Langsung ke konten utama

Aku dan Dia

Inilah kisah antara aku dan dia. Siapakah dia? Bukan pria cakep, atau ikhwan ganteng, dsb :D. Dia adalah seorang ibu yang akhir-akhir ini sering bersamaku. Beliau yang sering mengantarku kemana-mana kalau ingin keluar, baik ke sekolah maupun cuma keluar untuk mengambil pete-pete. Dan saya sangat bersyukur bisa mengenalnya. Melihatnya seolah-olah melihat ibuku. mungkin umurnya tidak jauh beda dengan umur ibuku. Semoga Allah memanjangkan umur ayah ibuku. aamin ya Rabb....

Apa kisahku dengannya? banyak. Meski kami baru ketemu beberapa bulan belakangan ini, tetapi sudah banyak pengetahuan dan nasehat yang kudapatkan. Tentang kesedrhanaan, tentang perjuangan seorang ibu. Tentang kuatnya seorang wanita, dan tentang kesabaran. Ia saat ini tinggal bersama anak dan cucunya. Namun, bisa dikatakan dialah tulang punggung keluarga. Dengan kegiatan sehari-hari mengojek, dia melangkahkan kakinya setiap hari mencari rejeki. Sungguh luar biasa pengorbanannya, bukan hanya sebagai seorang ibu, tetapi juga sebagai seorang nenek dan juga sebagai seorang perempuan. Lalu, masihkah dianggap perempuan itu lemah? Lihatlah bagaimana kerasnya hidup yang ia lalui, bagaimana beratnya beban yang ada di pundaknya, tetapi dia tetap saja kuat, tetap saja bersabar dengan apa yang dijalani, dan sering kudengar kata-kata syukur kepada Allah atas apa yang ia dapatkan hingga saat ini. Ya Allah.... sabarkanlah ia... dan mudahkanlah rezekinya....

Pernah suatu ketika saya diantar untuk ke sekolah, waktu itu panas sangat menusuk tulang. Kemarau panjang melnda. Mentari seakan memancarkan panas yang tak terkira. Meski di atas motor, ada angin yang berhembus menerpa diri, tetap saja panas dan gerah. Padahal baru juga keluar rumah. Saya pun bergumam : "duh.. panasnya.... kenapa panas sekali....". Dia pun menimpali: "itulah hidup, ada apanas, ada dingin. silih berganti. Manusia terkadang mencaci keadaan. Panas mengeluh. Hujan mengeluh. Baiknya tetap bersyukur kepada Allah kita masih diberikan panas dan hujan". Glekkkk.... bagai disambar petir.. kata-katanya mengagetkan dan sekaligus menyudutkanku. Belum sempat komentar karena emang nggak nyangka dia bilang begitu, dia lalu berkata lagi : " ayo, berdzikir... banyak berdzikir.. dengan banyak mengingat Allah, Dia akan selalu melindungi kita. coba baca, dan lihat apakah panas akan tetap menyengat". Aduh... mungkin pipiku sudah memerah karena malunya. Saya sibuk mengeluhkan panas, dan lupa bahwa segala keadaan itu mesti disyukuri bukan dikeluhkan. Karena dengan mengeluhpun tidak akan merubah keadaan. Sedangkan dia malah sibuk berdzikir kepadaNya meski dalam cuaca panas seperti ini. Duuuh.... malunya tuh disini..... #tunjukpipi

Kemarin, saat ingin mengantarku lagi ke sekolah, ternyata hujan mengguyur bumi. sedangkan dia tidak membawa mantel dan saya juga tidak punya mantel. so, kami pun tidak jadi berangkat. Tidak pergi ngajar lagi :-( (afwan my students). Akhirnya di rumah, cuma bisa melihat hujan yang makin deras mengguyur bumi. Daripada nggak ada kerjaan yang jadi, saya pun menyalakan laptop dengan maksud ngeprint sertifikat teman2 panitia pelatihan konseling perempuan yang kemarin. Sedangkan ibu tersebut duduk di sofa. Tak lama dia pun mulai berceloteh tentang banyak hal. Hal pertama yang ditanyakan kepadaku adalah : "sudah ada pengumuman CPNS?". saya pun menimpali : "iya bu, sudah ada dan ini mau tes lagi". Trus dia berkata lagi : "kalau lamaran pekerjaanmu tidak diterima, kamu menerima lamaran saja". Hahhaha... asli mau ngakak mendengarnya... aduhhh... lagi-lagi... itu lagi.. dan lagi itu. Tapi yah mau bagaimana, itu sudah pertanyaan favorit yang sering dilontarkan orang. Lalu dia berkata kembali : " Pasti banyak yang mau sama kamu kan? cuma kamu yang tidak mau?". waduhhhh.....?? tak menyangka akan dibilangi begitu. saya cuma tersenyum dan berkata "ahh.. tidak kok bu". Dan lagi.... dalam hati asli ngakak mau ketawa guling-guling dan tepok jidat. weewww..... kok bilangnya begitu bu. Terngiang lagi "pasti banyak yang mau". Hahhaha.... pasti? banyak? mau? hahahhaha... just wanna laugh... dan entah kenapa saya juga tidak tahu kenapa saya harus ketawa. banyak yang maua..?? ah.. sepengetahuanku tidak tuh. Tapi saya yang tidak mau? ahh.. nggak juga tuh bu. dan celingak-celinguk nengok kanan-kiri siapa yang mau sama saya ya? hahahha...... ada, mungkin iyya. tapi terlalu bu bilang banyak :D. juga bilang saya yang nggak mau, aduh bu... mungkin mereka yang tidak mau sama saya hahah.... buktinya sampai sekarang saya masih masuk komunitas "jojoba" alias jomblo-jomblo bahagia :D. Dan kembali berkata dalam diri, "apa bisa yah, yang suka sama kita adalah orang yang juga kita sukai". hmmm......... lebay.com . dan perkataan itu diulangi entah sampai 4x. ckckckkc.... bu, sudah bosan melihat saya jadi jomblo ya hehhehe.. do'akan bu.. jodoh saya bisa segera datang aamiin ^_^.

Setelah saya tenggelam dalam pekerjaan ngeprint dan edit2an corel, si ibu penasaran dengan apa yang saya lakukan di kamar. Dia pun masuk dan melihat saya lagi sibuk depan laptop berhadapan dengan print. 
"disini bisa print ya?"
"iya bu"
"ohh.. kalu begitu, nanti printkan punyaku"
"apa itu bu"
"tentang komunitas umrah"
"ohh.. iya bu"
"saya melayani informasi orang yang mau pergi umroh"
"iya bu"
"ehh.. ada mesin jahit. ini siapa yang punya/"
"kakakku bu"
"mesin jahit dinamo di/"
"iya bu"
"bagus itu kalau ada mesin jahit, bisa jahit pakaian sendiri"
"saya tidak pintar menjahit bu"
"belajar... bagus kalau pintar menjahit. nanti pakaian suamimu kamu yang jahitkan"
glekk... lag-lagi.....

Setelahnya, dia lebih banyak bercerita tentang banyak hal, dari hujan, keadaan motornya yang baru ganti ban, keadaan anaknya, dll. saya pun tidak selalu menimpali, karena dibuat pusing oleh print yang ngadat. sampai dia bercerita lagi tentang makanan
"hujan begini enaknya makan gorengan"
"iya bu" sambil terus sibuk memperbaiki print
"tadi saya diberikan ubi sama tetangga. tinggal nanti saya beli minyak. saya mau bikin ubi goreng, enaknya makan sambil hujan begini"
"iya bu"
"bagus itu, kamu kalau nanti kalau punya modal beli ruko trus buat usaha makanan, seperti warung. itu usaha yang banyak penghasilannya. lumayan"
"hmm.... iya bu. Tapi saya tidak pintar memasak bu"
"bagus juga itu bikin usaha pembuatan kue. Banyak yang beli, apalagi kalau kamu sudah menikah, punya rumah sendiri, buat usaha, penghasilannya malah lebih bagus daripada kerja kantoran"
"iya sih bu, tetapi saya tidak pintar bikin kue :D"
"haduhhh... dari tadi kamu selalu bilang tidak tahu. jadi apa yang kamu tahu?. Belajar memang, kamu itu perempuan. Harus pintar masak, menjahit,"
Glekkk... hahhahahah... aduh ibu. saya kan polos. kalau nggak tahu ya bilang nggak tahu. Mau gimana lagi hehhehe.... Ahhh.. jadi malu lagi.. ketahuan banyak tidak tahunya... duuuhhhh..... serasa ibuku ada disini bersamaku. memarahiku ketika banyak hal yang tidak kuketahui. menyuruhku banyak belajar ketika tidak tahu. Apalagi dalam hal urusan masak-memasak, sering dimarahi apakah karena keasinan, karena terlalu lembek, atau karena mentah hahahhaha..... yaya..yaya...yaya..... :D

Rindu ibuku...............

Banyak pelajaran bersamamu. Trima kasih telah sering menasehati dan mengingatkanku. Semoga Allah melapangkan rezekimu dan memanjangkan umurmu serta melapangkan jalanmu tuk menapaki kehidupan yang makin keras ini. Syukran.....

BDI, 04 Desember 2014 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap