Langsung ke konten utama

Idul Adha 1436 H bagi Anak Rantau

Lebaran Idul Adha 1436 H.............................................................................................
Apa yang beda? Yah, kali ini sangat berbeda dari biasanya. setelah belasan tahun hidup di MAkassar, baru kali ini berlebaran bersama para anak rantau. Sengan bedanya lagi hari lebaran pemerintah vs Muhammadiyah, mengakibatkan saya mesti memiliki inisiatif bagaimaa bisa berlebaran kali ini. Jangan sampai kejadian tahun lalu. Tidak berlebaran hehehe... H-1 sudah nanya sana-sini teman mau lebaran dimana. berharap bisa nebeng ma teman esok pagi-pagi pergi berlebaran. namun sampai menjelang sore tak dapat juga teman tuk bisa barengan pergi sholat ied. Alternatif selanjutnya yang di dapat adalah "mengungsi". hmm... mikir sih. Tapi yah mau bagaimana lagi. Akhirnya saya putuskan untuk mengusngsi ke tempat anak-anak rantau muhammadiyah berkumpul. Apalagi kalau bukan di Pusdamwil (Pusat Dakwah Muhammadiyah) Sulsel. Dengan harapan ada ipmawati disana juga yang bisa menemani karena tidak pulkam. okelah... mencoba suasana baru...


Ba'dha isya berangkat, alhamdulillah sekitar pukul 8 malam tiba. Sepanjang jalan tak ada suara takbir yang berkumandang, nanti setelah tiba depan Pusdam barulah terdengar suara takbir keras melantang. Dan para anak mudanya sudah beres-beres dan mempersiapkan tempat dan peralatan untuk pelaksanaan sholat besok. Malam dengan sapuan angin yang lumayan kencang, tak membuat mereka membuat garis batas antar shaff, juga mengecek sound system yang akan digunakan. kami 2 orang ipmawati (saya masih ipmawati juga loh ya) hanya duduk menyaksikan mereka. Kalau saya sudah beberapa kali tidak pulkam kalau lebaran Idul Adha. cuma adik yang kutemani merasakan lebaran untuk pertama kalinya tidak di kampung. Yang sabar ya dek :-).

Malam makin menyelimuti, namun kami belum juga tertidur. bahkan candaan masih saling bersahutan. mungkin beginilah kalau rame-rame ngumpul. Nggak ingat kalau besok mesti cepat-cepat bangun dan siap-siap sholat Ied. Bahkan saya sendiri lewat jam 4 subuh baru bisa menutup mata. Efek dari lama bercerita dengan Sasa. ada saja yang dicerita dan tawa pun berderai menghiasi. Ahh.. alangkah indahnya sebuah ukhuwah. 

Esoknya, benar saja, saling ngantri tuk mandi. Untung saja jadi tuan rumah 
#bersambung mau pulang dulu, sudah mau ditutup pintu pagarnya Ummul, Nanti marah pak Jamal :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap