Langsung ke konten utama

Ishbir Ukhty...

Lagi.. dan lagi.. kali ini saya ingin membahas masalah fenomenal. apakah itu...? yah, masalah jodoh. Sebenarnya, saya belum kompeten membahas ini. Lha wong, membahasnya sama saja menampar diriku hehehe... Tapi tak apalah. Saya ingin membahasnya, karena beberapa hari ini menyita perhatianku.

Bukan... ini bukan karena saya. Meski saya termasuk dalam lingkup orang yang mesti galau karena masalah ini. Tetapi, ini menyangkut temanku. Seorang akhwat yang saat ini sudah berusaha berikhtiar mendapatkan jodoh, namun sampai saat ini belum juga dipertemukan dengan jodohnya. hingga sering curhat denganku masalah jodoh dan pernikahan. alamaakkk... yg ditempati curhat ntar malah ikutan menggalau kalau begini.. keep calm kok...

Dia adalah seorang akhwat, yang insya Allah senantiasa menjaga dirinya dari segala yang dilarang oleh Allah. Teguh menjaga hijabnya, istiqomah menjaga dirinya, dan tetap percaya bahwa jodoh mesti didapatkan dengan cara yang baik. Dia sudah berusaha melali jalan yang dijalani oleh para akhwat yang lain. Tidak pacaran, berdua-duaan dan lain sebagainya. Kami juga akrab dengan cara yang luar biasa. meski tidak pernah berjumpa secara langsung, hanya melalui dunia maya, kami bisa dekat, saling menguatkan, share, curhat, dan salaing mensupport satu sama lain. Tapi alhamdulillah kami sudah pernah bertemu 2 kali di dunia nyata. dan.. keakraban kami tetap seperti di dunia maya, bahkan lebih. seolah kami adalah dua sahabat yang sudah lama sering bersama. uhubbukifillah ya ukhty..
Namun, dengan seiring waktu, kegalauannya makin bertambah karena dengan umur segitu belum ada juga tanda bahwa dia akan segera menikah. Pernah dia ta'aruf dengan seorang ikhwan tapi kandas. saya tidak begitu tahu persis masalahnya apa. tapi si ikhwan berada jauh di ujung timur Indonesia. Mungkinkah karena jarak? arghhh... jarak lagi.. masalah itu lagi.... mestikah jarak selalu kendala dalam suatu hubungan? apakah jarak tidak bisa menjadi pendorong untuk tetap semangat memperjuangkan? apakah jarak benar adalah bumerang bagi setiap hubungan? Nah loh, kenapa saya yang sewot coba hahaha... tapi bener... jarak sering sekali menjadi kendala. beberapa kali coba bertanya sama laki-laki tentng jarak ini, banyak yang mengiyakan bahwa jarak adalah kendala. Mikir jauhnya, mikir ongkosnya, mikir pulkamnya, dan kalau ada yang dekat kenapa mesti cari yang jauh..?? hmmm... begitu yah.? #ngangguk2. Tetapi, saya pernah terharu dengan perjuangan seorang teman yang menyebrangi ke pulau lain untuk menjemput calon bidadarinya, jarak tidak menjadi kendala baginya untuk berhenti berjuang. Ahhh... alangkah bahagia akhwat yang diperjuangkan... #ngiri.com

Lanjutt.... akhwat ini, pada awalnya tidak terlalu memikirkan tentang jodoh dan pernikahan. Namun, karena setiap momen ketemu keluarga, teman, sahabat, selalu yang diperbincangkan masalah itu. pertanyaan untuk dia selalu itu. Belum lagi kalau ada acara keluarga, dia selalu ditanya dengan nada sinis kenapa belum menikah. Ditambah tetangga yang selalu sewot melihatnya di rumah, dan berkata,, kenapa belum menikah? ingat loh sudha makin tua. Lihat si Anu baru tamat S1 sudah dilamar.. si itu.. masih kuliah sudah dilamar.. si ini baru mau selesai SMA sudah ada yang mau melamar. Kamu kapan? jual mahal ya? makanya sering keluar rumah dong.. pakaiannya yang modis dong.... huuffft.. saya aja kalau diperlakukan beitu sudah tentu sudah bertanduk mendengarnya.

"emangnya menikah itu adalah perlombaan lari? siapa yang duluan dia yang hebat? siapa yang cepat menikah dialah yang beruntung?"

Pliss deh... berhentilah menjust orang yang belum atau terlambat menikah. Emangnya menikah itu bisa dipercepat bisa diperlambat? itukan urusan Allah. bukan kita yang bisa ngatur semau kita. semua ada jalannya. lagian kenapa lagi bawa pakai modis segala? emangnya semua yang dah modis sana sini sudah pada menikah? nah, kan yang justru pada modis itu bisa jadi indikasi kalau lagi cari perhatian. Nah, akhwat cari perhatian? dengan modis? aduhhhh.......

Beberapa hari ini, dia selal curhat. selalu bahas masalah jodoh. sampai pernah berkata, kenapa ya ukh, saya susah dapat jodoh sedangkan orang lain cepat. apkah karena saya jelek? apakah karena saya jarang keluar rumah? apakah karena saya tidak punya teman2 laki-laki? apakah karena memang kalau sudah S2 pada mikir? apakah karena pakaian ini (jubah)?. apakah saya mesti merubah penampilan? apakah saya menerima saja ditawarkan orang yang bagaimana? katanya.. dia sempat share sama temannya, nah.. ditawarkanlah seorang pria tetapi pria yang seumuran dengan ayahnya dan sudah punya 2 anak. Hmmm.... bukannya mau milih2 sih, cuma waktu dia meminta saran pada saya, yang saya katakan adalah...

"ukh, bersabarlah, ada waktu yang tepat untuk ukhty. Tidak masalah mau menikah dengan siapa, cuma apa tidak terpaut jauh dengan umur segitu? meski kita nggak tahu akan menkah dengan siapa. tapi, cobalah ikhtiar dulu dengan yang seumuran atau yang tidak terlampau jauh dengan kita"
"iya ukh, cuma rasanya sudah menggalau nih tiap hari. yang selalu ditanya cuma menikah aja. giran ada yang nawarin ada sih cuma umurnya terpaut lebih dr 20 tahun, udah sangat tua tapi PNS. trus ada yang umurnya 30-an, tp bukan PNS dan pendidikannya juga..."
"ukh, PNS tidak menjamin bahagia atau tidaknya kita. belum tentu PNS itu bisa menjamin kehidupan kita. namanya rejeki sudah diatur oleh Allah"
"iya, tapi katanya PNS itu enak. dah menjamin"
"ukh... masa depan itu bukan saat kita tua, tapi di akhirat"
"ia sih, kalau umur segitu kita tinggal mengurusnya udah mulai sakit-sakitan"
"ukh, bersabarlah... insya Allah ada jalan. sambil minta tolong sama teman yang lain kali aja bisa dicariin"
"udah ukh, katanya saya mesti ngaji dulu di halaqohnya"
hmmm.......................... arhhh.... mau bilang apalagi ya?


Saya mengerti perasaannya, saya mengerti kegalauannya. cuma jangan sampai kegalauan itu bisa merusak berpikir sehat kita. kalau kita sudah ikhtiar, ya sudah... tawakkal. bagaimanapun.. segala yang terjadi pastilah atas seizin-Nya. kalau belum terjadi, artinya belum ada izin dari Allah. ukh.. bersabarlah....

Oh iya, apa mesti menikah juga harus satu halaqoh ya? hmm..... sejak kuliah ini menjadi perbincangan dengan teman2. kalau ada ikhwan yang mengambil akhwat dari halaqoh lain dianggap "penculikan" dan sebaliknya jika ada akhwat yang mau menikah dengan ikhwan dari halaqoh lain dianggap telah berbelok.. tidak setia pada halaqoh.. melarikan diri. hmm... apa seperti itu? bukankah halaqoh atau organisasi yang kita geluti adalah jalan untuk lebih mendekatkan diri? hanya jalan, cara bukan tujuan. iya kan? jadi, dari manapun, organisasi manapun, halaqoh manapun, why? nggak ada yang salah kan..? Tapi katanya, kalau satu halaqoh, pemahaman dan cara berpikir sudah sama. iya sih.. tapi gak selalu... dan juga bukan sebagai alasan untuk tidak memilih yang diluar halaqohnya.. heheh..... aduh..aduh.. kenapa saya yang sewot lagi ya...?

Lanjuuuttt......
kemarin, saya chat lagi dengan saudariku itu. kupikir dia tidak galau lagi....
"gimana ukh, dah gak galau?"
"Gak lagi galau ana lagi emosi haaaa.... lihat aja status ana di bbm heee"
"emosi knpa. sy nggk buka bbm dari siang"
"Karena banyak yang tanya kapan menikah heee. Coba baca status ana di bbm"
"oww. sabar ukh gak usah dilayani klw ada bgtu. balas aja dgn sneyum. mereka bakal capek bertanya kok"
"Ana bosan jwb pertayaan itu jd ana tulis distatus bbm gini "jodoh msh dirahasiakan Allah hrp bersabar bagi yg ingin tau dgn siapa asalnya trs kerja dimna dan tanggal brp menikah" Gitu ana tulis distayus bbm. hehehe"
"pokokx sabar aja ukh. ttp berdoa pd Allah"
"Iya ukh ana tetp sabar dan tenang sdh dibanding hr dulunya.ana jg tdk percya kr ada yg suka dgn ana trs ia jadikan ana tdk bisa nikah sama sekli rasa aneh"
"insya Allah, sy akan selalu mendo'akan ukhti smga dimudahkan jodohnya. begitupn dgnku"
"Amiin ukh ana doakan ukh secptnya nikah biar bisa carikan ana. Ana duluan ukh nikah tdk maslh biar bisa bantui ana jd ikhwan haaaa. Maksudnya ukh duluan menikh biar bisa bantui ana carikan ikhwan heee"
"hehehe. jgn bilang bgt. mslh jodoh gk tahu siapa yg duluan. mau siapapun yg duluan, qt tetap saling mendoakan"
"Nich beneran ukh.. Ukh cpt2 nikah lg biar ana jg bisa nikah haaa...haaaaa. kali aja ukh yg dluan, jodoh siapa yang tahu kan. gak mesti sy duluan"
"Aduhhh ana wajhnya jelek ukh . Trs tdk bekerja lg tambah ae lg"
"astaghfirullah.. smw ciptaan Allah itu baik ukh. gak ada yg jelek. klw qt mengtakan jelek, sama artinya kita mengatakan jelek pd ciptaan Allah dan jodoh jg gk mengenal fisik. klw sudah tiba waktunya, akan ada juga"
"Tp ukh biasanya wajah yg jelek to rata2 paling akhit nikahnya.cb lihat orang yg cantik2 pasti menikah dan ia tak akan prnh merasa gmn rasanya sdh tua menikah. Ana pasrah ukh dan kd mau stress lg seperti mlm2 seblumnya"
"nggak selamax kok ukh. temanku ada jg yg cantik tp belum menikah. ada jg yg biasa aja tp paling cpt menikah. semuanya tergantung qadarx Allah. klw sdh waktunya, apapun halanganx akan terjadi kok"
"iya, ukh, mari bertawakkal""pun, sama dengan diriku, yang juga masih gelap gulita entah kapan. tp tetap tersenyum. easy ur life"
"Iya sich ukh ana jg banyk lihat yg jelek sama ky ana menikh trs punya anak heee. Semga bs bersabar lg menanti jodoh wlpun ana sendiri tdk tau kpn to jodoh dtngnya.tp sellu yakin kl jodoh tdk kemna tp menjlninya to sulit bgt banyk cobaan dan rintangannya"
"iya ukh. mari bersabar menunggu kejutan dari Allah"
"Amiiiin ukh semga diri nich tdk galau lg dan secptnya jg allah mempermudah jln tuk menyempurkanakan separuh dien amiin semga tahun nich"

Aamiin ya Rabb.... pintaku dalam hati.. semoga saudariku ini segera dipertemukan dengan jodohnya, hingga tidak menggalau lagi. :)

Semalam.... kulihat dia Ol lagi. saya pikir, jangan dulu disapa ah... ntar malah galau lagi. beberapa menit berlalu.. kami saling diam. mungkin sekitar 30 menit berlalu.. dia menyapa juga...
"Lagi apa nich
"gak ada ukh"
"Oooo kira lagi apa heee. Jodohhhhhh kpn ya heeee"


Waduhhhhhh...huuffft.... kumat lagi nih kayaknya.... itu lagi.. itu lagi.... gak ada bahasan lain ya ukh? mau hari ini, mau kemarin mau besok.. bahas begituan jawabanku perkataanku selalu sama ukh... Yang sabar. Segala sesuatu sudah diatur oleh Allah. Yang penting kita sudah ikhtiar, saatnya kita bertawakkal..

Kabur.... obrolan off... Afwan ukh. bukannya tidak mau lama bersapa ria. bukannya nggak mau ngobrol sama anti, cuma kalau mau ngobrol masalah itu lagi, nggak deh... nggak bakal ada habisnya. yang ada anti tetap saja menggalau karena mengingatnya lagi.. karena anti menggalau, ntar saya juga terjangkit penyakit galau... tetap sih galau karena masalah ini juga, tapi kegalauanku lebih karena galau memikirkan dirimu yang selalu saja bergalau ria... keep calm ukh.. sabar.. ishbir...
Ya, Rabb... mudahkanlah jodoh sahabatku, berikanlah kesabaran baginya menati kejutan darimu. Saya tetap yakin bahwa, segala sesuatu itu akan datang dengan cara yang tepat sesuai ukuran dari-Mu, dan segala masalah yang menimpa hambamu termasuk kegalauan tidak akan terjadi di luar batas kemampuan hamba-Mu.

Mksr, 18 Januari 2014

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap