Langsung ke konten utama

Ramadhan 1436 H

Ramadhan kembali menyapaku. Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan dan nikmat kepadaku tuk bertemu ramadhan. Dan tentu seperti kebnyakan orang, ramadhan itu selalu membawa rindu. Rindu akan suasana yang selalu diwarnai dengan kebahagiaan dari sahur sampai sahur kembali. Semua aktivitas penuh warna dan penuh cerita. Bukan hanya suasananya yang memang menyenangkan, tetapi juga sering terbawa paa romantisme masa kecil atau romantisme bersama keluarga. Juga ramadhan selalu menyisakan harap agar bisa menjadi insan yang fitri, bersih dan kembali bagai bayi yang baru lahir. Terhapus dari dosa-dosa yang dilakukan. Ini juga telah dikatakan oleh Rasulullah bahwa: celakalah barang siapa yang bertemu dengan ramadhan, namun dosa-dosanya tidak terampuni. Betapa berharganya bulan ini.

Wajarlah ketika manusia berbondong-bondong ingin menjadi insan yag baik dan religious. Bahkan yang jarang sholat mendadak maniak sholat meski Cuma sholat tarwih saja. Tetapi aneh kan, puasa dan tarwih tetapi sayangnya nggak sholat lima waktu. Ibarat sayur tanpa garam. Tak berasa, tak berselera. Namun ada saja orag yang merasa bisaa-bisaa saja dengan seperti itu. Bukankah rukun islam itu 1) mengucapkan syahadat 2) sholat 3) puasa? Artinya sholat itu lebih diatas dari puasa, jadi mestinya orang yang puasa itu adalah orang yang benar yakin dengan keimanan tauhidnya, dan melaksanakan sholat. Hmm.. smoga yang masih religious setengah2 bisa instrospeksi diri

Lalu bagaimana dan apa harapanku ramadhan kali ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap