Langsung ke konten utama

Mau dibuatkan juga?

ini wathy
Judulnya masih tetap sama, yaitu... ber-corel-vector. Ada 3 lagi yang sudah dibuat. ini adalah orang yang memang mesan duluan. yah, masih dalam status promo lah begitu :D. semoga makin bisa menarik garis dengan halus, dan mendapatkan hasil yang lebih baik. hehehehehee....


ini hera
 Efek dari sering buat beginian dan upload di fb, jadinya banyak yang koment minta dibuatkan, baik di bbm, inbox fb maupun langsung di komentar fb. heheh,,, senang sih, bisa diapresiasi. Cuma, sayangnya, pada minta dibuatkan dan ada rada maksanya. 

Nah, kali aja ada yang mau dibuatkan, silahkan di email: hidayah03@gmail.com. Dengan ketentuan yang sudah berlaku, bukan lagi masa promo). yah, kali aja bisa jadi tambahan ongkos naik pete-pete kodong hahaha.. beginilah kalu lagi #kanker. Hayo, siapa mau dibuatkan? ditunggu inboxnya yah hehehe... promosi.com.

ini arhy
Pokoknya dari 11 hasil yang dibuat, dan 3 karya terakhir ini, banyak pelajaran yang bisa diambil. Bahwa: belajar itu perlu keseriusan. kalau tidak serius maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Belajar itu perlu tekad dan kerja keras. meski awalnya merasa tidak mampu, tidak sanggup, dan tidak bisa, tetapi dengan terus belajar dan belajar, insya Allah bisa. Air yang menetes setitik-setitik saja bisa membuat batu menjadi berlubang, apatah lagi otak manusia. Belajar itu perlu kontinyu. meski pernah hebat dalam suatu hal, kalau tidak dilakukan berulang-ulang maka akan hilang juga, akan tumpul juga. so, teruslah belajar dan mengasah kemampuan. belajar itu perlu apresiasi diri. ketika diri tidak menemukan dorongan dari hati, hasilnya juga akan serba tanggung. Maka belajarlah dengan ikhlas. Karena keikhlasan akan membuat hal yang dilakukan menjadi indah dan menyenangkan. So, let's to learn about everything in your life. :-)

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap