Langsung ke konten utama

suka nih... ARR

Tak akan hadir rasa kehilangan, jika tak pernah hadir rasa memiliki. Bukankah tak bijak ketika kita merasa kehilangan, padahal kita tak pernah memiliki?

Ibarat penyelam yg mengambil mutiara di dasar laut. Ada yg sadar bahwa tujuan utamanya adalah mengambil mutiara yg indah, sehingga dia memanfaatkan waktu yg terbatas itu tanpa banyak tergoda dg pemandangan laut yg memesona. Namun ada yg begitu menyelam, mereka terlalu terpesona dg indahnya pemandangan di dalam laut. Ia terlalu lama menikmati beragam ikan, terumbu karang, serta beragam tanaman yg tumbuh di laut. Ia terlupa dg tujuan utamanya mengambil mutiara. Setelah gas Oksigen dalam tabung tinggal sedikit, barulah ia menyesal. Selama ini sudah salah mengisi perjalanan.

Tak ada kalah, tak ada jatuh, tak ada putus asa, selagi semangat hidup kita bertumpu dan berserah di atas sajadah. Jika tak ada pundak tempat bersandar, bukankah tiap saat ada lantai tempat kita bersujud. Kita hanya diminta berupaya.

Dunia adalah ladang akhirat. Semegah apapun rumah kita, hakikatnya itu hanyalah gubuk tempat kita berteduh dari teriknya mentari. Namun banyak dari kita yang lupa, kita tiap hari pergi ke sawah hanya untuk memperindah gubuk, tanpa mengurus tanaman di sekitarnya. Begitu panen tiba, barulah kita terperangah dan menyesal, betapa bodohnya kita, yang tiap hari hanya sibuk mempercantik gubuk, sementara tanaman tak pernah terurus. (Buku Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk)

Wanita yg baik tak berharap untuk dikagumi dan dicintai banyak lekaki. Ia punya harapan yg sederhana, yakni suatu saat ada satu orang lelaki yg baik, yg mengagumi dan mencintainya, yg bersedia menjadi imamnya. Begitu juga lelaki yg baik. Tak punya obsesi untuk menaklukkan hati banyak wanita. Ia hanya berharap kelak bertemu satu perempuan shalihah, yg mengagumi dan mencintainya, yg siap menjadi ibu yg baik bagi anak-anaknya. Kawan, semoga engkau termasuk orang baik itu.

Jatuh cintalah. Tapi pada orang yg baik. Dengan cara yang baik. Semoga dengan itu engkau dipertemukan dengan orang yang kau cintai itu dalam hubungan yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap