Langsung ke konten utama

The First Momen in Muktamar Muhammadiyah & 'Aisyiyah

Untuk postingan saya di bulan Agustus ini, mungkin akan banyak berkaitan tentang muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah. Meski jadi latepost, tak apalah. Kemarin nggak sempat update perhari, sibuk di arena muktamar, berbakti tuk persyarikatan. Pokok'e bulan ini bulan istimewa. dan kuawali dengan menyambut bulan agustus, menyambut kota makassar, dan menyambut para muktamirin dan muktamirat. Welcome to Makassar, Welcome to Muktamar, Welcome to August, and i like this moment, and i hope always have moment like this in my organization, in my life, in my adventure. First, thanks to Allah, and then Thanks to Muhammadiyah ^_^.

Adapun awal kegitan mengiringi muktamar adalah Pawai Ta'aruf menyambut muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang dilaksanakan dengan jalan dari lapangan Hasanuddin sampai ke Losari dengan menampilkan adat, kebudayaan, serta hasil budaya dari daerah se sulsel plus, tentang seluruh bagian dalam persyarikatan, dari ortom sampai amal usahanya. Karena saya tiba di Makassar pagi pukul 05.30 dari Palopo, sedangkan dimnta ada di lapangan hasanuddin pukul 07.00, jadilah berangkat dengan sangat tergesa-gesa. Pakaian entah ditarik saja yang bisa dibawa, namun yang pasti baju Smile2 (Nasyiah) jadi baju wajib. Eh, maksud hati ikut pawai dengan pakaian adat yang sudah dijahit bersama pengurus nasyiah yang lain, tetapi karena tiba di GSA (Gedung Serbaguna 'Aisyiyah) kesiangan, hampir nggak ikut pawai malah, akhirnya cuma pakai pakaian biasa saja. an itu lebih baik rupanya. mengapa? karena cuaca Makassar yang khas yaitu panas menyengat, jadi kalau pakai pakaian begitu di tengah terik matahari, rasanya tuh.... "Malassu". 



Di lokasi finish, pantai Losari, ketemu banyak manusia yang juga turut memeriahkan pawai. Alhamdulillah banyak yang dikenal baik dari ortom IPM, IMM, Nasyiah, Pemuda, juga bunda dan ayahanda. Dan juga ketemu siswa2ku dari ponpes Ummul Mukminin. Ada Arifah, Miftah, Asdihar, fajrah, Raehana, Numa. Pokok'e seperti ajang temu kangen. 



Ajang ini luar biasa, rasa senang menghiasi stiap wajah, semoga kebahagiaan menyambut Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah tetap terjaga sampai Muktamar selesai bahan setelah muktamar. Insya Allah muktamar kali ini adalah muktamar percontohan yang aman, tenang, elegan, dan bermartabat. Aamiin ya Rabb....

#semarakmuktamar #muktamar47 #muktamarmuhammadiyah #muktamaraisyiyah #islamberkemajuan #thankstomuhammadiyah

by: Yaya Afifatunnisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap