sudah datang. Melihat saya yang cuek, dan seolah-olah tidak mendengar perkataannya, dia menatap dengan bingung. Dalam hati saya ketawa, apalagi melihat santri yang memegang kunci jadi ikutan berwajah bingung. Mungkin mereka bertanya-tanya "dia itu santri apa bukan ya?". Senyum saja ahhhh.... :)
Begitulah, jadi orang yang imut, selalu disangka anak-anak. Kalau begini, kapan saya naik kelas ya? kok masih dianggap anak sekolahan? Tapi, ada bagusnya juga, maybe bisa ngirit kalau naik angkot, bisa membayar dengar harga anak sekolah hahahaha..... 

Makassar, 25 November 2014, 00.09 a.m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap