Adakah yang pernah dan bisa menghitung banyaknya kenangan yang dimilikinya?. Bukankah sepanjang hidup adalah tumpukan kenangan?. Saat sesuatu berlalu, saat waktu berganti maka itulah kenangan. Hanya bisa diingat tetapi tidak bisa masuk ke dalamnya. Ada kalanya kita ingin menghapus kenangan. Apalagi jika kenangan itu adalah hal yang buruk dan menyedihkan. Adakalanya pula, kenangan selalu ingin disimpan rapi dalam memori, kapan pun jika ingin akan terpanggil lagi untuk dikenang. Tetapi bukan berarti semua kenangan itu bisa dengan mudahnya kita hapus atau kita ingat. Ada yang ingin dihapus tetapi selalu terkenang, namun adapula yang ingin diingat tetapi lenyap. Itulah semua kenangan.
Tatkala kita mengenang sesuatu, maka ia akan pelan, datang.. menghujam.. membanjiri. Hal yang terkait dengan yang dikenang akan berdatangan. Iulah sebabnya seperti kata Bang Tere; Mengapa saat hujan turun, seseorang akan banyak mengingat kenangan?. Itu karena kenangan seperti air hujan. Sekali turun ke bumi rintik demi rintik maka tidak dapat dihentikan. Begitu pula dengan kenangan, sekali diingat maka ia akan berlarian datang. Kenangan, semampu kau coba melupakannnya, akan seperti sia-sia. Jika ada sedikit saja ada hal yang mengingatkan pada kenangan itu, tanpa kau undang dia akan tetap hadir.
Namun, adakalanya kenangan harus dihentikan, meski kenangan itu indah. Karena meski indah, kenangan itu justru melukai masa sekarang dan membayangi masa depan. Maksudnya..?. bukan hanya kenangan buruk seseorang terperangkap di dalmnya, kenangan indah demikian halnya. Saking indahnya, tetap saja ingin dikenang sepanjang waktu. Atau Saking indahnya, masa berlalu.. tetap saja berkubang dalam romantismenya. Sehingga kenangan ini bisa menjadi penghalang untuk melangkah ke depan. Memasung diri tuk selalu terpenjara dalam kenangan indah. Tak bias beranjak tuk mengukir kenangan lain. Jika seperti ini, lebih baik buang kenangan itu. Biarkan ia tetap tersimpan dalam hardisk hidupmu. Jangan lagi kau simpan dalam my document yang selalu ingin kau kenang. Mungkin sesekali bisa kau ingat, tetapi bukan untuk dikenang sepanjang waktu.
Biarkan kenangan indah lain memenuhi memory dan hardisk hidupmu. Hidupmu berhak atas memori lain. Jika masih ada saja kenangan yang mememnjarakanmu, maka buanglah. Apalagi jika kenangan itu kau simpan dalam wujud benda. Singkirkanlah. Indah belum tentu baik. Jelek belum tentu buruk. Kenangan mungkin tak sepenuhya bisa tuk dihilangkan, tetapi kita bisa membuatnya hadir di waktu yang memang kita butuh untuk mengingatnya, bukan untuk memenjarakan diri dalam romantisme, tapi untuk bermuhasabah, untuk instrispkesi, juga untuk berdoa, semoga kenangan indah itu tetap tersimpan namun tak memenjarakan, atau kenangan buruk akan menjadi pelajaran berharga dalam hidup.
Kenangan tetaplah kenangan. Sekeras apapun tuk diingat atau diratapi, tetap saja ia ada di masa lalu. Tak dapat kau ubah, tak dapat kau koreksi, tak dapat kau rasakan kembali. Seperti halnya kesempatan, Tak ada kenangan yang akan datang dengan kejadian yang persis sama. Ingatlah kenangan jika perlu, tetapi jangan berlarut. Buanglah jika perlu. Jika itu memenjarakan hidupmu.
Kusukanya ini Ibu ^^
BalasHapushehehe.. alhamdulillah klw disuka. kita juga ame.. keep writing :-)
BalasHapus