Tak akan hadir rasa kehilangan, jika tak pernah hadir rasa memiliki. Bukankah tak bijak ketika kita merasa kehilangan, padahal kita tak pernah memiliki?
Tak ada kalah, tak ada jatuh, tak ada putus asa, selagi semangat hidup kita bertumpu dan berserah di atas sajadah. Jika tak ada pundak tempat bersandar, bukankah tiap saat ada lantai tempat kita bersujud. Kita hanya diminta berupaya.
Dunia adalah ladang akhirat. Semegah apapun rumah kita, hakikatnya itu hanyalah gubuk tempat kita berteduh dari teriknya mentari. Namun banyak dari kita yang lupa, kita tiap hari pergi ke sawah hanya untuk memperindah gubuk, tanpa mengurus tanaman di sekitarnya. Begitu panen tiba, barulah kita terperangah dan menyesal, betapa bodohnya kita, yang tiap hari hanya sibuk mempercantik gubuk, sementara tanaman tak pernah terurus. (Buku Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk)
Wanita yg baik tak berharap untuk dikagumi dan dicintai banyak lekaki. Ia punya harapan yg sederhana, yakni suatu saat ada satu orang lelaki yg baik, yg mengagumi dan mencintainya, yg bersedia menjadi imamnya. Begitu juga lelaki yg baik. Tak punya obsesi untuk menaklukkan hati banyak wanita. Ia hanya berharap kelak bertemu satu perempuan shalihah, yg mengagumi dan mencintainya, yg siap menjadi ibu yg baik bagi anak-anaknya. Kawan, semoga engkau termasuk orang baik itu.
Jatuh cintalah. Tapi pada orang yg baik. Dengan cara yang baik. Semoga dengan itu engkau dipertemukan dengan orang yang kau cintai itu dalam hubungan yang baik.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar