Langsung ke konten utama

Kenangan

Adakah yang pernah dan bisa menghitung banyaknya kenangan yang dimilikinya?. Bukankah sepanjang hidup adalah tumpukan kenangan?. Saat sesuatu berlalu, saat waktu berganti maka itulah kenangan. Hanya bisa diingat tetapi tidak bisa masuk ke dalamnya. Ada kalanya kita ingin menghapus kenangan. Apalagi jika kenangan itu adalah hal yang buruk dan menyedihkan. Adakalanya pula, kenangan selalu ingin disimpan rapi dalam memori, kapan pun jika ingin akan terpanggil lagi untuk dikenang. Tetapi bukan berarti semua kenangan itu bisa dengan mudahnya kita hapus atau kita ingat. Ada yang ingin dihapus tetapi selalu terkenang, namun adapula yang ingin diingat tetapi lenyap. Itulah semua kenangan.

Tatkala kita mengenang sesuatu, maka ia akan pelan, datang.. menghujam.. membanjiri. Hal yang terkait dengan yang dikenang akan berdatangan. Iulah sebabnya seperti kata Bang Tere; Mengapa saat hujan turun, seseorang akan banyak mengingat kenangan?. Itu karena kenangan seperti air hujan. Sekali turun ke bumi rintik demi rintik maka tidak dapat dihentikan. Begitu pula dengan kenangan, sekali diingat maka ia akan berlarian datang. Kenangan, semampu kau coba melupakannnya, akan seperti sia-sia. Jika ada sedikit saja ada hal yang mengingatkan pada kenangan itu, tanpa kau undang dia akan tetap hadir.

Namun, adakalanya kenangan harus dihentikan, meski kenangan itu indah. Karena meski indah, kenangan itu justru melukai masa sekarang dan membayangi masa depan. Maksudnya..?. bukan hanya kenangan buruk seseorang terperangkap di dalmnya, kenangan indah demikian halnya. Saking indahnya, tetap saja ingin dikenang sepanjang waktu. Atau Saking indahnya, masa berlalu.. tetap saja berkubang dalam romantismenya. Sehingga kenangan ini bisa menjadi penghalang untuk melangkah ke depan. Memasung diri tuk selalu terpenjara dalam kenangan indah. Tak bias beranjak tuk mengukir kenangan lain. Jika seperti ini, lebih baik buang kenangan itu. Biarkan ia tetap tersimpan dalam hardisk hidupmu. Jangan lagi kau simpan dalam my document yang selalu ingin kau kenang. Mungkin sesekali bisa kau ingat, tetapi bukan untuk dikenang sepanjang waktu. 

Biarkan kenangan indah lain memenuhi memory dan hardisk hidupmu. Hidupmu berhak atas memori lain. Jika masih ada saja kenangan yang mememnjarakanmu, maka buanglah. Apalagi jika kenangan itu kau simpan dalam wujud benda. Singkirkanlah. Indah belum tentu baik. Jelek belum tentu buruk. Kenangan mungkin tak sepenuhya bisa tuk dihilangkan, tetapi kita bisa membuatnya hadir di waktu yang memang kita butuh untuk mengingatnya, bukan untuk memenjarakan diri dalam romantisme, tapi untuk bermuhasabah, untuk instrispkesi, juga untuk berdoa, semoga kenangan indah itu tetap tersimpan namun tak memenjarakan, atau kenangan buruk akan menjadi pelajaran berharga dalam hidup.

Kenangan tetaplah kenangan. Sekeras apapun tuk diingat atau diratapi, tetap saja ia ada di masa lalu. Tak dapat kau ubah, tak dapat kau koreksi, tak dapat kau rasakan kembali. Seperti halnya kesempatan, Tak ada kenangan yang akan datang dengan kejadian yang persis sama. Ingatlah kenangan jika perlu, tetapi jangan berlarut. Buanglah jika perlu. Jika itu memenjarakan hidupmu.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap