Hidup bukan untuk disesali. Bukan untuk ditangisi.
Bukan untuk disedihkan. Hidup adalah perjuangan untuk terus bangkit dari kegagalan dan kejatuhan. Dan orang yang berada di puncak, adalah mereka yang sanggup mengelola jiwanya hingga kesedihan, kecemasan, kegalauan, berlutut menyerah tak berdaya.
Sulitnya hidup terkadang merupakan jalan dari Tuhan untuk mengasah potensi yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam sepotong besi harus rela dibakar dan dipukul berkali-kali? Bukankah untuk menghasilkan mutiara seekor kerang harus rela menahan sakit yang berkepanjangan karena pasir yang mengendap di tubuhnya.
Bukankah untuk menjadi rajawali seekor elang harus rela menjalani proses transformasi yang sangat menyakitkan berbulan2? Bukankah untuk menjadi kupu2 yang indah seekor ulat harus rela menjalani proses menjadi kepompong yang menyiksa?
Dan satu yang harus kita ingat, bahwa kesulitan yang justru membuatmu dekat dengan Tuhan, hakikatnya adalah anugerah. Dan kemudahan yang malah membuatmu jauh dari Tuhan , hakikatnya adalah neraka.
"Don't cry. Allah loves you" . Ahmad Rifa'i Rif'an
Tersebutlah, nama Ahmad Rifa'i Rif'an. Nama penulis yang belum lama kuketahui. Tetapi rasanya sudah pernha lihat bukunya di Gramedia, tetapi belum begitu tertarik karena saya menganggap belum familiar orangnya. kemarin setelah membaca salah satu bukunya, barulah saya sadar, "boleh juga nih". Buku yang kemarin saya baca adalah "Don't Cry, Allah Loves You". bukunya luar biasa menggugah. sederhana tapi mengena. pas porsinya, tidak lebay dan tidak datar. saya suka... buku yang bisa jadi motivasi bagi siapapun, meski orang non muslim sekalipun, dan meski lagi di dalamnya ada kutipan ayat atau hadist, tetapi bahasanya bagus, tidak menggurui. lagi-lagi, i like it (y).
Di halaman belakang buku, saya terkejut karena ternyata sudah banyak buku yang dibuatnya, dan semuanya menarik tuk dibaca. dan juga ternyata dia juga penulis buku "Tuhan, maaf kami sedang sibuk", wuahhh.... ternyata.... duhh... jadi makin pengen beli bukunya. Semoga dompet sudah bisa kembali sehat, supaya maniak bukuku kembali lagi. but, ke depannya saya akan menjadi orang sekke' deh dalam hal buku. Kenapa? karena, sering beli buku, belum sempat dibaca, dipinjam sama teman, tetapi kembalinya susah bingitss.... bahkan sudah lupa dikembalikan. huftt.... giliran saya-nya mau baca kok, bukunya susah kembali... please deh..... buku itu kan dibeli tuk dibaca, kalau dipinjam dan saya-nya dah baca sih masih mending, ini bukunya belom sempat dijamah, giliran dah punya waktu tuk membaca, bukunya gak datang-datang. Buku DTL saja, waktu nyusun tesis tahun kemarin sempat beli 5, karena emang saya maniak buku, perginya nyari buku penelitian, baliknya bawa buku penelitian 2 tp buku lain-lain ada 7 hahaha.... tapi karena lagi sibuk nyusun jadi nggak dibaca dulu. Dilihat ma teman dan dipinjam, ya sudah.. gpp dipinjamin... tapi.... sekarang setelah kuliah kelar, waktu banyak yang kosong, minta bukunya dikembaliin, susahnya minta ampunnn..... OMG. beli baru lagi? dompet sudah menjerit, kerjaan sudah nggak se-sejahtera dulu lagi hahhaha.... ikhlas? akan diganti dengan lebih baik? saya tidak ikhlas hehehhe... uppzzz.... astaghfirullah..... Ngerti dong.......... :D
kok pembahasan jadi berbelok? hahahaha.... pokoknya, nanti saya mau jadi pemburu buku lagi, but.. lamorai na jaji to kassek indangan bo' hahahahaha.. afwan.........
Buruan selanjutnya:
1. Don't Cry, Allah Loves You
2. Tuhan, maaf kami sedang sibuk
3. Hidup sekali, berarti, lalu mati
4. Perfect Muslimah
5. Allah, Miss You
6. Allah, inilah proposal cintaku
7. My life my adventure
8. Malaikat Izrail bilang, ini ramadhan terakhirku
9. Siapa bilang menulis itu susah
10. aku bukan sitti nurbaya
12. Allah, i need you
13. Jomblo sebelum nikah
14. sukses tanpa sarjana
15. Beginilah cara Tuhan mengubah Nasibku
16. Man shabara Zhafira
17. Allah tidak tidur
18. from kuper to super
19. Shalihah, Cerdas, Gaul
20. Saudagar Langit
21. Time
22. Surat cinta untuk kekasih sejatiku
23. Tuhan, siapa jodohku
24. Akhirnya kita menikah
25. Bahkan Tuhan pun berkurban
26. Mengejar Pelangi
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar