Langsung ke konten utama

A2D2 (Ada Apa Dengan Diam)

Pernahkah memilih diam dalam suatu kondisi?. Pernhakah diam kau anggap sebagai solusi terbaik?. Setiap orang pernah terdiam. Entah terdiam karena terkejut. Atau terdiam karena tak tahu harus berkata apa. Atau terdiam karena memang dia harus diam. Itulah diam.. punya sejuta makna. Adakah yang bisa mendefinisikan sebuah ekspresi diam?. Ada banyak teka-teki disana. Banyak kemungkinan disana. Yang melihat hanya bisa menduga dan memprediksi, tetapi tidak bisa mengetahui dengan pasti apa di balik diam itu.

Bagaimana rasanya didiamkan?. Tentu tidak mengenakkan. Serasa tak mengerti harus berbuat apa. Serba salah dan takut salah. Akan tampak lebih kejam dan menakutkan orang yang terlihat diam dibandingkan orang yang tampak ceplas-ceplos. Mengapa? Karena yang ceplas-ceplos akan ketahuan apa yang ada dipikirannya, mudah dimengerti. Kalau yang diam? Orang lain sibuk berkelana menduga apa yang dipikirkan, dan takut salah jika bertindak. Kelihatannya tak ada masalah, namun siapa yang tahu dalmnya lautan. Apakah disana ada ikan, atau ada palung yang sulit untuk dipandang. Itulah diam. Akan lebih baik jika ada orang yang marah langsung memarahi, dibandingkan orang yang marah namun mendiami. Waspadalah...! :D.

Mengetahui sesuatu namun diam?. Itu juga pilihan. Memilih untuk bungkam atas sesuatu, baik itu kebaikan atau keburukan. Namun pernahkah kita berpikir bahwa tidak bilang apa-apa itu juga bohong?. Selama ini banyak yang menganggap bahwa hanya karena bersuara seseorang bisa dikatakan bohong atau tidak. Karena suara memberikan sebuah kesaksian langsung. Namun, sebenarnya ketika seseorang diam pun itu sudah berbohong. Karena mendiamkan sesuatu yang diketahui. Memilih untuk berteman dengan sepi dan bungkam. Padahal ada sesuatu yang ia ketahui. Berbohong tanpa suara.

Dalam diam, ada sejuta tanda tanya.

Komentar

  1. Cukup lama nda baca tulisan2ta' ka', ternyata makin2... hehe....

    Klo tentang "diam" menurutku... klo bicara itu adalah amarah maka diam itu malapetaka...hahahhaha.... walaupun terkadang diam juga bisa menghadirkan ketegaran tersendiri... :)

    BalasHapus
  2. wuihh.. begitukah erna? artinya.. kalau erna diam.. bahayya.. petaka akan datang :D.

    BalasHapus
  3. Hahahahhahaha....bencana itu ka' krn hampirma meledak.... :)

    BalasHapus
  4. Beh... melebihi ledakannya gunung merapi di :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap